Monday, 30 April 2012

Pudir III Tandatangani 12 Kwintasi

Mark Up. Salah satu kwitansi yang di mark up nominalnya. Realisasi dari kegiatan ini yang terima BEM hanya rp 3.100.000. Namun pada kwitansi dari bendahara akademik yang ditandatangani oleh Aspian (Pudir III) bernilai Rp 15.300.000. Lantas kemana kelebihan dana tersebut? FOTO: Ubay KPI
Penyelewengan Dana Kemahasiswaan

Pudir III Tandatangani 12 Kwintasi
Oleh Ubay KPI

Beberapa wajah pengurus BEM Poltekkes Kemenkes Pontianak sangat tampak menyampaikan kesan kecewa saat ditemui di ruangan BEM kampus tersebut beberapa waktu lalu. Mereka lunglai saat ditanya mengenai anggaran dana kemahasiswaan yang pasalnya disunnati oleh beberapa pihak, khususnya untuk kegiatan BEM.
Di ruangan sekitar 4 meter x 4 meter yang masih tergabung dengan gedung akademik Poltekkes Kemenkes Pontianak di Jalan 28 Oktober Pontianak Utara. Salah satu pengurus BEM, Hendra menuturkan bagaimana kekecewaannya terhadap pengelolaan uang BEM senilai Rp 129.600.000 yang disinyalir tidak transparan dan ada indikasi penyunnatan dana.
“Bagaimana kami ingin melaksanakan kegiatan kalau anggarannya saja sisa 15 juta. Dan beberapa waktu lalu kami berinisiatif melaksanakan kegiatan untuk menyemarakkan dies natalies yang sepi dengan pangung terbuka menggunakan dana patungan, tapi malah dibubarkan oleh direktur,” ujar pengurus lainnya.
Nilai tersebut berdasarkan kertas kerja RKA-KL rincian belanja satuan kerja tahun anggaran tahun 2011. Dengan rincian, Rp 49.500.000 untuk unit kerohanian mahasiswa. Sisanya, untuk keperluan kegiatan BEM.
Di kampus tersebut, hanya ada dua UKM yang berada di bawah naungan BEM. Keduanya adalah UKM kerohanian. Yang terdiri dari kerohanian Islam dan Kristen.
Yang mengagetkan beberapa pengurus BEM Poltekkes Kemenkes Pontianak, ada pemberitahuan dari akademik bahwa sisa anggaran BEM di kas hanya sekitar Rp 15 juta. Padahal, dari rincian anggaran kegiatan BEM periode 2011-2012, BEM baru menggunakan dana sebesar Rp 12.850.000. Jika mengacu pada RKA-KL anggaraan tahun 2011. Anggaran BEM dari sekitar Rp 80-an juta, sekitar Rp 52 juta dana anggaran BEM hilang begitu saja tanpa sepengetahuan pengurus BEM dan tanpa penarikan uang dari pihak BEM itu sendiri.
Lantas kemana anggaran BEM sebesar itu?
Dari berbagai bukti berupa kwitansi pengeluaran uang dari bendahara yang ditandatangani oleh Pudir III Poltekkes Kemenkes Pontianak ditemukan, ada 12 kwitansi dengan nominal beragam yang seakan penarikan anggaran tersebut untuk kebutuhan BEM.
Kejanggalan yang sangat mencolok sekaligus adanya penyelewangan dana oleh pihak tertentu pada anggaran saat kampus tersebut melaksanakan Pemilu Raya Mahasiswa tahun 2011. Di mana, pada kegiatan tersebut BEM hanya menerima asupan dana sebesar Rp 3.100.000, namun pada kwitansi tertanggal 24 Februari 2011 nominal yang tercatat dari bendahara dan ditandatangani oleh Pudir III, senilai Rp 15.300.000.
Anehnya, Kamais sebagai UKM yang sebenarnya hanya memiliki anggaran sekitar Rp 20 jutaan pada tahun ini. sudah menyerap dana sebesar Rp 50 juta lebih.
Total keseluruhan dari 12 barang bukti berupa kwitansi pembayaran yang tidak diketahui secara pasti oleh BEM terkait penggunaan dan alokasi dana yang sampai kepada BEM tak sesuai dengan nominal tersebut mencapai Rp 81.950.500.
Persoalan tersebut juga berdampak pada keharmonisan antara pihak struktur Poltekkes Kemenkes Pontianak dengan beberapa pengurus BEM. Bahkan, akhir-akhir ini, terjadi perombakan struktur di kepengurusan akademik.
Persoalan ini pasalnya juga telah dilaporkan ke Irjen Pusat, dan informasi yang dihimpun hingga kemarin, Irjen Pusat telah menugaskan staffnya bernama Ovrinaldi menindaklanjuti laporan tersebut. Hanya saja, saat beberapa wartawan ke Poltekkes Kemenkes Pontianak di Jalan 28 Oktober, Pontianak Utara kemarin pagi. Dikatakan oleh bagian resepsionis tidak tahu kalau ada Irjen dari Kemenkes Pusat yang datang.
Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak,  Khayan, S. KM, M. Kes yang kini berada di Yogyakarta, saat dihubungi via telepon seluler kemarin siang menepis isu adanya ketidakharmonisan di beberapa pejabat akademik yang dipimpinnya. Mengenai perombakan struktur, menurut Khayan suatu hal biasa dalam kepengurusan. Yang tujuannya untuk lebih baik. “Perombakan suatu hal yang tabuh,” ungkapnya.
Khayan menambahkan, pegawai struktur adalah pelayanan bagi kalangan Poltekkes Kemenkes Pontianak, termasuk mahasiswa. Semua telah diatur dengan prosedur yang baku. Begitu juga berkenaan dengan dana. “Kami memfasilitasi kebutuhan yang diperlukan, begitu juga terhadap fasilitas yang dibutuhkan mahasiswa dan BEM,” tuturnya.
Ditanya soal dana mahasiswa yang terindikasi ada penyelewengan dengan bukti kwitansi yang ditandatangani oleh Pudir III dan realisiasinya terjadap BEM yang tak tak sesuai dengan jumlah yang tertera di kwitansi, Khayan mengatakan semua dana kemahasiswaan diperuntukkan untuk kegiatan mahasiswa yang beraneka ragam. Seperti studi banding ke Malaysia dan kegiatan olahraga.
Menurutnya, dana BEM adalah bagian dari dana Negara, dan bila lebih tetap akan dikembalikan ke Negara. “Peruntukannya tetap untuk mahasiswa,” jawab Khayan berkali tanpa menjelaskan secara rinci penggelembungan dana tersebut.
Bahkan, Khayan sempat meminta untuk persoalan tersebut tidak terlalu dibesar-besarkan.
Wawancara terbatas via telepon kemarin tak berlangsung lama. Terakhir saat ingin diminta ketegasannya mengenai aliran dana pemilu raya mahasiswa yang dananya bernilai 15 juta lebih, sedangkan ajuan dana dari BEM hanya sekitar Rp 8 juta. Dan realisasi ke BEM hanya Rp3.100.000, Khayan bergegas mematikan HP-nya seraya mengatakan bisa bertemu di Pontianak nanti bila sudah pulang. “Ya udah dulu, assalamu’alaikum,” ujar Khayan seraya menutup telepon.
Perwakilan Irjen Kemenkes Pusat, Ovrinaldi saat dicoba menghubungi nomor teleponnya tidak aktif.

