Thursday 7 April 2011

Ada Apa Antara Manusia dan Budaya?


Ada Apa Antara Manusia dan Budaya?

TUGAS INDIVIDU AKHIR SEMESTER II

MATA KULIAH ANTROPOLOGI
(ZAINUDIN)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM JURUSAN DAKWAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PONTIANAK



























Disusun oleh:
Jubeironi (Ubay KPI)
9013110166







BAB I
PENDAHULUAN

Tiada kata dan ungkap rasa yang patut dilantunkan kali pertama selain rasa sukur ke hadirat yang maha luhur, Allah ‘azza wajalla yang menaburkan ilmu kepada setiap ciptaan-Nya. Dzat yang membolak-balikkan hati dan memiliki kekuasaan penuh. Senandung madah dan kidung shalawat kami alirkan merdu pada junjungan legendaris Islam, pembawa lentera suci, pemegang obor abadi, Muhammad ibnu Abdillah, wa ba’du.
Sebenarnya tulisan ini sudah kadaluarsa, bukan ilmu yang terkandung namun batas akhir dari pengumpulan karya tulis ini yang sebenarnya telah jatuh tempo sejak dua bulan yang lalu. Karya tulis yang berjudul “Ada Apa Antara Manusia dan Budaya” ini mungkin bagi mahasiswa lainnya hanya sebagai syarat atau pelengkap untuk mendapatkan nilai dari mata kuliah antropologi, karena karya tulis tentang budaya merupakan tugas akhir sebagai Ujian Akhir Semester (UAS) dari mata kuliah ini. Namun bagi saya pribadi, karya tulis ini sebagai media dan pengaplikasian dari banyaknya mata kuliah yang saya ambil di semester dua khususnya mata kuliah antropologi.
Rasanya tidak cukup bagi saya dengan hanya mengumpulkan tugas ini untuk mendapatkan nilai meskipun pada dasarnya nilai bagi Saya bukanlah apa-apa dan hanya formalitas akademik saja. Dalam kuliah selain skripsi nanti, yang terpenting adalah ilmu dan aplikasinya. Karya tulis ini andai ibarat makanan kalau tanpa garam rasanya kurang sedap, dengan itu selain karya tulis ini, Saya haturkan pinta maaf kepada dosen pengampu yakni bapak Zainudin. Sebab keterlambatannya amat telat sekali. Akan tetapi, keterlambatan ini memang disengaja, karena kesibukan Saya sebagai jurnalis di sebuah media harian lokal di Kota Pontianak dan tuntutan diri dalam dua bulan terakhir yakni untuk membayar daftar ulang kuliah dan membiayai dua keponakan. Apalagi bertepatan dengan Idulfitri yang pastinya banyak keperluan. Sehingga tugas ini kami nomor duakan.
Keputusan itu Saya ambil karena tekad Saya pribadi yakni, ingin mandiri atau mulai semester dua ini Saya harus bisa biaya sendiri untuk keperluan kuliah. Karena itu merupakan niat awal selama Saya kuliah yakni “Semoga tak selesai kuliah kalau masih menggantungkan diri kepada orang tua”.
Karya tulis ini Saya buat dengan menggunakan tiga referensi buku dipadu dengan pengetahuan yang Allah titipkan pada saya. Tulisan atau makalah ini mengupas bagaimana sebenarnya hubungan manusia dengan budaya?, dan sejauh mana peran manusia akan budaya?. Jawabannya akan didapatkan pembaca dalam lembaran-lembaran tulisan ini. Saya berharap tulisan ini bermanfaat dan member kepuasan tersendiri bagi pembaca. Semoga Allah meluruskan yang salah terhadap apa yang Saya tulis.












