Wednesday 23 October 2013

Telok Belanga dan Baju Kurung sebagai Identitas Orang Pontianak

IDENTITAS PONTIANAK
Di sisi budaya ditandai dengan pakaian khas, yakni telong belanga dan baju kurung.
Tampak dalam peringatan hari jadi Kota Pontianak ke-242, anak-anak yang ikut dalam upacara turut mengenakan pakaian khas Melayu. FOTO: Jemi Ibrahim

Telok Belanga dan Baju Kurung sebagai Identitas Orang Pontianak

Pagi, Rabu (23/10), ruas Jalan Rahadi Usman atau tepatnya di depan Kantor Walikota Pontianak, tiba-tiba dipadati orang-orang berpakaian adat melayu, pakaian telok belanga dikenakan kaum pria, sedangkan wanita mengenakan baju kurung.
Mereka mengenakan pakaian itu bukan karena ada yang menggelar prosesi pernikahan maupun festival budaya, tetapi untuk mengikuti upacara sebagai puncak peringatan Hari Jadi (harjad) Kota Pontianak ke 242.
Tradisi ini sudah menjadi agenda rutin yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk melestarikan dan menanamkan kecintaan terhadap adat budaya yang dimiliki terutama budaya melayu. Selain itu sebagai penghormatan kepada pendiri Kota Pontianak yang didirikan 23 Oktober 1771 silam.
Bahkan Walikota Pontianak, Sutarmidji menginstruksikan seluruh jajarannya untuk mengenakan pakaian telok belanga dan baju kurung sebagaimana yang tertuang dalam Instruksi Walikota Pontianak Nomor 2/Pem/2013 tanggal 3 Oktober 2013 tentang pemakaian pakaian adat khas Melayu Pontianak pada Hari Jadi Kota Pontianak ke 242 tanggal 23 Oktober 2013. “Pontianak sudah dihebohkan dengan hampir semua orang mencari telok belanga dan baju kurung. Makanya saya ingatkan, sebagai orang Pontianak yang laki-laki minimal punya satu baju telok belanga dan yang perempuan punya satu baju kurung,” ujarnya yang disambut tepuk tangan oleh peserta upacara Harjad Kota Pontianak ke 242.
Wajar saja, beberapa hari belakangan hampir semua tempat penyewaan pakaian adat diserbu masyarakat. Mereka mencari pakaian telok belanga dan baju kurung untuk dikenakan pada peringatan Harjad Kota Pontianak ke 242. “Dari sini kelihatan yang mana pakaiannya sewa, yang mana milik sendiri,” candanya dan disambut gelak tawa peserta upacara.
Sejatinya, pakaian telok belanga ini dilengkapi tanjak (penutu kepala berbentuk segitiga, red.). Untuk itu, Midji mengingatkan supaya tahun depan bagi kaum pria selain mengenakan telok belanga juga dilengkapi tanjak. “Tunjukkan identitas kita dan lebih baik lagi memaknai pakaian yang dikenakan,” ucapnya. (*)