Monday 9 September 2013

Eksportir Diuntungkan karena Dollar Naik

Eksportir Diuntungkan karena Dollar Naik

Oleh Ubay KPI

Nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat masih lemah. Hingga Kamis dua hari lalu, rupiah di pasar spot berada pada posisi Rp 11.000 per US Dollar. Turunnya nilai tukar rupiah, menurut sebagian orang akan berdampak kerugian pada masyarakat, namun akan terjadi sebaliknya, naiknya harga dolar akan menguntungkan pihak eksportir.
Jika terjadi, maka beberapa komiditi andalan Kalbar seperti karet, dan minyak sawit mentah akan mengalami keuntungan besar lantaran kurs dollar tinggi, sebab dua barang andalan Kalbar tersebut selalu menjadi bahan ekspor terbesar dari Kalbar.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalbar Andreas Acui Simanjaya mengatakan, melemahnya rupiah akan sangat merugikan masyarakat. Lantaran nilai beli dari masyarakat rendah, sedangkan pihak eksporting menjual dengan harga tinggi. “Yang paling diuntungkan tentunya pihak yang mengekspor barang ke luar. karena nilai beli menjadi tetap tapi nilai jual tinggi. Secara keseluruhan seluruh masyarakat sebenarnya rugi dalam jangka panjang,” paparnya.
Acui menyebutkan, melemahnya nilai rupiah berpotensi menimbulkan kepanikan. Keadaan seperti ini sangat membahayakan pondasi ekonomi. Secara real nilai uang kecil.
Karenanya, Acui berharap Bank Indonesia segera mengambil langkah untuk menstabilkan nilai Rupiah. Yang paling penting adalah meyakinkan masyarakat untuk tidak panic menghadapi kondisi ini. 

No comments:

Post a Comment