Friday, 16 November 2012

Makian Pembaca Blog


Catatan Anak Desa

Makian Pembaca Blog

Oleh Ubay KPI

Posting tulisan, baik catatan harian, ringkasan buku, berita pribadi, dan cerita-cerita sudah menjadi kebiasaan saya sejak akhir tahun 2010. 
Aktifitas itu saya lakukan hanya untuk mengisi waktu kosong. Sekaligus untuk berbagi informasi kepada pengunjung dunia maya yang kebetulan kesasar ke blog saya. Pada mula hanya iri pada salah seorang dosen yang memiliki blog pribadi. Dari situlah saya coba membuat blog pribadi dengan otodidak. Tanpa belajar pada seseorang. Yang saya lakukan hanya mencari panduan di internet melalui blogger lain.
Satu, dua, tiga, puluhan, hingga lebih seratus postingan tulisan saya di blog belum ada satu pun yang komen. Hingga akhirnya baru di awal tahun 2012, ada beberapa pengunjung yang nitip koment di salah satu postingan.
Bahagia sekali pada awalnya. Sebab komen itu berupa sanjungan. Ada pula yang menambahkan, ada juga yang sekedar kenalan untuk tukat link. Hingga akhirnya ada cacian.
Kaget sekali, sebab setiap komentar terbaru tampil di layar awal blog saya. Aneka macam cacian itu. .........
Saya coba tidak emosi terhadap cacian itu. Bahkan saya sempat balas dengan ucapan terima kasih atas koreksinya.
Feeling saya atas cacian itu adalah ketidakpuasan pembaca terhadap tulisan. Mungkin, orang itu sedang mencari tugas kuliah hingga masuk ke blog saya. Namun setelah melihat isi postingan itu tak menemukan jawaban atas ãą yang ia cari.
Komen itu ada di salah satu postingan tentang jurnalistik. Pada postingan itu saya hanya memberikan gambaran umum tentang sebuah buku berjudul ......m...
Saya memang tak merinci secara detail isi buku tersebut. Dari postingan itu saya hanya menuliskan sedikit catatan serta daftar isi pada buku tersebut. Mungkin, mereka mengira di postingan itu akan menjawab akan ia cari. Namun hasilnya nihil. 
Saya sengaja pada postingan itu mengarahkan pembaca untuk membeli buku yang saya maksud. Agar mereka leluasa mencari jawaban. 
Sebenarnya postinganyang diberi judul sesuai judul buku tersebut tak hanya pada buku itu. Namun banyak sekali nama-nama buku yang posting. Hampir ada 20 judul buku yang saya posting. Kesemuanya merupakan buku-buku yang saya miliki. Dari semua itu 90 persen adalah buku jurnalistik. Pada postingan itu saya beri title referensi.
Komentar berisi cacian itu tetap saya pertahankan. Ada sekitar tiga komentar dari satu orang. Tak satu pun saya hapus. Saya harus berani melakukan itu untuk fair. Meski cacian itu datang, saya tetap lanjut blogging. Tak pupus saya dihantam oleh cacian itu. Blogging tetap jalan. Bahkan, pasca itu saya melihat visitor pengunjang saya semakin meningkat. 
Bukan mau dipuji. Melalui blog itu, kadang ada email nyasar ke saya menanyakan sesuatu yang belum pengunjung ketahui. Dikarenakan tidak ditemukan di blog. 
Bahkan, melalui blog itu juga, saya semakin punya tempat ber-ekspresi untuk melampiaskan hasrat tulis atau sekedar menjejerkan foto pada postingan terbaru. Toh, ada juga yang mampir.
Share ke FB merupakan rutinitas saya bila ada postingan terbaru. Tujuannya barang kali ada yang sudi mampir.
Sebagai wartawan, blog bagi saya adalah media kedua setelah media tempat saya bekerja. Kerap berita saya tak naik cetak di koran. Namun saya tak pusing agar tulisan itu tetap sampai ke pembaca. Alternatifnya terbitkan di blog. Sama-sama terbit dan dibaca. Namun bedanya itu gratis dan tak dibayar.
Setelah cacian itu. Saya semakin siap akan segala resiko ke depan terkait blog. Enjoy dan tak perlu minta ªªf  bila kemudian hari ada yang salah.

No comments:

Post a Comment