Thursday 19 December 2013

Kata Mereka, Ini Undangan Unik

Kata Mereka, Ini Undangan Unik

Catatan Ubay KPI

Saat saya menyebarkan undangan pesta pernikahan saya, beberapa kawan yang menerima undangan mengatakan design undangan pernikahan sagak unik. Seketika, saya jawab biasa saja. Pikiran saya, barang kali masih sangat langka, terutama di Kota Pontianak bila pada undangan menyertakan sebuah foto karikatur.
Umumnya, pada undangan yang sering saya terima biasa menggunakan foto preewed asli wajah mereka. Meskipun ada variasi, hanya pada pose dan latar belakang foto saja.
Namun tidak dengan foto yang sertakan pada undangan. Saya lebih memilih foto karikatur yang dibuat oleh Joko, rekan wartawan saya yang bekerja di Tribun Pontianak.
Seperti anda lihat di atas, tampilan asli pada foto hanya wajah saja, sedangkan lainnya merupakan karikatur buatan. Awalnya saya ragu membuat karikatur berdasarkan etnis, namun setelah dipikir-pikir. Hal itu sangatlah tidak masalah. Saya mengaca pada umumnya sebuah undangan, kadang menggunakan pakaian khas daerah, sebut saja seperti Jawa.
Sedikit menjelaskan, dalam foto tersebut, saya sepenuhnya menggunakan pakaian khas Madura. Karena saya emang asli Madura. Sedangkan istri saya, berpakaian khas Tionghoa.
Keputusan saya menyandingkan dua khas tersebut sangat beralasan, karena istri saya dari bapak memang asli Tionghoa, meskipun sejak kecil ia hidup bersama warga Madura (diangkat anak).
Alasan lain, ingin menonjolkan kepada keluarga sekaligus mengingatkan kepada anak-anak saya nantinya, untuk tidak melupakan bahwa nenek moyang dari kakeknya adalah asli Tionghoa. Meskipun keluarga kakeknya tak satu pun dijumpai sampai saat ini.
Awalnya saya ragu-ragu membuat design undangan menyertakan foto tersebut. Namun setelah dikomunikasikan dengan istri, ia menerima. Terlebih, undangan tersebut saya design dan cetak sendiri untuk mengirit biaya. Dengan mengandalkan photoshop yang diketahui sangat dasar, saya design undangan tersebut seminimalis mungkin.
Hasilnya, sedikit memuaskan seukuran undangan kertas satu lembar.
Awalnya juga, saya tak yakin kawan-kawan akan menilai undangan tersebut unik. Namun, beberapa hari kemudian, banyak sekali kawan-kawan mengatakan kalau undangan yang saya buat benar-benar unik, langka, dan merupakan inovasi baru di Pontianak. Dikatakan inovasi baru, lantaran sangat jarang di Pontianak menggunakan foto karikatur dan berlatar perpaduan etnik.
Nah, kawan-kawan dapat bisa sepuasnya mendesign undangan seunik mungkin sesuai hati dan kemampuan ekonomi. Cukup pandai photoshop dan printer saja, hal unik tersebut dapat kawan-kawan dapatkan.
Demikian goresan singkat Catatan Anak Desa kali ini, nantikan goresan dan cerita lain selanjutnya.

Tampilan muka dan bagian dalam

Tampilan dalam setelah dilipat

Tampilan keseluruhan bagian 2

Tampilan luar di belakang karikatur

1 comment: