Habis mandi diajak selfie dulu |
Awalnya saya tak paham dengan gaya
Weisha loncat-loncat dibarengi dengan tangannya mengepal setengah terangkat.
Hal itu sering dilakukan ketika saya dilihatnya mungkin akan berpergian, baik
mengenakan tas, atau helm.
Saya menganggap biasa apa yang
dilakukan Weisha, dugaan saya hanya kesenangan dan ekspresi ingin dimanja
sejenak digendong.
Bila saya tinggal berangkat ia
nangis, kadang ngambek ketika akan disalami dengan menolak salaman, bahkan
dicium pun tidak mau.
Dalam situasi buru-buru, kadang
saya tinggal saja biarkan merengek kepada mamanya. Entah nangis atau bagaimana,
itu urusan di belakang. Karena saya harus segera berangkat, entah ke warkop
ketemu kawan atau mau belanja keperluan toko ATK atau café.
Hal seperti itu sering terjadi dan
ditunjukan Weisha yang baru umur 2 tahun 8 bulan di depan saya tanpa saya paham
maksud utamanya.
Kadang pernah saya menduga, Weisha
minta diajak jalan. Kadang kalau tidak buru-buru, saya sempatkan bawa beli kue
sebentar, setelah itu saya tinggal. Biasanya bila dibawa jalan sebentar, Weisha
berhenti merengek dan langsung asyik dengan kuenya.
Loncat seperti katak dengan tangan
setengah terangkat itu baru saya paham ketika Weisha mengulanginya saat berada
di depan mamanya.
Saat itu saya hendak ketemu kawan
dengan tas dan helm yang sudah siap di posisinya masing-masing. Weisha
loncat-loncat, saya bilang dengan alasan mau belanja. Kemudian mamanya menyahut
kalau Weisha loncat-loncat tangan setengah ke atas itu, berarti tanda mau ikut.
Sejak itu saya baru paham dengan ‘joget
kode’ Weisha yang demikian. Setelah itu, saya
tak lagi mencueki Weisha bila sudah berekspresi demikian. Biasa saya masih
sempatkan bawa jalan-jalan sebentar pakai motor. Baik sekedar beli kue dua buah
di warung, biasanya masih saya sempatkan.
Tapi kadang-kadang juga saya
tinggal begitu saja bila sudah kepepet, apalagi saya bangun tidurnya sudah kelewat
waktu. Itu biasanya main tinggal biar diurus mamanya.
No comments:
Post a Comment