Kompon Gelar 47 Lukisan Budaya
Oleh Ubay KPI
Komunitas Pelukis Pontianak yang disingkat dengan “Kompon”
menggelar sebanyak 47 lukisan di ruangan dekat pintu masuk Hotel Aston
Pontianak. Gelar lukisan tersebut mengangkat tema budaya yang diikuti oleh
sebanyak 21 pelukis dari berbagai daerah di Kalbar.
Gelar lukisan dimulai sore kemarin dengan acara seremonial
pembukaan. Ragam lukisan dipajang di berbagai sudut loby hotel berbagai ukuran.
Orang yang dituakan di Kompon Suparman saat ditemui usai
pembukaan kemarin sore menuturkan, gelar lukisan merupakan kali kedua dilakukan
oleh Kompon di tahun 2012. Latar belakang melakukan gelar budaya ini yakni
upaya dalam menggiatkan dan meningkat semangat para seniman lukis dalam
menampilkan karyanya. Bersamaan dengan rencana itu, Hotel Aston berminat untuk
bekerjasama.
“Kebetulan Hotel Aston berminat, sekalian kerjasama. Meski
Hotel Aston menetapkan lukisan bertema budaya, namun banyak lukisan yang tidak
sesuai. Sebab naluri pelukis tidak sama. Akan tetapi, banyak juga lukisan yang
sesuai dengan tema,” ujarnya.
Suparman menambahkan, gelar lukisan terbuka untuk umum dan
mengenai waktu masih belum ditentuukan. Pada pameran sebelumnya, di lokasi yang
sama gelar lukisan bisa sampai dua bulan. Akan tetapi menurut Suparman untuk
gelar lukisan kali ini tergantung dari pihak hotel.
Saat ditanya soal peluang bisnis lukis, Suparman mengatakan
untuk di Kalbar masih sangat kecil. Diperlukan korektor dan curator untuk
membangun infrastruktur tersebut. Seperti halnya dari ibukota Jakarta. Sehingga
lukisan dapat dilirik oleh banyak orang.
“Infrastruktur itulah yang ingin kami kejar saat ini agar
lukisan dapat menjadi peluang bisnis besar,” ujar Suparman.
Banyak sekali pelukis yang ada di Kalbar. Hanya saja pada
kesempatan ini baru 21 seniman lukis yang ikut.
orang yang bisa disapa Bang Man ini juga menyebutkan,
regenerasi seniman lukis sudah banyak bermunculan saat ini. Hal itu muncul dari
berbagai sanggar dan sebagian dari anak-anak seniman itu sendiri.
Bang Man juga mengeluhkan belum diliriknya para seniman
lukis yang ada di Kalbar oleh pihak pemerintah. Ia mengatakan bukan merasa
kurang duperhatikan. Namun sepertinya seniman lukis kurang dipandang oleh pihak
pemerintah.
Hasil pantauan Borneo Tribune sore kemarin. Sudah ada
pengunjung yang menyaksikan gelar lukisan di Hotel Aston. Seperti dari
anak-anak sekolah dan warga umum. Mereka menyaksikan lukisan yang dipanjang
dengan sedikit beraudiensi dengan pelukisnya langsung.
Tak hanya itu, setiap lukisan juga memejeng nama pelukis,
dan juga bandrol harga. “Kalau ada yang berminat tetap kita jual,” ujar salah
satu pelukis, Aziz.
No comments:
Post a Comment