Sunday, 29 April 2012

Arabian di Cafe Remang-remang

Sok imut, padahal item manis
Arabian di Cafe Remang-remang
Oleh Ubay KPI/Kacong

Iseng-iseng malam ini, saya menemui rekan saya di salah satu café di Kota Pontianak. rekan saya yang satu ini memang agak kerap ke café yang berada di kawasan Ambalat atau tak jauh di diskotik Biztro.
Full music di sajikan di café ini. mungkin tak etis bila saya menyebutkan namanya. Mungkin pembaca yang  pernah ke Pontianak bisa menerka lokasi ini. berada di Jalan Budi Karya, perempatan jalan Gajah Mada-Veteran. Café ini bergabung dengan tempat permainan biliar. Lantai atas untuk biliar dan di bawah café.
Di sinilah malam Minggu ini saya berada dengan dua teman saya. music orgen dan suara penyanyi yang kata rekan saya bernama Yuliana terasa penuh seruangan. Ruangan dengan luas puluhan meter persegi ini hanya dicahayai lampu temaram berwarna agak kehijauan dan kuning muda yang menempel di dinding dan tiang café. Asap dari pengunjung yang penuh sesak sekitar lebih tiga ratus pengunjung membuat mata terasa perih. Tak hanya para pria yang merokok. Namun perempuannya juga ikut ngepul.
Café ini terbilang sedikit bebas. Minuman beralkohol juga ada di café ini. hanya obat terlarang yang jarang dijumpai karena peredarannya sangat rahasia. Bir botol tampak banyak berserakan menghiasi meja. begitu juga gelas ykopi dan minuman sejenisnya ikut mewarnai meja yang tersusun rapi.
Di tengah café, ada panggung music. Ada penyanyi khusus yang melantunkan suaranya di sini. Dan ada juga pengunjung yang pamer suara di panggung  berukuran sekitar 3 meter itu. Lampu biru di bagian depan, dan warna-warni hidup mati menghiasi panggung. Di depan panggung tampak kepala turun naik mengikuti hentakan music. Begitu juga dengan pinggul, tak perempuan dan laki, ikut bergolek mengikuti dentuman music. Goyang kanan dan goyang kiri, tangan kanan dan tangan kiri di angkat. Sambil angguk-angguk mereka menari dengan rekan dan pasangannya.
Tak ada meja kosong yang ada mala mini. Bahkan, banyak di luar café pengunjung menunggu ada bangku. Di halaman café yang juga telah ditata dengan kursi, penuh dengan penunjung.
Saya berada di barisan paling belakang sebelah kanan di café yang menghadap ke selatan ini. sesekali saya mengikuti hentakan music, sesekali saya bertepuk tangan mendengar alunan syahdu music dangdut. Duh, asyikk banget rasanya pikiran saya kalau dihibur dengan music dangdut.
Tapi kembali ke niat awal saya, saya datang ke café ini untuk membuat tulisan ini. saya tiga kali ke café remang ini. waktunya berbeda-beda. Dan dari tiga kali itu, memang selalu saya saksikan, café ini sangat jarang sepi. Pengunjungnya beraneka ragam, bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, setengah baya, bahkan ada dari mereka yang mungkin masih usia sekolah.
Pakaiannya pengujung juga demikian, bagi kaum adam mungkin lebih seragam mengenakan jaket celana panjang, atau celana dengan kaos saja. Tapi bila melongok ke pakaian si cewek-cewek yang berbagai bentuk raut wajah. Mulai dari jerawatan hingga penuh perawatan, sungguh nikmat bercampur dosa yang ada. bayangkan, ada yang hanya setengah paha. Ada yang nampak paha kayak celana pendek bayi. Ada yang tampak lengan, bahkan ada yang tampak sedikit buah dada.
Mungkin pemandangan ini nikmat bagi sebagian orang, mungkin juga bagi saya. tapi intinya, itu adalah pakaian yang tidak diperbolehkan bagi seorang muslim. Menutup aurat adalah wajib bagi setiap muslim.
Kadang saya bertanya dalam hati, kok betah dengan suasana ribut dan bau aneka jenis ini? bau badan sampe bau minuman, bau asap sampe bau uapan.
Ada salah satu pengunjung berpakaian seksi yang lagi ngumpul bersama lima rekan cewek dan dua laki-laki yang duduk di samping meja tempat saya duduk, saat saya tanyai. Ia katanya seorang karyawan di Pontianak. dan berada di café ini sudah agak lama. Sepertiny, ia orang yang sering ke café ini. sebab pakaiannya sangat seragam dengan pengunjung cewek lainnya.
Wah, segelas the hangat yang saya pesan sudah datang. 5000 rupiah jak.

Saturday, 28 April 2012

BKPP Evaluasi Program dan Rencana Kerja


BKPP Evaluasi Program dan Rencana Kerja
Oleh Ubay KPI

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Provinsi Kalimantan Barat yang menaungi dan mengontrol tiga sector, yakni pertanian, kelautan perikanan, dan kehutanan di catur wulan pertam tahun 2012 menggelar temu koordinasi dengan sejumlah penyuluh dari kabupaten dan kota.
Konsolidasi dan koordinasi dilaksanakan selama dua hri di Aston Hotel Pontianak, 2-3 April kemarin. Menghadirkan 110 penyuluh dari tiga sector untuk menjelaskan dan merancang program kerja. Secara garis besar, rapat koordinasi banyak membahas tiga item. Yakni evaluasi program kerja 2011, pemantapan kegiatan tahun 2012, serta perencanaan program kerja untuk tahun 2013.
PLH Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalbar, Anang Ikhsan Nafiri usai rakor kemarin menyampaikan, terdapat lebih seribu penyuluh yang ada di Kalimantan Barat. Dan yang terbanyak adalah di sector pertanian. Keberadaan penyuluh menurut Anang sangat mendorong ketahanan pangan di Kalbar, sebab penyuluh memberikan pendampingan dalam mewujudkan pencapaian suatu pertanian atau perkebunan.
Karenya, menurut Anang, dalam merealisasikan segala bentuk program, BKPP terus mengharapkan peran serta keaktifan penyuluh di lapangan guna mencapai target yang ditetapkan.
Disinggung mengenai keberadaan pangan di Kalbar, Anang Ikhsan mengatakan dalam waktu beberapa bulan pangan, khususnya beras di Kalbar dalam kondisi aman. Sebab, sejak 2012 ini Kalbar memiliki stok beras yang cukup, melalui surplusnya penghasilan beras di beberapa daerah di Kalbar.
Ketahanan pangan menurut Anang menjadi hal yang penting, sebab berkaitan langsung dengan masyarakat. “Kita terus memaksimalkan keberadaan penyuluh, mereka bukan hanya diharapkan tenaganya, namun kemampuan mereka kerap kita asah,” ungkapnya.
Anang juga membeberkan, di tahun 2012 ini, penyuluh khusus di sector pertanian mendapat sokongan dari Departemen Pertanian RI berupa bantuan sepeda motor sebnyak 80 unit yang sedang dalam pengiriman dari pusat. 80 motor tersebut nantinya akan disebar kepada titik penyuluh di kabupaten dan kota di Kalbar.
“Infonya, pengiriman berkas sudah dilakukan dari pusat. Tinggal nanti mengambil motornya di dealer Pontianak,” tutur Anang.

JARI Sorot Pencapaian MDGs Kubu Raya


JARI Sorot Pencapaian MDGs Kubu Raya
Oleh Ubay KPI

Hanya terisa tiga tahun lagi, yakni 2015. Target dan tujuan pencapaian pembangunan millennium atau MDGs mesti tercapai. Sejauh mana pemerintah pusat dan daerah mampu mewujudkannya? Program dan strategi apa saja yang mengarah untuk meraih tujuan? Dan sejauh mana pengganggaran pro terhadap rakyat?
Semua itu akan dikupas secara tuntas melalui workshop konsultasi public APBD 2012 dalam upaya pencapaian MDGs melalui tata kelola pemerintahan yang baik di Kabupaten kubu Raya, dengan menghadirkan Bupati Kubu Raya sebagai pembicara utama.
Workshop yang digelar oleh JARI Indonesia Borneo Barat mengundang 27 peserta dari berbagai perwakilan organisasi serta lembaga, termasuk media cetak.
Workshop akan dilaksanakan di Hotel Merpati Pontianak, Selasa (27/3) pagi ini. Selain Muda Mahendrawan dihadirkan pula Badan Pengawas JARI Indonesia Borneo Barat, Faisal Reza serta sejumlah akademisi.
Dalam pers release yang disampaikan JARI Indonesia Borneo Barat. Yang sangat disorot ialah  tujuan dan target, khususnya menghapuskan kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar bagi semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, serta menurunkan angka kematian anak. Serta tujuan lainnya.

