Wednesday 15 July 2015

Sidogiri Menjadi Bumimu

Ismail bersama Almarhum Bapak, Semali bin Diman
Sidogiri Menjadi Bumimu

Catatan Paman Tentangmu, Ismail bin Mudiri

Dari Pondok Pesantren Sayyidul Quro, Kubu Raya, Kalimantan Barat yang diasuh salah satu alumni Sidogiri, Ust. Musyauwir Mubarok, kamu pindah melanjutkan pendidikan agama ke Pondok Pesantren Sidogiri atas saran dan ridlo guru.
Bersama Ust. Furqoni yang menjadi guru tugas di pondok kala itu. Jabatan tangan terakhir di Pelabuhan Dwikora Pontianak menjadi kali terakhir pertemuan kita bersama keluarga semua.

Hampir tiga tahun sudah, kamu meninggalkan kami semua untuk selamanya. Tak tersirat dalam benak pikiran saya, mungkin keluarga semuanya, kamu pergi untuk tidak kembali ke tengah keluarga besar kami. Terutama saya, yang memiliki asa yang tak kesampaian menimba ilmu di Sidogiri, penuh harap kelak kamu boyong dari pesantren menjadi orang yang bisa dicontoh untuk keluarga besar kami. Serta mengabdikan diri di Pesantren Sayyidul Quro. Gubuk pertama dimana kamu menjajal kitab gundul.
Sore itu, 17 Februari 2013 ketika saya tengah berada di kantor menyelesaikan tugas redaksi, abangmu Dzulkifli memberi kabar bahwa dirimu telah pergi untuk selamanya di rumah sakit Kota Surabaya. Paman tidak mendengar apa sakitmu, setahu paman, kamu tetaplah berada di pesantren. Namun, sama sekali meski tiada kabar sakit sebelumnya, sedikit pun paman tiada menyesal. Dengan wajah tetap ceria, dan penuh senyum meski keluarga tengah dalam duka, paman terus mendampingi keluarga semuanya untuk penuh ikhlas dengan kepergianmu.
Malah, saat itu. Meskipun kematian adalah kabar duka, namun bagi paman kabar itu adalah kabar yang amat bahagia, terlebih informasi dari Ust. Hasan yang mendampingi ketika ke Surabaya, akan dimakamkan di komplek pesantren.
Sejak kabar itu, tidak ada harapan kami keluarga untuk meminta kamu kembali bersama. Kami bersama keluarga semuanya ikhlas dan ridlo kamu berada di bumi Sidogiri untuk selamanya.
Kematian saat berada di pesantren bukanlah suatu harapan kami sekeluarga, namun Allah lebih mencintaimu hingga akhir hayatmu tengah dalam menuntut ilmu di bumi keramat Sidogiri.
Yah, bumi Sidogiri telah Allah harismu untukmu. Semoga kelak kamu dengan penuh senyum menjemput kami sekeluarga ke syurga-Nya Allah SWT. Kami yakin, Allah menempatkanmu di tempat yang indah bersama dengan para ulama. Bersama para masyayikh Sidogiri, bersama para auliya'.



No comments:

Post a Comment