Kapal Tanker Bisa Masuk, Bensin Masih ‘Cekik’ Rakyat?
Oleh Ubay KPI
PONTIANAK-Statement Kepala Pertamina Kalbar, Ibnu Choldun di sejumlah media beberapa hari lalu yang menyatakan ‘stok bensin aman’ disangsikan Walikota Pontianak, Sutarmidji.
Sutarmidji usai coffe morning dengan sejumlah SKPD Pemerintah Kota Pontianak di Aula Sultan Syarif Abdurahman, Senin (7/3) kemarin siang menegaskan Pertamina jangan main-main.
“Saya minta pertamina jangan main-main. Kalau memang BBM tidak ada, bilang tak ada. Kalau kurang bilang kurang, kalau terbatas bilang terbatas. Satu sisi bilang stok aman, tapi kota saja tersendat, apalagi daerah. Saya tidak percaya kalau itu tidak ada,” tukas Sutarmidji.
Beberapa hari ini, warga Kota Pontianak, Kubu Raya dan seluruh Kalimantan Barat kesulitan mendapatkan bensin. Bahan bakar minyak ini menjadi barang mewah dan langka.
Antrian kendaraan roda dua dan roda empat kembali ‘mengular’ di seluruh SPBU. Di SPBU Paris II Jalan A Yani, antrian memanjang hingga simpang Polda Kalbar. Ribuan kendaraan berjejer hingga memakan separoh badan jalan.
Begitu juga di SPBU Kotabaru, SPBU samping Untan, SPBU Imam Bonjol, SPBU Jalan Komyos Sudarso, SPBU Paris I, SPBU Jalan Adi Sucipto dan sejumlah SPBU di Siantan, SPBU Tanjung Raya dan SPBU Trans Kalimantan dekat Kuala Ambawang antrian mencapai ratusan meter. Kondisi sempat membuat kemacetan dan arus lalu lintas berjalan lambat. Keadaan baru bergerak setelah polisi turun tangan mengatur kendaraan yang mengambil jalur kanan.
Sutarmidji menegaskan dengan terjadinya kelangkaan BBM di Kota Pontianak dalam beberapa hari ini, bila dalam waktu dua hari pertamina tidak melakukan tindakan, Pemkot Kota Pontianak akan melakukan tindakan dengan memeriksa SPBU Pertamina dengan melibatkan unsur Muspida, Kajari, Dandim, dan Danlanal bila dalam dua hari ini BBM di Kota Pontianak belum beres atau masih langka.
“Kalau dibilang alur tertutup itu tidak benar. Jangan semuanya beralasan karena ada kapal tenggelam di sana. Itu tidak masalah. Saya minta dalam 2 hari ini BBM harus normal di Pontianak, apapun jalannya, die (Pertamina) harus upayakan. Pontianak BBM normal dalam 2 hari! Kalau tidak maka ada yang tak beres dari manegemen pertamina.,” tambahnya.
Sutarmidji kepada wartawan juga menjelaskan sudah menghubungi Pelindo serta Adpel. Kedua institusi ini menyatakan kapal tanker tidak ada masalah dan bisa memasuki perairan Kota Pontianak.
“Mau premium atau pertamax pokok benda itu ada. Asalkan kebutuhan itu ada. Saya yakin masyarakat akan menerima bila bende itu ade,” tukasnya.
Saat ditanya soal dampak langkanya BBM di Kota Pontianak, Sutarmidji menjelaskan akan berpengaruh pada inflasi sebab BBM merupakan kebutuhan dalam pergerakan ekonomi. Sheingga dampaknya barang kebutuhan lainnya ikut naik.
“Sekarang kapal sudah selesai. Ini ibu kota provinsi, harus mendapat perhatian. Dan saya yakin BBM itu ada di Pertamina. Saya akan datang ke sana kalau dalam tempo dua hari BBM belum lancar. Saya mau periksa ada atau tidak, kami mau lihat apa masalahnya. Saya serius ini bukan main-main,” tambahnya.
Bukan hanya masyarakat saja yang terganggu aktifitasnya. Beberapa kendaraan Pemkot Kota Pontianak juga tersendat aktifitasnya sebab kelangkaan BBM. Wakil Walikota Pontianak, Paryadi usai coffe morning siang kemarin menjelaskan ada beberapa kendaraan Pemkot Kota Pontianak yang beroperasi.
No comments:
Post a Comment