Mau Stay, Pilih Indosat Saja!
Oleh Jubeironi
Ada sebuah anggapan, ada alat komunikasi dan kendaraan, maka
segala urusan lancar. Begitulah biasa yang didengungkan rekan-rekan saya di
kampung. Bicara soal telekomunikasi (nomor HP) di daerah saya, maka tak akan
lepas dari dua nama. IM3 dan Mentari.
Kenapa tidak, sebab di daerah saya di Dusun Mega Sempurna,
Desa Mega Timur, sebuah perkampungan yang masih rimbun dengan alam hijau
berjarak sekitar 20 kilo meter dari Kota Pontianak, hanya signal Indosat yang
mampu menyusup hingga ke balik dinding rumah. Makanya, umum sekali masyarakat
di perkampungan yang berjumlah sekitar 2000 kepala keluarga itu menggunakan dua
kartu di atas.
Dalam mengikuti kompetisi ini, saya mencoba menangkap
tanggapan kawan-kawan saya di kampung tentang jaringan Indosat, baik pakai
kartu IM3 atau Mentari.
Edy, salah seorang pelajar di kampung itu sudah dua tahun
menggunakan kartu IM3 merasakan sangat nyaman dengan layanan jaringan IM3,
padahal di kampung itu tak ada satu pun tower selulur milik Indosat.
“Kayaknya tak pernah ada masalah, jaringan selalu oke meski
hanya sebatas,” tuturnya kepada saya.
Sebagai anak muda, yang sangat irit sekali dengan pulsa
karena ekonomi yang masih menggantungkan pada kedua orang tua. Yang paling Edy
acungi jempol, adalah murahnya SMS dari kartu IM3. Menurutnya, komunikasi kerap
ia lakukan dengan SMS. “Biasa kalau isi 5000 itu sampai lima belas hari, kadang
itu tak habis, sebab IM3 murah banget. Kalau ada keperluan yang sangat mendesak,
kadang meski nelpon tak terlalu banyak habisnya pulsa,” tuturnya dengan senyum
sumringah.
Selain Edy, saya juga menjumpai Rohani. Seorang mahasiswa di
kampung itu yang kuliah di Pontianak. Rohani hobi online di facebook. Kartu yang
ia gunakan adalah Mentari. Saya menanyakan kemudahan internet menggunakan
layanan Indosat, tak lain pertama kali yang ia katakana kepada adalah murahnya
biaya internet. “Tak pernah saya habis sampai 1000 kalau online sampai 3-4 jam,
awal-awal saya selalu cek pulsa takut mahal, eh ternyata murah sekali
internetan pakai mentari,” ungkapnya kepada saya.
Selain Edy dan Rohani, saya juga punya cerita menarik dengan
layanan Indosat. Terutama IM3 yang hingga saat ini saya gunakan sejak beberapa
tahun yang lalu.
Saya senang sekali mengikuti perjalanan ke pedalaman,
khususnya di Kalimantan Barat. Baik hanya sekedar jalan-jalan menelusuri
kampung sampai mengunjungi keluarga yang ada di pedalaman Kalimantan Barat.
Dari sekian banyak perjalanan yang saya ikuti, tak pernah
saya menemukan kesulitan untuk jaringan Indosat. Hingga ke pelosok Kapuas Hulu,
sebuah kabupaten paling ujung di Kalimantan Barat, IM3 saya selalu stay,
telepon selalu masuk, dan bunyi SMS selalu berdiring. Di awal perjalanan saya
ke pedalaman Kabupaten Landak, sebuah desa bernama Rantau Panjang yang berjarak
tempuh 30 kilo meter dari Kota Pontianak menggunakan jalur sungai, Indosat
selalu menyertai IM3 yang saya punya.
Sejak perjalanan pertama kali itulah saya semakin yakin,
bahwa jaringan Indosat sudah tersebar ke seantero negeri ini. Dan saya semakin
yakin, bahwa pilihan saya pertama kali memilih IM3 sangatlah tidak salah. Kalau
saya boleh mengungkapkan dengan bahasa saya sendiri, bahwa Indosat tak hanya
memfasilitasi telekomonikasi negeri ini, namun Indosat mengkomunikasikan keberagaman
hingga ke pelosok negeri.
No comments:
Post a Comment