Himmpaud “Ingin” Seperti Kartini


Himmpaud “Ingin” Seperti Kartini
Oleh Ubay KPI

Ragam kegiatan marak dilaksanakan kala peringatan tingkat nasional. Seperti pada waktu dekat ini, bertepatan dengan tanggal 21 April adalah peringatan Hari Kartini.  Himpunan Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, FKIP Untan telah menyusun  agenda. Yakni merayakan Hari Kartini dengan berbagai kegiatan, termasuk seminar guru.
Himmpaudi dalam realitasnya, merupakan sebuah cikal bakal penerus perjuangan. Mereka adalah generasi penerus membina anak-anak usia belia. Keberadaannya belakangan ini sangat memberikan sumabngsih positif terhadap pendidikan, khususnya bagi sekolah dasar.
Tak hanya ingin berangkat dengan modal nol menjadi seorang pendidik, mahasiswa PAUD memiliki daya tarik lebih dini mempelajari berbagai hal mengenai anak. Karenanya, dalam agenda yang akan dilaksanakan pertama sekali adalah melibatkan anak PAUD dan TK.
Kegiatan yang bertajuk “2nd Anniversary HIMMPAUDI ini selain mengisi kegiatan dengan seminar dan lomba. Juga untuk mengasah minat, bakat, pengetahuan dan keterampilan anggota HIMMPAUD FKIP Untan guna lebih kreatif dan inovatif yang berorientasi pada peningkatan SDM.
Mengusung tema “Bersama HIMMPAUD Kita Ciptakan Generasi Muda yang Berkarakter Kartini”, panitia akan menggelar hajatan peringatan Hari Kartini sejak tanggal 20 sampai 24 April di PKM Untan. Ketua Panitia, Dwi Istanty mengatakan enam rangkaian kegiatan akan dilaksanakan pada Ultah Himmpaud FKIP Untan yang dirangkai dengan peringatan Hari Kartini. Ialah talenta Kartini cilik, seminar guru dan orang tua murid, bazaar PG PAUD, kunjungan  ke Lapas Anak, pembagian souvenir, dan perayaan puncak ulang tahun.
  

Mencari 10 Siswa Terbaik


Mencari 10 Siswa Terbaik
Oleh Ubay KPI

Sampai pada gilirannya untuk Kalimantan Barat. Penjaringan siswa yang memiliki pengatahuan dan pemahaman luas tentang Undang-undang Dasar 1945 serta Pilar Kebangsaan untuk mewakili Kalimantan Barat pada lomba Lomba Cerdas Cermat tingkat nasional.
Salah satu program kerja Majelis Permusyawaratan Rakyat ini merupakan agenda rutin yang selalu dilaksanakan. Untuk di Kalbar, penjaringan atau pelaksanaan lomba cerdas cermat antardaerah akan dilaksanakan di Rumah Melayu Kalimantan Barat. Dan akan diawali dengan seremonial pembukaan yang akan dilaksanakan di Hotel Orchadz Pontianak, Senin (26/3) malam nanti.
Salah satu panitia lokal dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat yang ikut memfasilitasi kegiatan ini, Komar saat dihubungi siang kemarin menuturkan perlombaan akan diikuti sebanyak 18 regu yang masing-masing regu terdiri dari 10 siswa.
18 regu berasal dari 14 kabupaten dan kota di Kalbar. Empat daerah mengutus dua regu perwakilan yakni Kota Pontianak, Kubu Raya, Ketapang, dan Sanggau.
Komar menjelaskan, lomba cerdas cermat agenda MPR tersebut fokus pada seputar undang-undang dan piar kebangsaan. “Jadi nanti akan memilih satu regu atau 10 siswa yang akan mewakili Kalbar di tingkat nasional,” ujarnya.
Perlombaan direncanakan akan dilaksanakan di Rumah Melayu Kalimantan Barat pada Selasa (27/3) besok. Diperkirakan, lomba akan selesai dalam sehari.
“Dinas Pendidikan Kalbar hanya membantu memfasilitasi, selebihnya baik soal, dokumentasi, juri dan kebutuhan lainnya semua dari MPR,” ungkap Komar.

Paryadi Menju KB 2


Paryadi Menju KB 2
Oleh Ubay KPI

Hasil survey yang dilakukan Intelektual Muda Nahdlatul Ulama terhadap warrga nahdliyin di Kalimantan Barat bukan hanya survey semata. Namun ditanggapi serius oleh salah satu dari empat nama yang mendapat dukungan warga nahdliyin.
Ialah Paryadi yang menempati peringkat teratas hasil survey yang dilakukan beberapa waktu lalu. Tanggapan tersebut dibuktikan Paryadi dengan langkah ikut serta dalam bursa pemilukada Kalbar yang akan dihelat 20 September mendatang. Meski tak mencantumkan namanya di KB 1, melalui Partai Demokrat, Paryadi mendaftar menjadi bakal calon wakil gubernur Kalbar.
Formulir keikutsertaannya telah dikembalikan secara resmi oleh tim Paryadi. Direktur Eksekutif Partai Demokrat dalam penerimaan Balon Gubernur dan Wakil Gubernur, Tanto Yakobus dihubungi siang kemarin membenarkan pengembalian formulir atas nama Paryadi. “Ia (Paryadi) mengembalikan formulirnya tadi malam (Sabtu malam),” ujarnya.
Yang bersangkutan, Paryadi saat dihubungi via telepon seluler Minggu siang kemarin menuturkan i’tikad baiknya maju sebagai bakal calon wakil gubernur selain menjawab dari aspirasi masyarakat. Tak lepas juga ingin mendorong kemajuan daerah.
Paryadi menambahkan, sejauh ini masih dalam proses bakal calon. Sebagai kader partai berlambang mercy menyadari, Paryadi menerima apapun hasilnya nanti. “Dari sekian nama kan diajukan ke pusat. Apapun hasilnya, saya terima. Yang pasti kami percaya terhadap pusat. Dan dalam keputusannya pasti akan melihat yang terbaik dan potensial untuk menang pada pemilukada kali ini,” ujarnya.

Tugu Ali Anyang Perlu Pos Polisi


Tugu Ali Anyang Perlu Pos Polisi
Oleh Ubay KPI

Keberadaan tugu Ali Anyang di bundaran Jalan Trans Kalimantan Barat Km 2 menjadi pemandangan baru bagi masyarakat sekitar dan pengguna yang melintas di kawasan tersebut. Panorama tugu kokoh nan tegak menjadi pemandangan indah. Bahkan, kawasan tersebut menjadi kawasan favorit sebagian pemuda untuk sekedar santai dan menikmati hari sore.
Kawasan tugu Ali Anyang juga terbilang sebagai taman kecamatan. Sebab, menjadi satu-satunya tempat berfasilitas dengan taman dan suasana indah.
Sebagai kawasan yang banyak diminati pemuda untuk sekedar santai. Tugu Ali Anyang belakangan tak lepas dari pandangan positif. Namun juga ada pandangan negative terhadap kawasan tersebut. Belakangan lokasi itu kerap terjadi kasus kriminalitas yang merugikan sebagian pihak. Seperti di sore hari, kerap pemuda menjadi di sekitar lokasi tersebut sebagai tempat berpacu gas si kuda besi. Dampaknya, selain mengganggu pengguna jalan lainnya, aktifitas tersebut tak jarang merugikan diri sendiri.
Yang teranyar, dalam kurun waktu 2 hari selama bulan April, terjadi dua kejadian anarkis. Jumat (6/4) sore, dua kubu berantem di kawasan tersebut. Dan Sabtu (8/4) dini hari, terjadi pemerkosaan massal yang dilakukan sekelompok pemuda terhadap gadis berumur 16 tahun.
Warga sekitar lokasi tugu Ali Anyang mulai resah dengan kerapnya terjadi kriminilitas. Salah satu pemuda di dekat lokasi, Suhardi menuturkan, kejadian negative bukan hanya terjadi belakangan ini, namun sebelumnya sangat kerap terjadi.
“Kami takut kesannya warga di sini yang melakukan, sebab kami yang dekat. Padahal, pelakunya adalah orang luar,” tuturnya.
Karenanya, Suhardi mengharapkan pihak kepolisian lebih siaga di kawasan tersebut. Dengan membangun pos polisi yang bisa setiap saat mengawasi untuk menghindari kriminalitas berkelanjutan. “Saya yakin, kalau ada pihak kepolisian di sana, criminal akan berkurang dan ikon tugu Ali Anyang baik,” tuturnya. 

