Tuesday, 3 July 2012

Catatan Untuk Ibu


Catatan Untuk Ibu

Oleh Ubay KPI

Ibu, ibu masih mengkhawatiriku meski telah dewasa ini.
Ibu masih belum lesu tuk memberi kasih sayang kepadaku.
Ibu masih saja mengingatku meski laut memisahkan kita.
Terima kasih ibu, ibu adalah satu-satunya saat ini yang kumiliki.
Ibu, maaf anak bungsumu belum bisa pulang. Mungkin tanggal 5 Juli ini baru pulang ke Pontianak kembali bersama ibu. Saat ini anakmu ini masih di Jakarta, menunggu kawan-kawan yang akan ke Jakarta setelah kegiatan di Solo.
Ibu tentu khawatir penuh akan saya yang sejak tanggal 22 Juni lalu meninggalkan rumah. Iya bu. Anakmu yang menyusu hingga enam tahun ini rindu ibu. Anakmu ini tetap ingat ibu. Ibu pasti merasa kesepian setelah ditinggal saya ke Bekasi beberapa waktu lalu yang hingga kini belum pulang. Dan ditinggal kakak juga yang sibuk di acara Rema Muda sejak 26 Juni lalu.
Anak bungsumu ini betul-betul mengerti bu. Sebenarnya anakmu ini ingin segera pulang. Namun apalah daya, saya belum bisa pulang bu. Terlebih lagi, sejak 9 Juni lalu kita sudah ditinggal selamanya oleh bapak. Anakmu ini kini hanya punya ibu.
Saya tak punya siapa-siapa lahi selain ibu. Saya berjanji akan membahagiakan ibu. Saya berjanji akan sepenuhnya berbakti untuk ibu. Insya Allah bu, doakan anakmu ini.
Tadi anakmu yang kuliah sambil bekerja ini begitu kaget dan haru dengan sikap ibu yang terus mengkhawatirkan saya. sampai ibu meminta keponakan untuk menghubungiku. Saya tahu, ibu pasti khawatir dan tak ingin terjadi apa-apa pada anak bungsumu ini. mungkin juga ibu rindu pada saya. saya juga demikian bu. Semoga ibu baik-baik saja di rumah.
Oh iya, kemarin saya juga sudah hubungan abang untuk melihat belanjaan di rumah takut ada yang kurang. Tapii semoga saja kebutuhan di rumah cukup.
Anakmu ini baru sadar, kalau selama ini belum sedikit pun berbakti untuk ibu. Apalagi pada bapak yang tlah berpulang ke haribaan Tuhan.
Anakmu ini berjnaji bu. Tak akan mengecewakan ibu. Anakmu ini akan berusaha membahagiakan ibu. Akan saya pertaruhkan kebahagian saya pribadi demi ibu. Meski pun nanti anakmu yang sejak kecil bersama ibu ini telah berkeluarga. Ibu akan menjadi yang utama. Ibu akan menjadi yang terbaik. Anakmu ini akan manut segalanya pada ibu.
Mungkin anakmu ini tak akan mampu memblas kasih sayang yang sampai saat ini ibu curahkan kepada saya meski saya telah dewasa seperti ini. Saya janji, akan tetap bersama ibu meskipun nanti ibu punya menantu dari anak terakhirmu ini.
Saya akan tetap bersama ibu, saya tetap akan selalu menemani ibu. Saya berjanji tak akan pulang malam demi ibu. Saya janji tak akan lagi meninggalkan ibu terlalu lama setiap hari. Anakmu ini berjanji pada ibu, tak akan lagi ibu bekerja seperti dulu. Cukup sejak mulai sakit ibu bekerja. Ibu tak boleh lagi bekerja. Ibu harus bisa jaga kesehatan dan saya janji bu akan menjaga kesehatan ibu.
Saya hanya punya ibu, saya saat ini hanya punya ibu. Tak ada yang lain bu.

Di Kamar Kost Pacar
Selasa, 3 Juli 2012, 21.37

No comments:

Post a Comment