Tuesday 17 May 2016

Surat Kasih Sayang. Teruntuk Surimayanti

Surat Kasing Sayang Valentine Days Radio Primadona 99,1 FM


Teruntuk Surimayanti
Di Kuala Mandor
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Cwi, apa kabarnya? Semoga Cwi selalu dalam limpahan rahmat Allah Swt, dan tak kurang suatu apa pun seperti yang Ubay rasakan saat ini, meskipun dalam kondisi kurang sehat namun masih bisa menikmati
indahnya cahaya matahari pagi, serta mega merah di lembayung senja yang indah nan merona dengan sumringah menjemput petang.
Cwi, seakan baru kemarin kita bertemu, padahal sudah dua bulan kita baru kenal meskipun awal pertama pertemuan kita sangatlah tidak disengaja. Tentu Cwi masih ingat  pertama kali kita bertemu dan saling memberi nomor HP. Waktu pembukaan Festifal Seni Budaya Melayu Kalimantan Barat di Rumah Adat Melayu, waktu itu Ubay masih ingat pada hari Senin, 13 Desember 2010, stand pameran dan riuhnya pengunjung pembukaan FSBM menjadi saksi pertemuan kita, meskipun saat itu pertemuan kita hanya sebatas perekanalan biasa. Tapi bagi Ubay, pertemuan itu penuh makna dan menjadi sebuah rajutan kata dalam buku diary Ubay. Senyum simpul yang terlempar dari bibir manis Cwi menjadi awal dari goresan demi goresan pena yang Ubay rajut yang sampai dengan saat ini kisah itu belum usai. Waktu itu Cwi hanya sebatas menghimpun berita untuk di kampus, sedangkan Ubay menjalankan tugas dari redaktur.
Di lokasi itu pasca perkenalan yang hanya beberapa menit, gerak-gerik Cwi menjadi pandangan utama Ubay. Seakan Ubay tak ingin melepas pandangan kemana Cwi pergi. Wajah manis Cwi dengan kerudung yang menutup rapat mahkota indah Cwi menambah hasrat bagi Ubay untuk mengetahui lebih dalam karakter Cwi yang baru Ubay kenal.
Pertemuan kita memang sangat singkat, namun menyisakan kepingan arti yang amat berarti dalam sebuah pengharapan. Sebuah pengharapan yang bisa dinikmati bersama baik suka dan duka. Meski Cwi masih belum bisa memberi serpihan cinta itu, tapi Ubay tidak akan mati dalam penantian. Ubay tahu Cwi sudah memiliki sebuah nama yang terlebih dahulu datang ke hari Cwi sebelum Ubay, tapi ubay percaya dan yakin suatu saat nanti, entah kapan itu waktunya, Ubay akan merasakan manisnya bersama Cwi dan merajut kisah sebagai kelanjutan dari memori diary Ubay.
Tentu Cwi masih ingat dengan apa yang telah Cwi katakan melalui handphone beberapa waktu lalu yang mengatakan bahwa hubungan Cwi dengan dia saat ini belum mendapat kepastian. Apa yang Cwi katakan di malam buta pada Ubay itu semakin membongkar perasaan Ubay untuk meraih kepingan cinta Cwi. Bukankah Cwi menginginkan suatu kepastian?   Apakah Cwi masih ingin menanti keputusan yang abu-abu itu? Padahal, di sini Ubay sudah siap memberikan segalanya sejauh Ubay mampu melakukan? Kadang Ubay tidak mengerti dengan apa yang Cwi harapkan, tapi, mungkin ini adalah bagian dari kebahgian yang akan datang di kemudian hari. Hanya itulah pengharapan Ubay.
Terlebih lagi ketika dua minggu lalu kita duduk berdua di cafĂ© digulis yang juga merupakan pertemuan kedua bagi kita. Dari pertemuan kedua itu,  seolah Ubay menemukan sebercik sinar cinta yang terpancar dari hati Cwi untuk Ubay. Canda dan senyum Cwi waktu itu seolah menghapus kegelisahan Ubay selama ini. Ubay merasa telah menemukan ilalang yang tumbuh di lautan.
Cwi, Ubay tak mau mati dalam penantian ini dan Cwi pasti tahu itu. Tapi kenapa Cwi seakan belum percaya dengan ungkapan cinta yang telah ubay utarakan berkali-kali? Padahal Ubay sudah mengutarakan keseriusan buat Cwi, bukan hanya sebatas ikatan pacaran, namun lebih dari itu Ubay sudah siap untuk Cwi.
Udah dulu ya Cwi, Ubay mau lanjutkan tulisan yang lain dulu. sebenarnya masih banyak kata yang ingin Ubay ungkapkan di sini, tapi semua itu sudah terangkum dalam bab demi bab di Kisah yang Tak Usai. Sebenarnya di malam valentine tahun ini ingiin sekali Ubay melepas malam dengan Cwi, namun hal itu sangatlah tidak mungkin, sebab  masih ada sosok nama dalam diri Cwi. Meski tanpa setangkai bunga dan sebatang cokelat, di malam kasih sayang tahun ini semoga Cwi bahagia.

Yang Menantimu,
..............................

No comments:

Post a Comment