“Cahaya Khatulistiwa di Taman Kata”


Dewan Kesenian Membingkai Khasanah
“Cahaya Khatulistiwa di Taman Kata”
Oleh Ubay KPI

Banyak mengatakan, air sungai Kapuas begitu kuat riaknya, hingga seakan  tiada riak itu oleh hembusan arus sungai yang tenang. Itulah perumpaan yang diberikan kepada penulis kebudayaan Kota Pontianak yang tiada henti menyalurkan kreasi ke dalam sebuah tulisan yang akan menjadi sejarah di kemudian hari.
Begitu juga Dewan Kesenian Kota Pontianak yang seakan senyap, namun inspirasinya selalu jalan. Buktinya, komunitas yang berisi para budayawan tersebut menghenyakkan pandangan. Dengan sebuah buku berjudul Cahaya Khatulistiwa di Taman Kata, Dewan Kesenian tak sekedar bicara dan melakoni budaya. Nanun mengikat budaya tersebut dengan sebuah catatan yang akan abadi.
Sebuah buku berisi 23 syair yang menandakan hari jadinya sejak 23 September bertepatan dengan peringatan titik kulminasi matahari di Pontianak. Mewakili makna dibukanya buku tersebut di bulan ketiga masehi dengan tiga sisi, yakni tulisan tentang kebudayaan, sastra, dan seni. Sedangkan tahun dilambangkan dengan 12 pelaku penerbitan buku tersebut, yakni 11 penulis dan 1 orang desain grafis.
Launching buku dibarengi dengan bedah buku yang menghadirkan Halim Ramli alias “Mat Belatong”, Khairul Fuad. Serta disaksikan langsung oleh Ketua Taman Budaya Kalbar, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak, Wakil Walikota Pontianak, serta seniman, budayawan, dan sastrawan lainnya.
“Mat Belatong” dalam tanggapannya terhadap buku tersebut memberikan dorongan bahwa berkarya bukanlah mengenal tempat. Namun bagaimana perasaan dan hati menginginkan suatu karya nyata yang akan memberikan manfaat kepada orang lain tentang suatu pengetahuan.
Begitu juga Paryadi, memberikan dorongan positif lahirnya buku pertama dari Dewan Kesenian Kota Pontianak. “Pada mulanya kita tidak pernah peduli pada orang-orang yang tetap hidup dengan berbagai ragam kemampuan seperti mereka, dengan konsep Dewan Kesenian, ke depan kita harus giat lagi bagaimana lebih menghidupkan khasanah Kota Pontianak,” ujarnya.
Menanggapi belum adanya suatu wadah penghimpun karya-karya anak Kalbar, Paryadi mengharapkan keberadaan Dewan Kesenian bisa menghimpun hal tersebut.

ILP2MI Kembali Menguak Perbatasan


ILP2MI Kembali Menguak Perbatasan
Oleh Ubay KPI

Isu perbatasan masih tetap menjadi perbincangan, bukan hanya di kalangan masyarakat bawah, politisi, atau birokrasi, namun juga bagi kalangan generasi muda. Upaya mengarahkan untuk memperhatikan lebih serius terhadapa perbatasan terus digiring, seperti yang akan yang dilakukan oleh Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Indonesia, pada Kongres III yang akan digelar di Pontianak awal bulan depan, ILP2MI menyisipkan satu rangkaian kegiatan, yakni seminar nasional perbatasan, sekaligus memutar ulang film Batas garapan Marcella Zalianty.
Dari berbagai tulisan baik oleh jurnalis dan lainnya, banyak memeparkan kondisi sesungguhnya yang terjadi di perbatasan, khususnya di kawasan Kalimantan Barat-Kucing. Hanya saja, sejauh ini upaya pemerintah banyak terganjal berbagai rintangan untuk memberikan perhatian lebih.
Karenanya, melalui temu nasional tersebut, panitia memasukkan isu perbatasan ke dalam salah satu agenda kongres. Dwi Purwani kepada koran ini mengatakan, perbatasan menjadi pintu utama bagi Negara lain untuk masuk Indonesia. Hanya saja, sejauh ini masyarakat perbatasan kemakmurannya jauh dair harapan. Bahkan, sebagian daerah menggantungkan hidup dari negeri Jiran Malaysia.
Oleh karenanya, ILP2MI menggelar seminar perbatasan dengan suatu tujuan mampu menciptakan suatu ide, gagasan serta karya kreatif untuk masyarakat perbatasan. “Kita sepakat bahwa untuk membangun perbatasan tak bisa hanya diserahkan ke Kalbar, namun perlu juga peran serta pemerintah pusat. Tapi, sejauh ini sampai dimana perjuangan pemerintah pusat, dan wakil rakyat dalam menyampaikan aspirasi,” tuturnya.
Dwi menambahkan, dari berbagai sumber yang telah terhimpun, kondisi perbatasan sebagai garda depan Negara memang sangat jauh dari sentuhan tangan pemerintah pusat. Meskipun ada sangatlah minim. Terlebih lagi, ada beberapa DPR yang datang ke perbatasan hanya sebatas melintas, sebab hingga saat ini masih belum ada sikap, wujud nyata perhatiannya.
Kongres III ILP2MI yang rencananya akan dilaksanakan di dua kampus, yakni STAIN Pontianak dan Universitas Tanjungpura. Kongres sebagai agenda nasional selain mengagendakan mengenai organisasi juga menyertakan agenda lain, seperti seminar serta kunjungan wisata.

Muskerwil PKB Kalbar


Muskerwil PKB Kalbar
Mengokohkan Perjuangan Basis Pemilu 2014
Oleh Ubay KPI

Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Kalimantan Barat dengan mengangkat tema “Memperjuangkan Perjuangan Basis untuk Pemenangan Pemilu 2014” memulai Musyawarah Kerja Wilayah (muskerwil) sekaligus pelantikan pengurus. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini dibuka oleh Wakil Sekjen DPP PKB, Zainul Munasihin dengan dihadiri oleh seluruh DPC se-Kalimantan Barat, di Hotel Merpati, Sabtu (31/3) pagi kemarin.
Muskerwil sekaligus pengukuhan kepengurusan DPW PKB Kalbar terbilang istimewa pada tahun ini. pasalnya, bukan karena hadirnya Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, namun segenap pengurus DPP PKB juga ikut serta hadir dalam pelantikan yang akan digelar di Auditorium Untan, Minggu (1/4) pagi ini.
Diantara pengurus pusat yang telah hadir sejak kemarin ialah Wasekjen DPP PKB, Zainul Munasihin, serta Sekjen DPP PKB,
Diketahui, kepengurusan DPW PKB Kalbar yang sebenarnya berakhir tahun ini kembali diperpanjang hingga tahun 2015 mendatang. Keputusan tersebut merupakan resmi dari DPP PKB.
Ketua DPW PKB Kalbar, Mulyadi Tawik dalam sambutan pada pembukaan kemarin menegaskan di hadapan kader PKB yang hadir bahwa Kalbar berkomitmen dan akan berusaha memperjuangkan mengembalikan kejayaan PKB. Semua itu menurut Mulyadi harus dilakukan dengan semangat kebersamaan, mulai dari DPW, DPC, hingga ranting.
Sedangkan Wasekjen DPP PKB, Zainul mengutarakan bagaimana sorotan banyak kalangan terhadap PKB saat menjadi dua kubu. Banyak beranggapan PKB nihil masuk parlemen. Namun kenyataannya, PKB masih bisa berjuang bersaing dengan partai lainnya sehingga mendapat tempat di parlemen DPR.
“Hasil survey hanya 2 persen. Sangat jauh. Namun PKB memiliki pemilih yang gantle sehingga mampu meraih kurang lebih 5 juta suara,” ujar Zainul.
Usai pembukaan kemarin, sekitar pukul satu siang, sebelum masuk ke musyawarah wilayah, dibuka dengan pemaraparan dari Sekjen DPP PKB serta tanya jawab soal pemenangan pemilu tahun 2014.
Tak kepalang tanggung, untuk masuk parlemen lagi, PKB menargetkan pemilu tahun 2014 berjuang untuk mendapatkan dukungan 15 juta suara. Hal itu, juga untuk menyelamatkan partai di tingkat provinsi dan daerah. 

