Arti Cinta
Oleh
Ubay KPI
Sedikit
saya berbagi goresan, entah ini bersumber dari mana. Sebuah arti cinta menurut
pandangan seseorang. Orang itu entah siapa, saya juga tidak tahu.
Sejak
saya pegang blackberry pada Ramadan 2012, kerap saya menerima tulisan panjang.
Isinya beraneka ragam. Ada lelucon, kata mutiara, dan lain sebagainya.
Kali
ini saya mendapat sebuah kiriman panjang dari seorang kawan bernama Farihatin,
begitu saya kenal. Anak STAIN Pontianak yang juga aktif di organisasi ekstra
kampus. Saat ini dia menggeluti kesibukannya di Badko HMI Kalimantan Barat.
Goresan
panjang yang ia kirim ke blackberry messanger saya mengulas arti cinta.
Cinta menurut bumi, air, api, angin, langit, matahari, pohon, gunung, dan cinta itu sendiri.
Sobat, saya tak menggiring anda untuk percaya akan goresan ini. Bagi saya rajutan kata arti ini adalah sebuah seni. Sebuah pemikiran sebagian. Toh saya meyakini, setiap orang punya definisi berbeda tentang cinta. Saya sendiri tetap bersikukuh dengan sebuah apa yang pernah saya baca tentang arti cinta.
Cinta menurut bumi, air, api, angin, langit, matahari, pohon, gunung, dan cinta itu sendiri.
Sobat, saya tak menggiring anda untuk percaya akan goresan ini. Bagi saya rajutan kata arti ini adalah sebuah seni. Sebuah pemikiran sebagian. Toh saya meyakini, setiap orang punya definisi berbeda tentang cinta. Saya sendiri tetap bersikukuh dengan sebuah apa yang pernah saya baca tentang arti cinta.
Adalah,
dari bait manapun kata itu, tak akan mampu menguraikan arti cinta. Cinta bagi saya
adalah cinta. Anda punya kata lain, silahkan tinggalkan definisi cinta menurut
anda.
Berikut goresan arti cinta yang saya terima dari saudara Farihatin:
Berikut goresan arti cinta yang saya terima dari saudara Farihatin:
Aku
bertanya pada alam semesta tentang arti “CINTA”..lalu satu demi satu mereka
menjawab…
Bumi
menjawab...
“CINTA
adalah hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu..
Dia memang diinjak dan dihina.. tetapi dia tak peduli..pikir Cinta hanya memberi.. dan itu sajalah inginnya.”..
Dia memang diinjak dan dihina.. tetapi dia tak peduli..pikir Cinta hanya memberi.. dan itu sajalah inginnya.”..
Air
menjawab..
“CINTA
adalah hujan yang menumbuhkan benih-benih rasa kesukaan.. kerelaan akan
keterikatan..
kerinduan dan kesenduan..atau samudera kasih yang luas sebagai naungan segala perasaan...
kerinduan dan kesenduan..atau samudera kasih yang luas sebagai naungan segala perasaan...
Api
menjawab..
“CINTA
adalah panas yang membakar segala.. dia memusnahkan semua untuk dapat hidup dan
menyala...
Demi merasakannya..makhluk rela terbakar dalam amarah dan kedurhakaan.”..
Demi merasakannya..makhluk rela terbakar dalam amarah dan kedurhakaan.”..
Angin
menjawab..
“CINTA
adalah hembusan yang menebar sayang tanpa tahu siapa tujuannya.. Orang bilang
dia buta.. sebab itu inginnya.
dIa
tak terlihat.. tapi tanpanya segala raga akan hampa...”
Langit
menjawab..
“CINTA
adalah luasan tanpa batas...Luasnya tiada makhluk yang tahu...
Kecuali bahwa cinta itu bahagia yang biru atau derita kelam yang kelabu..
Kecuali bahwa cinta itu bahagia yang biru atau derita kelam yang kelabu..
Matahari
menjawab..
“CINTA
adalah hidup untuk memberi energi kehidupan dan cahaya harapan.. Dia tak akan
lelah memberi sampai dia padam dan mati.”..
Pohon
menjawab..
“CINTA
adalah akar yang menopang segalanya...Dia tulus hingga tak perlu terlihat dan
dikenal...
Tapi Dia terus memberi agar batang bahagia tetap kokoh abadi..berbuah dan berbunga indah.”..
Gunung menjawab..
Tapi Dia terus memberi agar batang bahagia tetap kokoh abadi..berbuah dan berbunga indah.”..
Gunung menjawab..
“CINTA
adalah rasa yang menjulang tinggi...Rasa itu demikian tenang dan menyejukkan...
Namun saat gundah..Dia akan meleburkan sekelilingnya dengan lautan lava cemburu yang membara.”..
Lalu aku bertanya pada CINTA...
Namun saat gundah..Dia akan meleburkan sekelilingnya dengan lautan lava cemburu yang membara.”..
Lalu aku bertanya pada CINTA...
“Wahai
cinta apakah sebenarnya arti dirimu...??”
Cinta
menjawab..
“CINTA
adalah engkau patuh terhadap-Nya..meski kau tak melihat-Nya... Engkau tidak
mencium-Nya atau meraba-Nya.. tapi engkau patuh karena engkau merasa akan
hadir-Nya...
Sebab cinta bukan indera.. tapi adalah rasa.”...
Sebab cinta bukan indera.. tapi adalah rasa.”...
“CINTA
adalah engkau takut akan amarah-Nya dan takut jika Dia meninggalkanmu...
...
...
Menjelang Tidur di Malam Pertunangan
Di Pondok Kelahiran
Senin, 17 Desember 2012. Pukul 00.37
No comments:
Post a Comment