Wednesday 21 March 2012

Coba Suap Satpol PP


Coba Suap Satpol PP
Oleh UBAY KPI

Kejadian ini sudah lama terjadi, sekitar pada pertengahan tahun 2011. Sedangkan sekarang sudah Maret 2012. Sudah lama banget kan?
Tapi tak apalah saya kupas lagi pengalaman lapangan ini. Sekaligus memabgi informasi ke teman-teman. Kita langsung ke TKP aza ya biar ndak panjang lebar.
Sekitar pukul 21.00 saya ikut serta dalam razia Tipiring (tindak pidana ringan) yang dilakukan Sat Pol PP Kota Pontianak. sasarannya adalah peminum Cap Cuan atau arak di tepi-tepi jalan dan penginapan alias hotel kelas menengah ke bawah. Kenapa tidak hotel-hotel besar berbintang ikut dirazia? Itu saya tak bisa jawab, karena pihak Sat Pol PP dan kepolisian sampai dengan hari ini hanya beropini akan menggelar razia di hotel berbintang, namun tak kunjung dilaksanakan.
Razia Tipiring dilakukan Sat Pol PP menyisir bagian jantung kota Pontianak atau Pontianak Selatan dan Tenggara. Banyak tontonan yang saya saya saksikan selama mengikuti razia. Khususnya ketika di hotel. Ada yang tak ada KTP, ada yang tak dapat menunjukkan keterangan suami istri mereka yang berlainan jenis di kamar hotel. Dan ada yang tak mau buka pintu meski telah digedor.
Saya yang tak ingin ketinggalan melihay tontonan ikut merayap masuk ke kamar bersama Sat Pol PP. Apa yang terjadi, beragam jenis banget. Mulai dari suami istri yang nginap di hotel, sampai muda-mudi yang kumpul kebo.
Mereka yang bisa menunjukkan identitas dibiarkan, namun mereka yang kumpul kebo, digelandang ke markas Sat Pol PP.
Yah ini suatu tontonan mengasyikkan bagi saya. kenapa tidak? Karena kerap petugas menemukan muda-mudi kumpul kebo di kamar hotel. Dari mereka ada yang telah bugil hanya berselimut kain di ranjang, ada yang masih pakai celana pendek. Dan ada yang bugil asli ketika kepergok aparat. Sehingga mau tak mau mereka betapok di balik ranjang. Yang paling seru, ada yang pakaian mereka berserakan di lantai hotel lengkap mulai celana, color, kutang, kaos, sampai bajunya. Sedangkan pemiliknya berada dalam selimut tebal hotel bergumul memangsa …………………………….
Wah, panjang ceritanya neh. Langsung saja ah ke topic utama. Kejadian ini terjadi di salah satu hotel di Jalan Adi Sucipto Pontianak. Tak perlu saya sebutkan nama hotelnya. Saat itu, aparat mencurigai salah satu kamar yang ada penginapnya, tiga orang petugas Sat Pol PP menggedor pintu, dan penginap langsung membukanya. Masih dengan pakaian lengkap mereka diinterogasi dan dimintai identitasnya. Dan dua penghuni kamar, pria sekitar umur 32 tahun ke atas, dan cewek usia sekitar 22 tahunan tak dapat menunjukkan identitas bahwa mereka suami istri.
Saya berada pas di belakang Sat Pol PP, melihat bagaimana kegusaran pria itu di balik pintu yang setengah terbuka. Gelagatnya seperti ingin mengajak damai kepada petugas. Dan benar, ia merogoh dompetnya mengeluarkan dua lembar warna merah. Tapi petugas menolaknya. Pertanyaan saya, apa karena mereka bersama saya tidak mau menerima uang itu, atau memang dia memang punya idealisme yang kuat? Wallahu a’lam.
Dengan sangat terpaksa, sepasang keturunan Adam itu diberondong ke markas. Pikir saya, udahlah belum ngape-ngape, tekor agi’. Kwkwkwkwkwkwk
Saya sangat kagum dengan petugas ini karena menolak sodoran rupiah. Amat baik sekali bila pejabat dan aparat di negeri ini sepertinya. Mungkin Indonesia akan sangat kaya bila dihuni manusia seperti aparat itu? Tidak seperti Gayus dan Dhana yang jelas nyata bergelar “Mafia Pajak”. Tidak seperti Nazarudin yang mengeruk uang negara. Dan tak seperti saya yang masih senang memburu lembaran itu……
Idealisme dan kredibiltas adalah bagian dari kunci menuju sukses!!!!

Di kamar rumah
Rabu, 21 Maret 2012, 02.39

No comments:

Post a Comment