Buku Untuk Kalimantan


Buku Untuk Kalimantan
Oleh Ubay KPI

Hari ini peringatan bagi Kartini, dan esok adalah peringatan Hari Bumi. Dua moment yang berbeda namun menjadi berkaitan bila dilaksanakan dengan desain yang baik.
Kartini adalah sosok teladan pendidik bangsa. Hari bumi adalah momen internasional. Menjadi berkaitan saat World Wide Fund for Nature Indonesia (WWF-Indonesia) mendesain kegiatan dalam peringatan hari bumi.
Pada puncak kegiatan memperingati Hari Bumi tanggal 22 April besok, WWF-Indonesia akan melaksanakan Borneo Forum dan Festival yang akan digelar di Mainstreet Gandaria City, lantai LG Arteri Pondoh Indah.
Isi kegiatan tersebut diantaranya adalah donasi buku untuk Kalimantan. Selain donasi buku, WWF-Indonesia dalam kegiatan tersebut juga menggelar pameran foto panda click.
Dalam press release yang disampaikan WWF-Indonesia, tanggal 22 April besok juga akan digelar seremonial peresmian MURI untuk donasi buku. Serta story telling Pongo si Orangutan, kesenian anak dari Krayan, Kalimantan, dan diskusi seputar tato bersama Durge.
“WWF-Indonesia dan pihak Gandaria City juga mengajak warga Jakarta untuk mendonasikan buku-buku pelajaran bagi siswa di Kalimantan,” demikian ajakan donasi buku dalam press release WWF-Indonesia.
WWF memandang keberlangsungan pulau Kalimantan sebagai salah satu kawasan prioritas konservasi di Indonesia. Itu karena, hutan di Kalimantan Barat masih bisa diharapkan terhadap berkembangbiaknya binatang dan pemanasan global.
Tak hanya dua agenda tersebut. WWF-Indonesia sejak tanggl 6 April lalu juga telah menggelar banyak kegiatan yang tersebar di berbagai daerah, termasuk di Kalimantan Barat.

Harlah LAA


Harlah LAA
Tingkatkan Khasanah Budaya
Oleh Ubay KPI

Lembaga Atep Asor yang digagas oleh generasi muda Madura di tahun 2011 lalu akan masuk pada tahun kedua. Keseriusan pengurus melaksanakan program berkenaan dengan sebuah kebudayaan telah dijalankan. Termasuk beberapa waktu lalu menghadirkan budayawan internasional dari tanah garam, D. Zawawi Imron.
Di tahun pertama, Lembaga Antep Asor (LAA) secara sederhana merayakan harlahnya. Acara dilaksanakan di Kabupaten Kubu Raya sekaligus dirangkai dengan ceramah agama oleh KH. D Zawawi Imron. Ketua LAA, Ahmad Makmum mengatakan, memasuki tahun kedua, LAA tetap komitmen menjaga kelestarian budaya. Serta mengembangkan pengetahuan mengenai kebudayaan Madura bagi generasi muda Madura di Kalbar.
“Tujuan kami bukan ingin bersaing, niat kami tak ada lain ingin memberikan pengetahuan budaya sendiri, khususnya kepada muda Madura. Dan saya rasa itu sangat wajar dan tidak hanya dilakukan oleh Madura, tapi juga etnis lainnya, seperti Dayak, Tionghoa, dan Melayu,” tuturnya.
Budaya adalah kekayaan bangsa, Madura yang hidup di Kalbar juga harus tahu tentang budaya aslinya. Begitu juga dengan warga Sulawesi, Sunda, dan warga etnis lainnya dari luar Kalbar.

HUT Bank Kalbar Ke-48


HUT Bank Kalbar Ke-48
Fun Bike dan Kejurda Balap Sepeda
Oleh Ubay KPI

Tak henti-hentinya, Bank Kalbar selalu menyokong olah raga di Kalimantan Barat. Khususnya di cabang balap sepeda. setelah sukses menggelar open turnamen balap sepeda tingkat internasional bersama ISSI Kalbar di tahun 2011 lalu, kini di HUT Bank Kalbar ke-48, kejuaran balap sepeda kembali digelar.
Kejuaraan balap sepeda yang dirangkai sekaligus dengan fun bike akan dihelat di kawasan care free day Jalan Ayani Pontianak, Minggu (8/4) mendatang.
Bertemakan “Sehat bersepeda bersama Bank Kalbar” kejuaraan kali ini bukan hanya akan diikuti oleh masyarakat Kalimantan Barat, namun juga peserta dari Malaysia dan Brunei Darussalam. Direktur Utama Bank Kalbar, Drs. H Sudirman HMY menjelaskan, belakangan ini bersepeda bukan hanya menjadi sebuah olahraga, namun juga mendukung dalam mengurangi dampai pemanasan global yang semakin terasa.
“Dan saty langkah kecil untuk menghemat BBM,” tuturnya.
Fun bike dan kejuaraan balap sepeda yang direncanakan akan dibuka langsung oleh Gubernur Kalbar, Cornelis, MH selain menyediakan hadiah kepada pemenang balap sepeda. Juga menyediakan 150 doorprize untuk peserta fun bike. Tak tanggung-tanggung, hadiah utama untuk fun bike ialah satu buah sepeda motor serta hadiah pendukung lainnya.
Kejuaraan balap sepeda merupakan kali ke sepuluh dalam bagi Bank Kalbar dalam perjalanan sejarahnya. Delapan kali kejuaraan skala nasional untuk senior, dan dua kali untuk kelompok yunior. Melalui kejuaraan yang dilaksanakan oleh Bank Kalbat telah muncul beberapa nama pembalap Kalbar yang  mampu unjuk gigi di tingkat nasional. Seperti Fito Bakdo, Ramadhani, Destian Satria, Bentar Sari, Fitriyani, dan Emerensiana.
“Highlight tahun ini kita mengundang tiga tim dari Malaysia, yakni MAS WING Cycling Malaysia, Viking Cycling Malaysia, dan Arif Cycling Malaysia,” tutur Sudirman.
Kegiatan yang sekaligus sebagai promosi dalam upaya mendekatkan Bank Kalbar kepada masyarakat, baik di tingkat Kalbar atau pun di daerah ini telah menjadi agenda tahunan.  Bahkan, fun bike direncanakan akan dilaksanakan di seluruh cabang. “Kita agendakan, seluruh cabang nanti akan menggelar fun bike,” kata Sudirman.
“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya, terutama pecinta olahraga sepeda dan club-club berpartisipasi dalam kegiatan fun bike HUT kle-48 Bank Kalbar Minggu mendatang, serta raihlah hadiah menarik yang telah disiapkan panitia,” tambah Sudirman.
Pendaftaran untuk kejuaraan daerah balap sepeda dan fun bike dapat dilakukan di empat lokasi berbeda. Yakni di Bank Kalbar Jalan Rahadi Osman terhadap Bapak Maruki (085245056789), toko sepeda Megah Jaya, Sungai Jawi (0561773243), toko sepeda Jaya Khatulistiwa Bike (basement Mall Matahari) kepada saudara Eko (08164992399), dan toko sepeda ATTAQ Bike di Jalan Apel kepada saudara Hatta (081345107833).

