Saturday 27 August 2011

Masjid Agung Al Falah

Masjid Agung Al Falah
Basis Ulama Kota Pontianak
Oleh Rosalinda
Masjid Agung Al Falah sangat erat kaitannya dengan kemunculan beberapa ulama kebanggaan masyarakat muslim Kota Pontianak. Ulama yang dikenal yang pernah menjadi Pembina dan pengurusnya masjid ini antara lain, Syekh Shaleh al-Haddad, KH. Mukhlis, Sya’rani Bajuri, dan KH.Abd Rajak Amin. Termasuk juga iman besar masjid hari ini KH. M. Zaini Djalaluddin HAS, Lc.
Menurut Ketua Umum Masjid Al Falah, Ambo Ali H. Husein, masjid yang terletak di Jalan H. Rais A. Rahman, persis di depan persimpangan Jalan KH. Wahid Hasyim, berdiri sejak tahun 1950 an. Awal pendiriannya waktu itu masih berbentuk surau dan luasnya tidak seperti sekarang ini. Beberapa tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai pelopor berdirinya antara lain, H. M. Tahir, H. M. H. Husein, H. Abd Ghani, H. M. Zawawi, Anwar Ja’far.
Kata Ali tanah yang ditempati berdirinya surau adalah wakaf dari pak Bagong.
“Jika dilihat dari sisi waktu berdirinya masjid ini termasuk masjid yang tertua kedua di seluruh Wilayah Pontianak Barat, setelah masjid Sirajul Munir,” kata Ali saat ditemui di rumahnya.
Ali memaparkan dalam perkembangannya Masjid agung Al Falah ini sudah empat kali renovasi, terakhir tahun 2001-2004, yang mengalami perkembangan yang sangat maju dibandingkan dengan sebelumnya. Renovasi ini, bangunannya berlantai tiga dengan kubah warna kuning emas dan menara yang menjulang tinggi. Kubah emas itu dipesan langsung dari Korea atas bantuan dari H. Oesman Sapta Odang, dan arsitekturnya adalah Ir. H. Said Ja’far (mantan kepala PU Kalbar).
Dia menjelaskan, lantai satu dan dua masjid dipergunakan untuk kegiatan ibadah salat, terutama pada bulan Ramadan. Lantai satu untuk jamaah laki-laki, dan lantai dua untuk jamaah perempuan.  Sedangkan lantai tiga dipergunakan untuk kegiatan Taman Pendidikan al Quran (TPQ/TPA). TPA ini berdiri sejak tahun 1980 an, dan sekarang dikelola oleh Ibu Hj. Nurlaila, BA dan Titik Aminah. Kecuali pada acara salat Idulfitri dan Iduladha semua lantai digunakan untuk salat.
“Mesjid agung ini dulunya pernah memiliki perpustakaan, karena tidak ada pengelolanya, maka sekarang lagi macet atau ditiadakan,” jelasnya.
Lebih lanjut Ali mengatakan kepengurusan masjid ini berbentuk lembaga yang periodisasinya dipilih setiap lima tahun sekali. Sejak tahun 1993 sampai 2010, kepengurusannya sudah terdaftar oleh Akta Notaris yaitu agung Sri Sadhono, SH. Dengan SK. Menkeh. No c.39 HT.03.02.Th.2003.
Formasi pengurus lembaga masjid agung Al Falah sesuai akta Notaris.
No
Nama
Jabatan
Keterangan
1.
KH. M. Zaini Djalalauddin HAS,Lc
Penasehat
Pengurus lembaga
2
Ust. H. M. Nur Fattah
penasehat
Sda
3
Drs. H. Musa Muhammad
penasehat
Sda
4
H. Anwar Dja’far
penasehat
Sda
5
H.M. Rafi’ei H. Husein
penasehat
Sda
6
H. M. Syu’ib Karim
Pembina
Sda
7
H. Mansyur H. Djalaluddin
Pembina
Sda
8
Drs. H. Agung Salim, MM
Pembina
Sda
9
H. Ambo Ali Husein
Ketua umum
Sda
10
H. Achmad Syatibi
Bendahara
Sda
11
Drs. H. Sumar’ih
Sekretaris
Sda
12
H. Ridwan AS
Ketua idarah
Sda
13
Ust. H. Usman Rolibi HS, S.Pd. I
Ketua imarah
Sda
14
H. Achamad Tabrani H. damhar
Ketua riayah
Sda
15
H. Abusamah H. Basirun, SE.MM
Ketua bid. usaha
Sda

Selanjutnya aktivitas di masjid ini didalam bentuk pengajian rutin, yakni setiap Rabu malam antara Magrib dan Isya dalam bentuk tanya jawab. Selain pengajian dan ceramah tersebut juga ada pengelolaan Taman Pendidikan Al Quran yang berdiri sejak tahun 1980 an sampai sekarang, serta kegiatan sosial lainnya. Pada prosesi salat Jumat juga banyak karakteristiknya yang khas, yakni sebelum khatib naik mimbar, maka diawali dan diantar dengan bacaan ma’asyiral yang berbahasa Arab oleh petugas tersendiri untuk mengingatkan jamaah agar diam pada saat khutbah berlangsung dan memperhatikan dengan serius pesan-pesan khutbah Jumat.
Sambung Ali, petugas pembaca ma’asyiral menyerahkan tongkat kepada katib sebelum naik mimbar. Lebih khasnya lagi adalah disediakannya baju khusus yang akan dipakai khatib, imam, dan muadzdzin, sehingga tampak berbeda dengan jamaah lainnya.
Ali menambahkan di Masjid Agung Al Falah ada beberapa jamaah yang tergabung dalam pengelola fardhu kifayah. Jika ada salah seorang warga di Sungai Jawi khususnya yang ada di sekitar masjid tersebut, maka mereka mempercayakan kepada tim yang ada di Masjid untuk mengurusi semua kegiatan yang berkaitan dengan urusan fardhu kifayah.
“Masjid ini sudah menyediakan mobil ambulance untuk keperluan jamaah yang membutuhkannya,” ungkapnya.

No comments:

Post a Comment