Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan |
KH. Hasyim Asy’ari Diusir Syaikhona Kholil Bangkalan
Oleh Ubay KPI
Nama KH. Hasyim Asy’ari mungkin bagi kebanyakan kalangan
bukanlah nama yang asing, terlebih bagi kalangan santri atau kaum nahdliyin.
Hasyim Asy’ari merupakan ulama kharismatik, tokoh kunci dalam lahirnya
Nahdlatul Ulama setelah mendapat ijin dari gurunya Syaikhona Kholil Bangkalan.
Namun ada cerita menarik yang bisa kita petik, khususnya
bagi kalangan santri dan kaum nahdliyin antara guru dan santri tersebut. Suatu
ketika, Masyayikh KH. Hasyim Asy’ari ternyata pernah diusir oleh Syikhona
Kholil Bangkalan dari Madura. Pengusiran itu terbilang sadis karena Syaikhona
Kholil juga sampai menggunakan batu yang dilemparkan ke KH. Hasyim Asy’ari
untuk tidak berada di Madura.
Kehadiran KH. Hasyim Asy’ari ke Pulau Madura yang kala itu
masih sangat muda, bukan sekedar jalan-jalan menikmati Pulau Garam, namun
niatnya untuk menimba ilmu di Demangan Barat Bangkalan Madura, di pondok Syaikhona
Kholil Bangkalan. Namun, niat tulus KH. Hasyim Asy’ari kala itu tak disambut
baik, malah mendapat pengusiran.
KH. Hasyim memang seorang anak yang pintar. Pendidikan ilmu
agam sudah sangat lekat pada dirinya, namun dirinya masih ngotot ingin berguru
pada Syaikhona Kholil Bangkalan. Berkali-kali mendapat pengusiran, KH. Hasyim
Asy’ari tetap membandel. Lewat depan tak bisa, lewat belakang juga tak bisa,
lewat kanan dan kiri juga sudah dilakukan oleh Masyayikh KH. Hasyim Asy’ari
untuk bisa menimba ilmu dari Syaikhona Kholil Bangkalan. Akhirnya karena
kebandelan KH. Hasyim Asy’ari, ia diterima mondok di Bangkalan.
FOTO : ipulbahri.wordpress.com |
“Kamu mau mondok apa mau cari ilmu,” dawuh Syaikhona Kholil
Bangkalan kepada Hasyim.
Pemaksaan Hasyim Asy’ari bukan tanpa alasan. Kebesaran hati
Hasyim Asy’ari meski sarat dengan ilmu tetap menghargai sebuah ilmu, terlebih
Syaikhona Kholil merupakan sosok yang pernah menimba ilmu ke tanah Arab. Dari Tebuireng
datang ke Madura hanya ingin menambah ilmu.
Selama KH. Hasyim Asy’ari mondok di Bangkalan, pada suatu
ketika dalam sebuah pembelajaran yang disampaikan Syaikhona Kholil Bangkalan,
KH. Hasyim Asy’ari malah tidur. Saat teman lainnya ingin membangunkan Hasyim
Asy’ari, Syaikhona melarang santri lain membangunkannya.
Kalimat singkat yang terucap kala itu dari Syaikhona Kholil
Bangkalan, adalah “apa yang ia (Syaikhona Kholil) sampaikan, nanti tanyakan
pada dia (Hasyim Asy’ari)”.
Benar sekali, setelah usai mengaji, santri lain bertanya
pada Hasyim Asy’ari tentang apa yang disampaikan Syaikhona selama pembelajaran.
Dan ajibnya, Hasyim Asy’ari menjelaskan dengan detail dan rinci, serta mirip
dengan apa yang disampaikan Syaikhona.
Disadur dari Ceramah Agama KHR. Kholil As’ad dalam Acara
Maulid Nabi di Pondok Pesantren Darul Aytaam, Talkandang, Sitobondo.
lumayan bisa dijadikan refrensi
ReplyDeleteReferensi utk apa Ida?
ReplyDeletemohon di ralat, foto di atas bukanlah foto Syaikhona Kholil Bangkalan, tapi foto dari Din Kemmok julukannya setelah haji adalah H. Holil alamat Karang Bhotoh Bangkalan
ReplyDeleteTerima kasih atas koreksinya Sdr. Abdul Malik.
ReplyDeleteMohon fotonya dirubah . Karena foto yg teryera itu kyai kholil karang bhutoh (jokotole gang 2)
ReplyDelete