Mengubah Pandangan Kebangsaan


Mengubah Pandangan Kebangsaan
Oleh Ubay KPI

Lomba cerdas cermat empat pilar kebangsaan yang sudah digelar kali ke empat pada tahun ini melalui Kesekretariatan MPR RI bukan hanya semata-mata lomba yang berpangkal pada materi hadiah. Namun, esensi di dalamnya adalah sosialisasi nilai-nilai undang-undang, serta pemahaman terhadap generasi muda Indonesia khususnya pelajar tingkat atas.
“Ini sungguh-sungguh kegiatan sosialisasi, namun konsepnya saja yang berbeda. Yakni dengan perlombaan,” ujar Kasubag Protokoler MPR RI, Andrianto Madjid kepada wartawan usai pembukaan di Hotel Kapuas Palace, Senin (26/3) malam lalu.
Andrianto mengulas kembali hasil survey yang dilakukan secara independen terkait pelaksanaan kegiatan tersebut. Pasalnya, dari tiga kali pelaksanaan, hasil survey dari LSI mendapatkan bahwa konsep lomba dalam pengenalan dan pemahaman empat pilar kebangsaan sangat efisien, dan memberikan dampak positif.
“Bukan hanya wawasan, namun sudut pandang seseorang. Dengan pemahaman ini mereka tidak semena-mena mengambil sebuah putusan meskipun menyangkut pada diri sendiri, terlebih lagi yang berkaitan dengan bangsa. Artinya mereka mengkaji dan berpikir jernih,” ungkapnya.
Mengenai prestasi peserta. Andrianto tidak memungkiri dalam tiga tahun terlaksana LCC, sekolah negeri masih sangat mendominasi. Namun, bukan berarti swasta tak berbuat. “Ada perlawananlah dari swasta, itu menandakan bagaimana peran serta keberadaan sekolah swasta di negara kita. Bahwa mereka juga bisa bersaing,” tuturnya.
Pada tahun 2011 lalu, juara lomba cerdas cermat empat pilar kebangsaan diraih oleh perwakilan dari Sumatera Barat.
Untuk seleksi di Kalbar tahun ini diikuti sebanyak 18 perwakilan sekolah dari 14 kabupaten dan kota. Termasuk Pontianak yang mengirimkan tiga perwakilan, dan Kubu Raya dua perwakilan.
18 sekolah yang akan berebut satu tiket ke tingkat nasional mewakili Kalbar ialah MAN 2 Pontianak, SMA Santu Petrus, SMAN 1 Teluk Pakedai, SMAS Taruna Bumi Khatulistiwa, SMAN 1 Sungai Pinyuh, SMAN 3 Singkawang, SMAN 1 Sambas, SMAN 1 Bengkayang, SMAN 2 Sekayan, SMAN 2 Sanggau, SMA Karya Sekadau, SMAN 3 Sintang, SMAN 1 Nanga Pinoh, SMAN 1 Putusibau, SMAN 3 Ketapang, SMAN 1 Seponti, dan SMK Immanuel.
Mulai hari ini, setelah mengikuti prosesi pembukaan dan pembekalan dari panitia pusat di Kapuas Palace Pontianak sejak Senin malam lalu, peserta akan bertolak ke Rumah Adat Melayu Kalbar, sebagai lokasi perlombaan yang akan berlangsung hari ini dan besok.

Farida Mundur dari Parfi Kalbar


Farida Mundur dari Parfi Kalbar
Oleh Ubay KPI

Ketua Persatuan Artis Film Indonesia, Kalimantan Barat, Farida yang dilantik pada akhir tahun 2011 oleh Ketua DPP Parfi Aa Brajamusti di Hotel Merpati Pontianak, melayangkan surat pengunduran dirinya sebagai Ketua Parfi Kalbar periode 2011-2016 kepada DPP Parfi.
Pengunduran dirinya sebagai ketua Parfi dilandasi dengan berbagai alasan. Pasalnya, kusutnya permasalahan di internal organisasi tersebut menjadi alasan utama. Menurut pantauan Borneo Tribune, Parfi Kalbar pada kepengurusan  Farida periode ini banyak mendapat goyangan dari berbagai kalangan. Khususnya, antarpengurus sendiri.
Karenanya, enam bulan pasca pelantikan akhir tahun 2011 Farida benar-benar mengajukan pengunduran diri dari jabatannya setelah menyelesaikan permasalahan yang ada di internal organisasi.
Kilas balik perjalanan Parfi Kalbar sejak keberadaannya pada tahun 1996 memang ditangani oleh Farida. Beberapa program kerja telah dilakukan, baik skala lokal maupun nasional. Seperti mendatangkan panitia audisi dari RCTI untuk audisi Indonesian Idol, Idola Cilik, Miss Indonesia, serta audisi TPI untuk KDI 1 sampai 4.
Bahkan, Parfi Kalbar pernah menjadi promoter pertama mendulang sukses Live Panggung Dangdur Jaaak TVRI Pontianak.
Parfi merupakan salah satu organisasi independen. Dalam perjalanannya, Parfi pernah bersekretariat di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalbar, hanya saja hal itu sangat sebentar. Diakui Farida, dalam menjalankan roda organisasi Parfi, minim sekali perhatian pemerintah terhadapnya. Meskipun, Parfi telah berupaya akan melakukan yang terbaik. Salah satunya dengan akan menggarap sebuah film layar lebar berlokasi di Kalbar. “Ya mungkin itu usaha saya, tapi belum berhasil. Semoga siapa saja yang melanjutkan Parfi ke depan bisa lebih baik. dan mendapat hasil maksimal,” ungkapnya.
Begitu juga dengan dirinya, atas nama pribadi menyampaikan kata maaf bila sepanjang memimpin Parfi ada kekeliruan.

Menjemput Wisatawan dengan Tour City


Menjemput Wisatawan dengan Tour City
Oleh Ubay KPI

Konsep baru yang ditawarkan para pelaku ekonomi Kota Pontianak dalam menghipnotis wisatawan agar datang ke Pontianak. Upaya yang dilakukan ekonom ialah menjual lokasi wisata bernilai tinggi serta menarik perhatian di luar Pontianak.
Upaya tersebut dilakukan dengan konsep tour city yang dilaksanakan oleh dua wajah ekonomi. Yakni Ateng Tour dan Aston Hotel Pontianak. Keduanya merancang konsep menawarkan Sungai Kapuas, Tugu Khatulistiwa, Rumah Betang, Musium Kalbar, serta Pantai Pasir Panjang Singkawang.
“Yang kami utamakan ialah Kota Pontianak, sebab di Pontianak banyak lokasi yang masih bernilai tinggi,” ujar Direktur Ateng Tour, Ronny Tansari usai launching.
Tour City dilaunching di Aston Hotel Pontianak, Kamis (22/3) lalu. Sasaran utama yang dituju dari konsep in I ialah warga di luar Kalbar atau mancenegara. Publikasi mengenai tour city selain dilakukan di kamar-kamar hotel Aston Pontianak melalui selebaran, juga dilakukan dengan mengirim brosur wisata ke daerah luar.
Konsep tersebut pada dasarnya hanya memudahkan pengunjung yang ingin melakukan kunjungan ke beberapa tempat di Kota Pontianak. Menjadikan Aston Hotel Pontianak sebagai tempat menginap, dan Ateng Tour sebagai penyedia pendamping selama perjalanan. Dengan didampingi ahli bahasa, yakin konsep tersebut mampu mendongkrak pertumbuhan wisatawan di Kalbar. 
Dikatakan Ronny, ada sekitar 2500 orang masuk ke Pontianak dalam setiap harinya, dari mereka bukan sekedar hanya sebagai tamu biasa, namun juga maksud tujuannya ialah mengenal dan menikmati wisata.
“Karenanya kita mudahkan mereka. Hanya dengan sekali bayar. Mulai dari hotel, kendaraan, sampai pendampingan dilakukan,” ujar Ronny.
GM Astol Hotel Pontianak, Anto mengenai konsep tersebut sangat memberikan dukungan, khususnya kepada Ateng Tour yang telah menjalin kerjasama.
Eka Y Setiawan, Kabd Promosi Pawisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak mengutarakan pemerintah menyambut baik konse tersebut. Pasalnya secara sisi ekonomi dilakukan olehg Aston dan Ateng Tour, namun pentingnya adalah untuk warga Kalbar. Ialah peningkatan pendapatan dari sector wosata.

