Friday 21 February 2014

Panggul Sempit Sebabkan Operasi



Panggul Sempit Sebabkan Operasi

Catatan Buah Hati

Tak hanya operasi yang menjadi kekhawatiran saya. Namun, soal suburnya kandungan turut menjadi kekhawatiran sejak awal.
Pada awalnya, saya khawatir. Mamanya Weisha tak bisa memberikan buah hati bagi papa. Sebab, sejak masih gadis, mama mengalami kelainan dalam haid. Terutama, tidak teraturnya darah haid setiap bulannya. Karena alasan itulah, kadang saya khawatir istri tidak bisa memberikan kebahagian di tengah kami.
Namun kekhawatiran itu sirna, setelah enam minggu pernikahan. Melalui tes sederhana menggunakan air kencing, ternyata mama positif hamil. Informasi itu disampaikan mama ke papa dari klinik, saat itu papa sedang berada di kamar bersiap-siap untuk salat Jumat.
Satu kekhawatiran hilang. Mama mengandung Weisha. Kekhawatiran lain, yakni soal persalinan. Papa sejak awal pula khawatir, mama tidak bisa bersalin dengan normal. Nah, kekhawatiran ini ternyata benar. Weisha lahir harus dengan operasi. Weisha tak bisa tercipta ke dunia melalui proses normal. Meskipun proses persalinan sudah melewati setengah jalan, yakni sudah bukaan ke tujuh dalam istilah persalinan.
Namun, untuk Weisha. Papa dan Mama terus kuat. Mama berusaha dapat melakukan dengan normal. Namun upaya tersebut gagal. Menurut dokter, panggul sempit menjadi alaan. Sehingga Weisha harus lahir dengan operasi.
Weisha sayang, ingatlah perjuangan mama dalam proses persalinan. Papa berharap, Weisha tidak menyakiti hati mama. I Love You sayang. Selamat datang di tengah antara Mama dan Papa.

Di Teras Rumah
Rabu, 19 Februari 2014

No comments:

Post a Comment