BAB II
PEMBAHASAN

A.      Manusia Sebagai Pembuat dan Pelaksana Budaya

Budaya ada atau berwujud merupakan hasil dari hubungan intim atau interaksi antara manusia dengan apa yang ada di jagad raya ini. Manusia dengan bekal akal dan pikiran yang diberikan Tuhan, sehingga manusia mampu untuk mengukir banyak warna dan ragam di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.  Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan  yang ada dalam diri manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan horizontal antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya. Antara manusia dan budaya bagaikan layar dan perahu, keduanya tidak bisa dipisahkan karena merupakan satu bagian yang saling membutuhkan. Perahu akan sampai pada tujuan bila di dukung oleh layar tersebut, dan layar tak mungkin bisa di atur bila tanpa berdiri tegak pada perahu. Namun bedanya, layar bukan dibuat oleh perahu, sedangkan budaya ialah pelakunya yang meng-ada-kan. (Irwan Abdullah, 2009:6)
Dengan kekreatifan menciptakan budaya itu, kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia  menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai:
a.      Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
b.      Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain
c.       Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
d.      Pembeda manusia dan binatang
e.      Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku di dalam pergaulan
f.        Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain
g.      Sebagai modal dasar pembangunan


B.      Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan
Adanya budaya yang terus dilestarikan atau dikembangkan akan memberikan pengaruh atau warna-warni pada lingkungan sekitar dimana budaya itu berkembang. Dengan adanya budaya juga, akan memancarkan suatu cirri khas tertentu dari masyarakatnya yang tampak dari luar. Pastinya antara satu tempat dan tempat lainnya aka nada perbedaan meskipun itu tidak semuanya tergantung budaya yang dianut, hal itu terjadi dan disebabkan karena adanya dan pemilikaan perbedaan budaya. Oleh karena itu, kadang sifat keseharian pelaku budaya itu juga berbeda. (Irwan Abdullah, 2009:8)


 Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan:
a.      Lingkungan fisik menunjuk kepada lingkungan natural seperti flora, fauna, iklim dan sebagainya.
b.      Meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses sosialisanya seperti : norma-norma, adat istiadat dan nilai-nilai.
c.       Mengacu pada persepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.
d.      Meliputi bagaimana masyarakat menggunakan lingkungan dalam hubungan sosial.
e.      Meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun rumah, komunitas dan sebagainya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, budaya yang berlaku dan dikembangkan di suatu tempat atau lingkungan member implikasi baik dari sisi pola tata laku, norma, nilai dan aspek kehidupan lainnya yang menjadi ciri khas suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.

C.      Garis dan Perjalanan Kebudayaan
Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa dan rasa manusia oleh karenanya kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perkembangan manusia itu. Perkembangan tersebut dimaksudkan untuk kepentingan manusia itu sendiri, karena kebudayaan diciptakan oleh dan untuk manusia. Maka, kebudayaan itu akan tetap ada bila manusia ada, begitu juga sebaliknya.
Kebudayaan yang dimiliki suatu kelompok sosial tidak akan terhindar dari pengaruh kebudayaan kelompok-kelompok lain dengan adanya kontak-kontak antar kelompok atau melaui proses difusi. Suatu kelompok sosial akan mengadopsi suatu kebudayaan tertentu bilamana kebudayaan tersebut berguna untuk mengatasi atau memenuhi tuntunan yang dihadapinya. (Irwan Abdullah, 2009:16)
Pengadopsian suatu kebudayaan tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lingkungan fisik. Misalnya iklim topografi sumber daya alam dan sejenisnya. Dari waktu ke waktu, kebudayaan berkembang seiring dengan majunya teknologi (dalam hal ini adalah sistem telekomunikasi) yang sangat berperan dalam kehiduapan setiap manusia.
Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan-perubahan disegala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Mau tidak mau kebudayaan yang dianut suatu kelompok sosial akan bergeser. Suatu kelompok dalam kelompok sosialbisa saja menginginkan adanya perubahan dalam kebudayaan yang mereka anut, dengan alasan sudah tidak sesuai lagi dengan zaman yang mereka hadapi saat ini. Namun, perubahan kebudayaan ini kadang kala disalah artikan menjadi suatu penyimpangan kebudayaan. (Rizky Wahyuni, 2008)
Hal yang terpenting dalam proses pengembangan kebudayaan adalah dengan adanya kontrol atau kendali terhadap prilaku reguler (yang tampak) yang ditampilkan oleh para penganut kebudayaan. Karena tidak jarang perilaku yang ditampilkan sengat bertolak belakang dengan budaya yang dianut didalam kelompok sosial yang ada di masyarakat. Sekali lagi yang diperlukan adalah kontrol/kendali sosial yang ada di masyarakat sehingga dapat memilah-milah mana kebudayaan yang sesuai dan mana yang tidak sesuai. (A. Alexander, 2005:128 )



