Wednesday 6 March 2013

Harlah NU ke-87

M. Zeet Hamdy Assovie

Harlah NU ke-87
Donor Darah dan Kesehatan Gratis Bagi Masyarakat

Oleh Ubay KPI

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat, mempersiapkan beberapa agenda memperingati hari lahirnya yang ke-87. Donor darah dan pengobatan kesehatan gratis menjadi pilihan pengurus untuk dilaksanakan dalam mengisi peringatan harlah tahun ini.
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Sekretariat PWNU Kalbar, Jalan Husein Hamzah, 19 Februari mendatang. Selain dua agenda tersebut, harlah juga diisi dengan peringatan puncak yang akan dilaksanakan di Pontianak Compention Center, 20 Februari mendatang.
Rencana kegiatan tersebut disampaikan oleh Ketua Panitia Harlah NU ke-87 PWNU Kalbar, Husein Tawik kepada sejumlah awak media saat menggelar konferensi pers di kediaman dinas Sekda Kalbar, Jalan Sutan Syahrir, Rabu (13/2) sore lalu lalu.
Husein Tawik dalam konferensi pers juga menjelaskan, dua kegiatan yang akan dilaksanakan bekerjasama dengan PMI Kalimantan Barat. Donor darah dan kesehatan gratis akan digelar bersamaan mulai pukul 08.00-12.00.
Sedangkan untuk perayaan puncak di PCC. Akan dilaksanakan pada tanggal 20 Februari pagi hari. Acara ini selain akan dihadiri oleh Gubernur Kalbar, juga akan dihadiri oleh Ketua PBNU, Said Aqil Siradj. “Informasi ini sekaligus menjadi undangan kepada warga nahdliyin yang ada di Kalimantan Barat,” ujarnya.
Tawik menambahkan, pada acara puncak tersebut juga akan dilakukan MoU dengan PMI Kalbar serta pemerintah Kalimantan Barat. Hal ini dilakukan dalam upaya peningkatan SDM dan IPM Kalbar.
Sedangkan Ketua PWNU Kalbar, M. Zeet Hamdy Assovie menjelaskan, NU sebagai ormas terbesar di Indonesia telah diketahui bersama sangat identik dengan lahirnya bangsa ini. bersama-sama membangun karakter anak bangsa. Dan mendorong kemajuan masyarakat. Dan sangat ditekankan, NU sebuah organisasi yang sekuler dan tidak radikal.
Sebagaimana telah menjadi komitmen dalam diri NU. Terus mengawal bangsa dan terus mempertahankan martabat dan mendpng demokrasi terus berjalan.
“NU tidak berpolitik praktis. NU tetap berpijak pada kepentingan bangsa. NU tetaplah ingin bersama bangsa menghadapi krisi identitas yang melanda saat ini,” pungkasnya.

No comments:

Post a Comment