Antrean Panjang di Sejumlah SPBU
Oleh Ubay KPI
Pontianak – Antrean panjang terjadi di sejumlah SPBU di Kota Pontianak sejak pagi kemarin. Hal itu dikarenakan terlambatnya pasokan bahan bakar jenis premium ke SPBU dari Pertamina.
Seperti yang terjadi di SPBU Suhendra di Jalan KH. Ahmad Dahlan Pontianak, antrean panjang terjadi sejak pukul 08.00 menyusul habisnya bahan bakar premium sejak dua hari lalu.
Supervisor SPBU Suhendra, Purwadi saat ditemui sore kemarin menjelaskan, pasokan bahan bakar jenis premium terlambat datang. Kekosongan bahan bakar jenis premium terjadi sejak Sabtu sore. Sehingga banyak pengguna berganti menggunakan bahan bakar jenis Pertamax. Kekosongan juga sampai dengan pukul 15.45 sore kemarin.
Purwadi juga menjelaskan, terlambatnya pasokan bahan bakar jenis premium ke SPBU menurut informasi yang didapat dari depot Pertamina karena masalah tenggelamnya dua kapal di muara Jungkat sehingga mengakibatkan kapal tengker milik Pertamina tidak bisa masuk. Dengan terhambatnya kapal Pertamina masuk ke Sungai Kapuas, juga berdampak pada jumlah pengiriman ke SPBU. “Biasanya setiap hari kami dapat jatah 16 KL atau 16 ton jenis premium, tapi hari ini (kemarin) kami hanya dapat jatah 8 KL atau 8 ton saja. Itu pun masih ada arahan dari Pertamina untuk membatasi pembelian bagi pengendara,” ujar Purwadi.
“Untuk roda dua dijatah 2 liter, sedangkan mobil 10 liter,” tambahnya.
Harga Bensin Bervariasi
Terlambantnya pasokan minyak ke SPBU bukan hanya berdampak pada antrean panjang di beberapa SPBU di Kota Pontianak, namun juga berdampak pada harga minyak di kios-kios bensin tepi jalan.
Sejak siang kemarin harga premium sangat bervariasi, seperti yang terjadi di Jalan Purnama Gang Perintis, 1 liter premium dijual seharga Rp10.000. begitu juga yang terjadi di Jalan Sultan Hamid sebelum Tol Landak dari arah Siantan, harga premium mencapai Rp9.000.
Sejak siang sampai sore kemarin, kios-kios bensin di Jalan 28 Oktober, Jalan Sultan Hamid, Jalan Pahlawan, Jalan Veteran, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Purnama tak ada yang menjual bensin, meskipun ada hanya ada beberapa kios dan dengan harga yang sangat jauh dari biasanya. Salah satu pengendara motor, Safriadi saat dikonfirmasi kemarin mengeluhkan sikap penjual yang mengambil kesempatan dalam keadaan seperti itu. Meskipun dengan sangat terpaksa harus membelinya.