Walikota Pontianak "Main Judi"


Sutarmidji “Main Judi”
Oleh Ubay KPI

Merebaknya opini mengenai akun jejaring sosial yang mengatasnamanakan Walikota Pontianak, Sutarmidji bukan hanya menjadi perbincangan di kalangan penghuni kantor Pemerintahan Kota Pontianak dan warga Kota Pontianak. Namun juga mendapat sorotan dari tukang “judi” online.
“Pejudi” online yang meminta untuk tidak menuliskan namanya tersebut mengatakan dengan tegas bahwa tiga akun facebook dan satu akun halaman atas nama orang nomor satu di Kota Pontianak ialah hasil perbuatan orang jahil yang tidak bertanggung jawab.
“Saya melihat, semua akun yang ada adalah untuk permainan judi online sejenis poker. Sebab aktivitas pertama semuanya adalah game. Kalau melihat lebih jelas dan mengira itu akun Walikota, tetap beranggapan bahwa pak wali suka judi,” ujarnya.
“Meski saya tidak tahu ilmu teknologi, saya yakin sesuai pengalaman saya di game online. Akun tersebut hanya untuk main,” tambahnya.
Hasil pencarian cermat yang dilakukan kemarin, dari tiga akun tersebut mengarah senada dengan yang dikatakan sumber.
Pertama, bernama Sutarmidji Pak dengan foto Sutarmidji menggunakan baju biru corak ingsang dengan sedikit mengangkat tangannya. Kedua, bernama Sutarmidji Mayor dnegan foto Sutarmidji menggunakan baju dinas saat diwawancarai wartawan. Ketiga, bernama Sutarmidji Sh Mhum dengan foto wajah menatap ke depan menggunakan baju dinas. Dan satu lagi, halaman bernama H. Sutarmidji SH. Mhum dengan foto yang sama dengan akun ketiga.
Akun bernama Sutarmidji Pak beraktivitas pertama kali pada tanggal 6 Februari 2011. Aktivitas pertamanya, ialah menggnati foto dan mekudian langsung masuk permainan online jenis Zynga Poker pada pukul 10.30.  Aktifitas lain yang dilakukan ialah bermain game Cityville. Hasil penelisikan terkahir kemarin, akun tersebut masih aktif. Sebab, aktivitasnya pada tanggal 23 Maret 2011 akun tersebut masih digunakan bermain game Cityville.
Akun tersebut memiliki 15 teman, dan semua aktivitasnya adalah game.
Akun kedua bernama Sutarmidji Mayor. Akun ini tak ditemukan kapan beraktivitas pertama. Namun, aktivitas yang dilakukan pertama kali ialah bermain game Zinga Poker. Jenis permainan judi menggunakan chip. Akun tersebut sudah dipastikan hanya untuk main game saja, sebab tidak status sama sekali yang ditulis pada dinding. Dan penggantian foto dilakukan setelah bermain game, atau aktivitas kedua. Dan temannya hanya ada 12 orang.
Akun ketiga, Sutarmidji Sh Mhum. Pada akun ini pertemanan lebih banyak. Bahkan, banyak juga status yang ditulis mengenai budaya, parkir, himbauan menjaga kesehatan, dan visit Pontianak. Bahkan banyak sekali komentar yang ditulis oleh teman jejaringnya. Banyak orang mengira akun tersebut asli milik Sutarmidji, Walikota Pontianak.
Akun memiliki puluhan teman, termasuk anggota dewan DPRD Kota Pontianak, Muhammad Fauzie, Seberang Pontianak, wartawan media harian di Kalbar, Gusti Deden Hardiansyah, Yul L. Tobing, dan Muhamad Ridwan, Humas Provinsi Kalbar.
Akun tersebut hingga pukul 13.27 kemarin masih aktif. Sebab masih melakukan aktivitas dengan menuliskan sebuah status yang berisikan himbauan.
Isi dari status tersebut ialah “dihimbau kepada seluruh warge Pontianak, untuk selalu waspada terhadap perubahan iklim dan segala dampaknye, termasuk banyaknye asap yang menyelimuti kote pontianak, ape lagi menjelang musim penghujan kelak, jage diri anda dan keluarga terutame anak anak yang rentan terhadap penyakit. ingat !! harge kesehatan lebih mahal dari materi yang kite punyai sa'at ini”.
Aktivitas permainan di akun ketiga tersebut tidaj mencolok digunakan sebagai akun untuk bermain games. Karena banyak sekali status dan balas komentar yang dilakukan. Termasuk ke dinding Muhammad Fauzi yang berisi “mak kaseh bang dewan”.
Aktivitas lain yang dilakukan ialah menulis di dinding teman bernama Mariadi Bky. Komentar yang ditulis ialah ” Tok be, along urang sambas ngape...”.
Diperkirakan akun tersebut dibuat pada bulan Maret ini. Dari status yang dibuat pertama pada dindingnya yang berisi “Subhanallah pagi-pagi seperti ini begitu nyamannya” tertera tanggal 21 Maret 2011.
Kejanggalan dari akun tersebut dan mengarah sebagai akun untuk permainan game ialah pada aktivitas pertama yang dilakukan. Ialah melakukan permainan Texas Holdem Poker. Sebuah permainan judi menggunakan akun Facebook dengan menggunakan chip.
Dan pada halaman bernama H. Sutarmidji SH. Mhum tidak ada aktivitas sama sekali. Hanya ada tiga komentar dari Facebooker kejak bergabungnya dengan Facebook.  Dan 101 penyuka halaman tersebut.
Hanya saja, pada akun ini ada beberapa foto yang di-upload.  Seperti foto Sutarmidji menggunakan baju PPP dan baju dinas. Akun ini sepertinya telah lama ada. sebab dilihat dari pembaharuan foto tertera diperbaharui sekitar lebih satu tahun yang lalu. Dan pada penandaan foto pertama kali tertera tanggal 7 Juni 2011.


Friday, 27 April 2012

Dewan Kesenian Membingkai Khasanah


Penulis bersama pengurus Dewan Kesenian diabadikan bersama Paryadi, “Mat Belatong” usai launching dan bedah buku kebudayaan di Rumah Jepin Pontianak. FOTO: Ubay KPI

Dewan Kesenian Membingkai Khasanah
“Cahaya Khatulistiwa di Taman Kata”

Oleh Ubay KPI

Banyak mengatakan, air sungai Kapuas begitu kuat riaknya, hingga seakan  tiada riak itu oleh hembusan arus sungai yang tenang. Itulah perumpaan yang diberikan kepada penulis kebudayaan Kota Pontianak yang tiada henti menyalurkan kreasi ke dalam sebuah tulisan yang akan menjadi sejarah di kemudian hari.
Begitu juga Dewan Kesenian Kota Pontianak yang seakan senyap, namun inspirasinya selalu jalan. Buktinya, komunitas yang berisi para budayawan tersebut menghenyakkan pandangan. Dengan sebuah buku berjudul Cahaya Khatulistiwa di Taman Kata, Dewan Kesenian tak sekedar bicara dan melakoni budaya. Nanun mengikat budaya tersebut dengan sebuah catatan yang akan abadi.
Sebuah buku berisi 23 syair yang menandakan hari jadinya sejak 23 September bertepatan dengan peringatan titik kulminasi matahari di Pontianak. Mewakili makna dibukanya buku tersebut di bulan ketiga masehi dengan tiga sisi, yakni tulisan tentang kebudayaan, sastra, dan seni. Sedangkan tahun dilambangkan dengan 12 pelaku penerbitan buku tersebut, yakni 11 penulis dan 1 orang desain grafis.
Launching buku dibarengi dengan bedah buku yang menghadirkan Halim Ramli alias “Mat Belatong”, Khairul Fuad. Serta disaksikan langsung oleh Ketua Taman Budaya Kalbar, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak, Wakil Walikota Pontianak, serta seniman, budayawan, dan sastrawan lainnya.
“Mat Belatong” dalam tanggapannya terhadap buku tersebut memberikan dorongan bahwa berkarya bukanlah mengenal tempat. Namun bagaimana perasaan dan hati menginginkan suatu karya nyata yang akan memberikan manfaat kepada orang lain tentang suatu pengetahuan.
Begitu juga Paryadi, memberikan dorongan positif lahirnya buku pertama dari Dewan Kesenian Kota Pontianak. “Pada mulanya kita tidak pernah peduli pada orang-orang yang tetap hidup dengan berbagai ragam kemampuan seperti mereka, dengan konsep Dewan Kesenian, ke depan kita harus giat lagi bagaimana lebih menghidupkan khasanah Kota Pontianak,” ujarnya.
Menanggapi belum adanya suatu wadah penghimpun karya-karya anak Kalbar, Paryadi mengharapkan keberadaan Dewan Kesenian bisa menghimpun hal tersebut.

