Teruntuk Surimayanti
Di Kuala Mandor
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Cwi, apa kabarnya? Semoga Cwi selalu dalam limpahan rahmat
Allah Swt, dan tak kurang suatu apa pun seperti yang Ubay rasakan saat ini, meskipun
dalam kondisi kurang sehat namun masih bisa menikmati
indahnya cahaya matahari pagi, serta mega merah di lembayung senja yang indah nan merona dengan sumringah menjemput petang.
indahnya cahaya matahari pagi, serta mega merah di lembayung senja yang indah nan merona dengan sumringah menjemput petang.
Cwi, seakan baru kemarin kita bertemu, padahal sudah dua
bulan kita baru kenal meskipun awal pertama pertemuan kita sangatlah tidak
disengaja. Tentu Cwi masih ingat pertama
kali kita bertemu dan saling memberi nomor HP. Waktu pembukaan Festifal Seni
Budaya Melayu Kalimantan Barat di Rumah Adat Melayu, waktu itu Ubay masih ingat
pada hari Senin, 13 Desember 2010, stand pameran dan riuhnya pengunjung
pembukaan FSBM menjadi saksi pertemuan kita, meskipun saat itu pertemuan kita
hanya sebatas perekanalan biasa. Tapi bagi Ubay, pertemuan itu penuh makna dan
menjadi sebuah rajutan kata dalam buku diary Ubay. Senyum simpul yang terlempar
dari bibir manis Cwi menjadi awal dari goresan demi goresan pena yang Ubay
rajut yang sampai dengan saat ini kisah itu belum usai. Waktu itu Cwi hanya
sebatas menghimpun berita untuk di kampus, sedangkan Ubay menjalankan tugas
dari redaktur.
Di lokasi itu pasca perkenalan yang hanya beberapa menit,
gerak-gerik Cwi menjadi pandangan utama Ubay. Seakan Ubay tak ingin melepas
pandangan kemana Cwi pergi. Wajah manis Cwi dengan kerudung yang menutup rapat
mahkota indah Cwi menambah hasrat bagi Ubay untuk mengetahui lebih dalam
karakter Cwi yang baru Ubay kenal.
Pertemuan kita memang sangat singkat, namun menyisakan
kepingan arti yang amat berarti dalam sebuah pengharapan. Sebuah pengharapan
yang bisa dinikmati bersama baik suka dan duka. Meski Cwi masih belum bisa
memberi serpihan cinta itu, tapi Ubay tidak akan mati dalam penantian. Ubay
tahu Cwi sudah memiliki sebuah nama yang terlebih dahulu datang ke hari Cwi
sebelum Ubay, tapi ubay percaya dan yakin suatu saat nanti, entah kapan itu
waktunya, Ubay akan merasakan manisnya bersama Cwi dan merajut kisah sebagai
kelanjutan dari memori diary Ubay.
Tentu Cwi masih ingat dengan apa yang telah Cwi katakan
melalui handphone beberapa waktu lalu yang mengatakan bahwa hubungan Cwi dengan
dia saat ini belum mendapat kepastian. Apa yang Cwi katakan di malam buta pada
Ubay itu semakin membongkar perasaan Ubay untuk meraih kepingan cinta Cwi.
Bukankah Cwi menginginkan suatu kepastian?
Apakah Cwi masih ingin menanti
keputusan yang abu-abu itu? Padahal, di sini Ubay sudah siap memberikan
segalanya sejauh Ubay mampu melakukan? Kadang Ubay tidak mengerti dengan apa
yang Cwi harapkan, tapi, mungkin ini adalah bagian dari kebahgian yang akan
datang di kemudian hari. Hanya itulah pengharapan Ubay.
Terlebih lagi ketika dua minggu lalu kita duduk berdua di
café digulis yang juga merupakan pertemuan kedua bagi kita. Dari pertemuan
kedua itu, seolah Ubay menemukan
sebercik sinar cinta yang terpancar dari hati Cwi untuk Ubay. Canda dan senyum
Cwi waktu itu seolah menghapus kegelisahan Ubay selama ini. Ubay merasa telah
menemukan ilalang yang tumbuh di lautan.
Cwi, Ubay tak mau mati dalam penantian ini dan Cwi pasti
tahu itu. Tapi kenapa Cwi seakan belum percaya dengan ungkapan cinta yang telah
ubay utarakan berkali-kali? Padahal Ubay sudah mengutarakan keseriusan buat
Cwi, bukan hanya sebatas ikatan pacaran, namun lebih dari itu Ubay sudah siap
untuk Cwi.
Udah dulu ya Cwi, Ubay mau lanjutkan tulisan yang lain dulu.
sebenarnya masih banyak kata yang ingin Ubay ungkapkan di sini, tapi semua itu
sudah terangkum dalam bab demi bab di Kisah yang Tak Usai. Sebenarnya di malam
valentine tahun ini ingiin sekali Ubay melepas malam dengan Cwi, namun hal itu
sangatlah tidak mungkin, sebab masih ada
sosok nama dalam diri Cwi. Meski tanpa setangkai bunga dan sebatang cokelat, di
malam kasih sayang tahun ini semoga Cwi bahagia.
Yang Menantimu,
..............................
No comments:
Post a Comment