David Maryansyah berlatar belakang sebuah klenteng |
Dapat Tumpangan Gratis, Boyongan
Berangkat ke ‘Kota Amoy’
Perayaan Cap Go Meh di Singkawang memang menyedot perhatian.
Meski di Pontianak juga ada perayaan serupa, namun banyak yang menilai tidak
semeriah di kota seribu klenteng itu. Buktinya, ratusan warga Tionghoa di
Pontianak Utara, rela ke ‘Kota Amoy’ itu dengan mencarter bus.
Hendy Erwindi, Pontianak
Halaman Klenteng Kwan Im Tong di Jalan Gusti Situt Mahmud,
Pontianak Utara, Minggu (5/2) sore, tampak ramai. Warga berkumpul di beberapa
sudut klenteng. Ada yang duduk di bawah pagar sambil berbincang dengan
rekannya. Sebagian besar membawa tas, layaknya pelancong hendak berangkat
menuju tempat wisata.
Tak lama berselang, seorang pemuda meminta warga yang berkumpul
di bawah pintu gerbang menyingkir. Dia berteriak, mengarahkan bus yang masuk ke
halaman klentengn
Setelah empat bus kota terparkir di halaman klenteng, kemudian
menyusul tiga bus antarkota dan satu bus sekretariat DPRD Kota Pontianak. “Sore
ini kami akan ke Singkawang karena mau lihat Cap Go Meh besok (hari ini, Red),”
ujar salah seorang warga, Lisa.
Memilih Singkawang untuk merayakan Cap Go Meh karena berbeda dengan perayaan yang ada di Pontianak. Jika di Pontianak hanya ada naga, di Singkawang lebih lengkap. “Di Singkawang ada tatungnya. Saya dengar dari teman di sana juga ada replika Tembok Besar Cina. Kalau di Pontianak biasa saja,” ucapnya.
Memilih Singkawang untuk merayakan Cap Go Meh karena berbeda dengan perayaan yang ada di Pontianak. Jika di Pontianak hanya ada naga, di Singkawang lebih lengkap. “Di Singkawang ada tatungnya. Saya dengar dari teman di sana juga ada replika Tembok Besar Cina. Kalau di Pontianak biasa saja,” ucapnya.
Warga lainnya Ajan bertutur serupa. Meski tidak berangkat,
kehadirannya di Klenteng Kwan Im Tong sekedar mengantar ibu dan kakaknya. “Ibu
dan kakak tahun lalu juga ke Singkawang pakai bus umum. Sekarang ada yang
sediakan bus gratis, mereka mau pergi lagi,” ungkapnya.
Pengurus Klenteng Kwan Im Tong Ahu mengatakan, baru kali ini
warga sekitar klenteng pergi bersama-sama ke Singkawang. Biasanya warga yang
ingin menyaksikan perayaan Cap Go Meh di Kota Amoy tersebut, pergi
masing-masing. “Ini karena Pak David yang punya ide. Dia menyediakan bus untuk
warga, biar sama-sama ke Singkawang. Ini bagus semuanya jadi berbaur, tidak
membedakan suku dan agama,” kata dia.
Anggota DPRD Kota Pontianak David Maryansyah, membenarkan hal
itu. Ia mengatakan idenya mengajak warga ke Singkawang berawal dari banyak dari
mereka yang ingin melihat Cap Go Meh ke kota tersebut, namun tidak kesampaian.
Kebanyakan orang menilai Singkawang sebagai pusat perayaan Cap Go Meh di
Kalbar. “Ini bentuk apresiasi kami terhadap masyarakat. Tidak hanya warga
Tionghoa yang pergi, dalam rombongan ini ikut juga warga lain. Ini wujud
kebersamaa dan keberagaman di Kalbar,” ungkapnya.
David menanggung semua biaya transportasi. Delapan bus
disediakannya. Selain itu rombongan juga ada yang menggunakan kendaraan
pribadi, mobil dan sepeda motor. Namun dia tidak sempat lagi memesan tempat
menginap, semua hotel dan penginapan di Singkawang penuh. Setelah berembuk
dengan warga yang ingin berangkat, mereka sepakat tidak menginap di hotel,
tetapi di Pasir Panjang. “Walau tidak dapat hotel mereka rela tidur di Pasir
Panjang asal ke Singkawang. Mereka mau backpacker,” kata anggota komisi D ini.
Dia ingin keberagaman itu tetap terpelihara pada masyarakast
Pontianak dan Kalbar, apalagi provinsi ini menghadapi pemilihan gubernur.
“Sejak dulu kita ini beragam, hal itu harus dipelihara terus agar Kalbar aman
dan masyarkatnya sejahtera,” tuturnya.
sumber: Pontianak Post
No comments:
Post a Comment