Monday 9 May 2011

KONI Kalbar Menolak Pencalonan Nurdin

TUNTUT NURDIN TURUN
Pengurus Koni Kalbar beserta sebagian pendukung Persipon menggelar aksi unjukrasa di bundaran Untan Pontianak, Selasa (22/2) kemarin. Mereka menuntut Nurdin Halid untuk mundur dan Revolusi ditubuh PSSI. Foto Ulla Asri
KONI Kalbar Menolak Pencalonan Nurdin
Oleh Ubay KPI

KONI Kalimantan Barat dengan tegas menolak Nurdin Halid dicalonkan sebagai ketua umum PSSI periode 2011-2015.
Hal itu disampaikan Ketua Umum KONI Kalbar, Sy. Machmud Alkadrie usai aksi damai insane  sepak bola Kalbar di bundaran Digulis, Selasa (22/2) pagi kemarin.
KONI Kalbar juga memberikan dukungan terhadap rencana akan dibentuknya PSSI tandingan bila dua nama, George Toisutta dan Arifin Panirogo tetap tidak masuk dalam pencalonan ketua umum PSSI periode 2011-2015.
“Kami bersedia melakukan kerjasama dengan KONI daerah lainnya untuk membentuk PSSI tandingan. Kami sangat tidak setuju Nurdin Halid dicalonkan kembali di pemilihan ketua umum PSSI nanti, kami menginginkan perubahan dalam tubuh pengurus sepak bola Indonesia,” tambahnya.
Sy. Machmud menilai, dua nama yang dicoret dalam pencalonan ketua umum PSSI memiliki perjuangan yang kuat untuk memajukan sepak bola Indonesia ke depannya. “Lantas pertanyaannya kenapa dua nama itu dihapus, menurut saya mereka sudah memenuhi criteria pencalonan,” tuturnya.
Bahkan, KONI Kalbar secara tegas mengatakan menjagokan Tosutta dan Arifin. Ami Aziz, salah satu mantan pemain Persipon Pontianak pada kesempatan kemarin juga membuka kartu PSSI.
Ami aziz menuding Nurdin Halid adalah biang di tubuh PSSI sehingga olahraga sepak bola sulit berkembang dan bangkit dari keterpurukan.
Ami Azis menjelaskan, dalam setiap liga/divisi yang dilaksanakan PSSI, sudah bukan lagi rahasia bagi klub-klub. “Yang mau masuk ke Divisi satu atau utama bisa saja, asalkan tim tersebut mau membayar uang sesuai dengan permintaan pengurus PSSI,” tuturnya usai aksi damai menolak pencalonan kembali Nurdin Halid sebagai ketua umum PSSI kemarin.
“Setoran kepada PSSi juga berbeda, tergantung mau masuk Divisi mana, apa Divisi 1 atau utama. Pembayarannya mulai dari Rp 1 miliar sampai dengan Rp 5 miliar,” tambahnya.
Ami Azis juga menyarankan, kalau olahraga nasional mau maju Nurdin Halid jangan sampai dicalonkan kembali.

No comments:

Post a Comment