D.     Problematika Kebudayaan
Seiring dengan perkembangannya, kebudayaan juga mengalami beberapa problematika atau masalah masalah yang cukup jelas yaitu :
a.      Hambatan budaya yang ada kaitannya dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan
b.      Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan sudut pandang atau persepsi
c.       hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan
d.      Masyarakat terpencil atau terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat lainnya
e.      Sikap Tradisionalisme yang berprasangaka buruk terhadap hal-hal yang baru
f.        Mengagung-agungkan kebudayaan suku bangsanya sendiri dan melecehkan budaya suku bangsa lainnya atau lebih dikenal dengan paham Etnosentrisme
g.      Perkembangan Iptek sebagai hasil dari kebudayaan

E.      Berubahnya Kebudayaan
Sebagaimana kita ketahui bahwa, kebudayaan akan berkembang sesuai dengan berkembangnya pelaku budaya itu sendiri, oleh sebab itu tidak ada budaya yang pasti atau tetap sebagaimana pertama kali budaya itu tercipta, dari masa ke masa budaya itu tetap aka nada penggeseran atau perubahan. Ada lima penyebab terjadinya perubahan kebudayaan yaitu:
·         Perubahan lingkungan alam
·         Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan kelompok lain
·         Perubahan karena adanya penemuan
·         Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain ditempat lain.
·         Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya dengan mengadopsi suatu pengetahuan atau kepercayaan baru atau karena perubahan dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas.
Namun, perubahan kebudayaan sebagai hasil cipta, karsa dan rasa manusia adalah tentu saja perubahan yang memberi nilai manfaat bagi manusia dan kemanusian, bukan sebaliknya yaitu yang akan memusnakan manusia sebagai pencipta kebudayaan tersebut. (Hendrasyah Putra:2007)














BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Dari Uraian di atas dapat saya simpulkan bahwa manusia sebagai pencipta dan pelaku budaya pasti akan selalu dihadapkan dengan masalah kebudayaan. Cara ampuh untuk tetap mempertahankan budaya tersebut, salah satunya yakni memperhatikan bagaimana kita menyikapi perubahan dan perkembangan kebudayaan. Kebudayaan akan terus mengalami perubahan selama manusia hidup dimuka bumi ini karena kebudayaan bersifat dinamis. Dan yang terpenting dari itu semua adalah bagaimana kita menyikapi dan memilah-milah kebudayaan asing yang masuk dan mengintervensi kebudayaan asli yang kita kita miliki.


2.      Saran
Sebagai bangsa yang besar dan memiliki keanekaragaman budaya sudah sepantasnya kita menjaga dan melestarikan kebudayaan yang kita miliki. Disamping itu, kita juga harus membudayakan rasa bangga atas kebudayaan yang kita miliki dan tidak malu untuk memakainya.




























Referensi

Irwan Abdullah. 2009. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogayakarta: Pustaka Pelajar
Abdul Hamid, dkk. 2008. Opini Dari Tribune 1. Pontianak: STAIN Pontianak Press
Yusriadi, dkk. 2005. Budaya Melayu di Kalimantan Barat. Pontianak: STAIN Pontianak Press

No comments:

Post a Comment