Menulis
Berita Itu Mudah Bila Ditemukan Lead-nya
Oleh Ubay
KPI
Pernah saya
membaca sebuah buku, begitu runut dan jelas memaparkan sebuah cara menulis
berita. Akan tetapi, membuat sebuah berita itu ternyata tak sesulit dengan apa
yang dipaparkan dalam sebuah buku yang menerangkan panjang lebar sebuah cara
menulis berita.
Dari
perjalanan singkat saya selama menjadi wartawan. Saya punya anggarapan,
kesulitan berita itu terletak pada kepala berita atau dalam bahasa jurnalistik
adalah lead berita.
Mengapa saya
katakan demikian. Sebab ketika kita sudah menemukan lead, maka ke bawahnya akan
ikut dengan sendirinya. Tentu kawan-kawan masih ingat, bagaimana ketentuan
menulis berita dengan teori 5W+1H yang disimbolkan dengan piramida terbalik.
Dimana, penulis dituntut memasukkan seluruh teori dasar tersebut pada lead
pertama atau kedua.
Setelah itu
ditemukan, maka ke bawahnya akan mengalir dengan sendiri. Kawan-kawan
tinggal menambahkan tulisan tersebut
dengan data lainnya sesuai hasil wawancara dan data-data yang dimiliki. Atau
boleh juga ditambah hasil reportase. Tapi ingat kawan-kawan, ini sebuah
pengalaman saya dalam menulis berita langsung atau bahasa kerennya straight news.
Tentu akan sangat berbeda ketika kita menulis dalam bentuk soft news yang
nyaris sama dengan sebuah feature. Dimana, soft news merupakan isinya semakin
ke bawah semakin penting. Atau biasa para pemateri pelatihan jurnalistik
membandingkan tulisan feature dengan sebuah gelas yang di tengahnya sempit lalu
bagian bawahnya besar.
Banyak
cerita yang saya dapatkan dari kawan-kawan dalam menentukan lead berita. Lead
berita memiliki kaitan kuat dengan sebuah angle atau judul berita. Makanya,
sering kita temukan penjelasan judul berita selalu dijelaskan pada paragraph
pertama atau kedua dalam berita.
Seorang
redaktur Koran nasional, Mas Yosrizal dari Koran Tempo pernah bercerita, ada
wartawannya yang memiliki kebiasaan ke WC terlebih dahulu untuk menentukan lead
berita. Berbeda dengan saya, biasanya saya untuk menulis berita lebih sering
memandangi layar computer atau dengan memegang kepala bagian samping dengan
kedua tangan. Kadang juga dengan menyandarkan kepala pada kedua tangan yang
saling berpegangan di belakang kepala.
Cukup sampai
di sini dulu berbagi pengalaman ini. Semoga ada manfaatnya.
Menjelang
Tidur
Di Kamar
Pondok Kelahiran
Selasa, 26
Februari 2013. Pukul 03.12
No comments:
Post a Comment