Saturday 24 November 2012

Satu Lagi, Siswa Terbaik Kalbar Go Internasional


Satu Lagi, Siswa Terbaik Kalbar Go Internasional

Oleh Ubay KPI

Kalbar tiada hentinya mencetak generasi berpotensi dan berkualitas. Setelah beberapa tahun lalu Kalbar melalui siswa terbaiknya mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional melalui sains, kini muncul kembali satu siswa terbaik Kalbar yang go internasional.
Kali ini dari bidang debat bahasa Inggris. Sayyid Habibullah siswa SMAN 3 Pontianak akan mewakili Indonesia di debat bahasa Inggris tingkat dunia yang akan digelar di Turki 27 Januari tahun 2013 mendatang.
Sayyid Habibullah sebalum ditetapkan menjadi wakil Indonesia telah melalui beberapa tahapan. Pertama seleksi tingkat provinsi yang menempatkan dirinya di peringkat tiga besar. Di tingkat nasional ia berhasil masuk di peringkat 7 pada seleksi pertama. Di seleksi kedua ia memperbaiki prestasi dengan menempati peringkat 3 nasional.


SAYYID HABIBULLAH (tengah) menjadi terbaik ketiga tingkat nasional debat bahasa Inggris. Prestasi tersebut sekaligus dirinya akan menjadi wakil Indonesia di Turki Januari mendatang. Rabu (21/11) kemarin memenuhi undangan Dinas Pendidikan Kalbar. Disambut Kabid SMA/SMK, Marjono (dua dari kiri), Habibullah diberikan dukungan semangat sekaligus tali asih dari pemerintah provinsi Kalbar. FOTO: Ubay KPI
Selain Habibullah, tiga siswa yang akan mewakili Indonesia di ajang debat bhasa Inggris tingkat dunia yakni Ida Ayu dari Jakarta, Ratna Paramita dan Karisa Putri dari Bali.
Keempat siswa tersebut sebelum berangkat ke Turki akan menjalani pembekalan selama dua bulan di Jakarta dengan pembimbing salah satu dosen dari Universitas Indonesia.
Rabu (21/11) siang kemarin, Sayyid Habibullah bersama pembimbing club bahasa Inggris dan guru SMAN 3 Pontianak menyambangi Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat. Ketiganya disambut oleh Kabid SMA dan SMK, Drs Marjono Asan dan beberapa stafnya. Rencananya kehadiran Sayyid Habibullah akan disambut oleh Kadis Pendidikan Provinsi Kalbar, namun karena saat bersamaan ada rapat mendadak di luar kantor. Maka Akim meminta Kabid menemui tamu kebanggaannya tersebut.
Kehadiran Habibullah bukan karenanya semata kemauannya, namun karena undangan dari pihak Dinas Pendidikan.
Marjono kepada Borneo Tribune kemarin menyampaikan bahwa dinas tetap memiliki tanggung jawab terhadap murid berprestasi yang ada saat ini. Termasuk kepada Habibullah. Meski sebenarnya dalam keterwakilannya menuju Turki menjadi tanggung jawab pusat. Namun pemerintah provinsi melalui Dinas Pendidikan tetap akan memberikan support dan perhatian.
“Prestasi ini tak langsung muncul di tingkat nasional, namun berawal dari bawah. Dari Pontianak ke Kalbar, dari Kalbar ke Indonesia, dan semoga putra terbaik kita ini mampu mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia,” ujarnya.
Pada kesempatan kemarin, selain memberikan dukungan dan nasihat, Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar juga memberikan tali asih atas keberhasilan Habibullah menjadi siswa terbaik ketiga se Indonesia. Tali asih yang diberikan berupa uang tunai senilai Rp 4 juta. “Ini jumlahnya tak seberap, jangan dilihat dari nilainya, namun jadikanlah sebagai motivasi,” ujar Marjono yang didampingi ibu Veronika dan bapak Komar di ruangan Kabid SMA/SMK.
Selain itu, Marjono juga menambahkan Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar tetap membuat list nama-nama siswa berprestasi dari tingkat provinsi hingga tingkat nasional. Nama-nama tersebut akan disampaikan ke Gubernur Kalbar. “Biasanya di bulan Desember ada pemberian tali asih dari Gubernur, namun tidak tahu pada tahu ini ada atau tidak. Namun tetap kami sampaikan nama-nama yang telah mengharumkan nama Kalbar,” ujarnya.
Sayyid Habibullah usai pertemuan singkat kemarin saat dikonfirmasi mengenai persiapan sebelum ke Turki menyatakan, modul pembelajaran telah diberikan oleh pembimbingnya di Jakarta. Meski berada di Pontianak dalam beberapa hari ini, dirinya terus belajar.
Direncanakan, Habibullah akan berangkat mengikuti pembekalan pada akhir November bulan ini. “Sekitar tanggal 25 saya suda berangkat lagi ke Jakarta untuk pembekalan selama dua bulan,” ujarnya.
Mengenai proses belajar di sekolah, Habibullah mengatakan telah mendapat izin mengikuti event tersebut bahkan pihak sekolah sangat mendukung. “Sekolah sudah memberi izin, dan saya akan fokus dulu ke event ini untuk sekolah, Kalbar, dan Indonesia,” ujarnya.

No comments:

Post a Comment