Wednesday, 25 April 2012

Vienntiny Safrilianti Efendi

Vienntiny Safrilianti Efendi




Gadis berparas oval dengan balutan kerudung yang selalu dikenakan ini adalah siswa asal Kota Pontianak yang meraih sukses pada G-AKSI tingkat provinsi Kalimantan Barat yang dilaksanakan beberapa hari lalu.
Mei mendatang, pada G-AKSI Nasional di Jakarta, Ia bersama delapan rekannya lainnya akan membawa nama Kalbar menunjukkan kemampuan intelektual dan karakternya bersaing dengan provinsi se-Indonesia.
Safrilianti menjadi tebaik ke empat di kategori putri. Salah satu yang ditampilkan pada G-AKSI Kalbar lalu, ialah tarian khas Melayu Pontianak.
Sukses untukmu. Raihlah prestasi di tingkat nasional.


Oleh: Ubay KPI 

Kampanye Cagub Hiasi Mobil Mewah


Kampanye Cagub Hiasi Mobil Mewah

Oleh Ubay KPI

Pemilihan gubernur dan wakil gubernur tinggal lima bulan lagi. Arus politik pun kian menderas dan “kampanye” atas nama sosialisasi pun telah dilakukan oleh sebagian kandidat. Berbagai mobil bermerk dibumbuhi dengan stiker atau desain pasangan maupun tagline kandidat. Mobil-mobil itu secara tidak langsung mengkampanyekan kandidat yang diusung dan memposisikan mereka secara lebih terbuka.
Selama ini, hanya ada dua kandidat yang dipastikan ikut serta dalam pemilukada September mendatang. Yakni Tambul Husin yang telah nyata diusung oleh Gerindra dan beberapa partai lain. Calon incumbent, Cornelis dari PDI Perjuangan. Selebihnya, Morkes, Armyn, dan Milton masih kabu-kabu. Kenapa? Karena masih menunggu keputusan pimpinan pusat di masing-masing partai yang membuka pendaftaran.
Persaingan menuju kursi KB-1 sudah terasa hangat meski beberapa kandidat masih abu-abu warnanya. Kehangatan itu semakin terlihat ketika bermunculan mobil-mobil indah bermerk diikutsertakan mengkampanyekan salah satu kandidat. Pertama digagas oleh tim Armyn yang mendesain mobil dengan gambar Armyn dan mottonya. Kemudian disusul tim kandidat incumbent, Cornelis dari tim di Kota Pontianak. Foto Cornelis di bagian belakang mobil dan motto Bersatu dan Terus Berjuang di bagian samping, serta banteng kekar dalam lingkaran bulat terpampang di bagian depan. Dan terakhir hasil pantauan, tim Tambul Husin juga tak ingin ketinggalan, mereka pun menggagas mobil dengan desain serupa bergambar Tambul Husin.
Di luar tiga kandidat itu, seperti Milton Crosby, Muda Antartikawan, Drs. H. Dinar, dan beberapa kandidat lain yang ikut serta melamar ke salah satu atau koalisi parpol masih adem ayem belum ada gerakan yang nyata.
Munculnya beragam desain mobil menjelang pemilukada di Kalbar terbilang masih anyar. Mobil-mobil itu mengkampanyekan sekaligus dengan isyarat menantang di antara para kandidat dalam perebutan kursi gubernur.
Masa kampanye pemilu gubernur memang belum tiba. Akan tetapi, pertarungan visi, misi, dan arah kebijakan melalui desain mobil sehingga pilihan publik kelak tidak semata didasarkan pada fanatisme figur dan partai. Lebih dari itu, pilihan publik haruslah bertumpu pada arah kebijakan negeri ini setidaknya untuk lima tahun ke depan.
Selanjutnya, desain mobil kandidat siapa lagi yang akan keliaran di jalan raya mengkampanyekan figur menuju KB-1??

Saturday, 21 April 2012

Mahasiswa Poltekkes “Boikot” Perayaan Dies Natalis


Mahasiswa Poltekkes “Boikot” Perayaan Dies Natalis

Dies Natalis Politeknik Kesehatan Pontianak ke-11 yang berganti nama Olahraga Bersama, berlangsung sejak tanggal 16-21 April. Namun perayaan tak semeriah pada tahun sebelumnya. Ini dikarenakan, mahasiswa dari beberapa jurusan memilih boikot tak mengikuti kegiatan. Indikasinya, pihak akademik dianggap tidak transparan terhadap anggaran dana kemahasiswaan tahun 2012.
Opini tersebut langsung dibantah oleh Pembantu Dorektur III yang sekaligus Ketua Panitia Pelaksana, Aspian saat ditemui di ruangannya kemarin siang. Menurut Aspian, aksi tak mengikuti kegiatan oleh sebagian mahasiswa tersebut bukanlah sikap boikot, namun keputusan sendiri dari segelintir mahasiswa.
Pasalnya, Dies Natalis yang melibatkan seluruh Ketua Jurusan Poltekkes Kemenkes Pontianak sebagian penanggung jawab masing-masing kegiatan ini tetap berlangsung. “Terserah mereka, kami telah memfasilitasi, dengan melibatkan Ketua Jurusan yang punya hubungan langsung dengan mahasiswa,” ungkapnya.
Aspian juga menjelaskan, ada masukan dari mahasiswa untuk melaksanakan lomba futsal. Namun untuk sementara (Dies Natalis) tidak melaksanakan disebabkan karena waktu yang sedikit. “Futsal nanti akan dilaksanakan secara khusus dengan memperebutkan piala Direktur Poltekkes,” tuturnya.
Berbagai kegiatan yang dilaksanakan pada Olahraga Bersama Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun ini diantaranya orasi ilmiah diikuti oleh sekitar 150 undangan. Jalan sehat diikuti sekitar 500 peserta, makan kerupuk, sepeda lambat, apresiasi seni, dan kunjungan ke panti jompo.
Kegiatan Olahraga Bersama tahun ini memang diperuntukkan kepada mahasiswa. Makanya melibatkan Ketua Jurusan langsung sesuai dengan SK. “UKM dan BEM sama-sama mahasiswa,” ungkapnya.
Pada tahun memang pelaksanaan Dies Natalis tidak melibatkan BEM atau UKM, semua dikoordinatori oleh akademik. Bahkan, ada opini BEM tidak diundang dalam rapat.
“Kami sudah mengundang BEM untuk ikut serta,” tegas Aspian.
Tak hanya mahasiswa, boikot juga dilakukan oleh BEM kampus tersebut. Pasalnya, ada kekecewaan terhadap akademik yang hingga ini belum terselesaikan.
BEM Poltekkes Kemenkes Pontianak, melalui Koordinator Litbang, Hendra saat ditemui di Sekeretariat BEM kemarin menuturkan, BEM  tidak mengerahkan mahasiswa untuk boikot, namun mahasiswa sendiri memilih. Meskipun sebagian yang ikut karena keterpaksaan. “Mungkin saja ada tekanan dari beberapa pihak, maka mereka terpaksa ikut. Hal itu disampaikan oleh salah satu mahasiswa kepada BEM,” ungkapnya.
Menurut Hendra, perayaan Dies Natalis dengan dana yang besar sangat tidak masuk akal. Pasalnya kegiatan yang diadakan seperti kegiatan anak SD dan TK. “Bayangkan, setingkat kita lombanya kayak 17-an saja. Makan kerupuk dan sepeda lambat,” tuturnya penuh kecewa kemarin.
Aksi boikot tersebut juga didasari oleh kekecawaan terhadap anggaran kemahasiswa senilai Rp120 juta yang tak pasti pertanggungjawabannya oleh pihak terkait. Dana Rp120 juta tersebut sesuai RKAL menurut Hendra, Rp80 juta untuk BEM, dan sisanya untuk UKM yang terdiri dari kerohanian Islam dan Kristen.
“Kami heran, BEM baru menggunakan dana 12 juta, kok bendahara akademik bilang sisa dana untuk BEM   15 juta. Kan sangat jauh dengan anggaran, dan ada bukti lagi penggunaan dana kerohanian Islam telah mencapai di atas 50 juta. Itu kan perlu dipertanyakan,” jelas Hendra didampingi pengurus BEM lainnya.
Mengenai hal ini, saat akan dikonfirmasi ke Pudir III waktunya sangat terbatas, karena Pudir III Poltekkes Kemenkes Pontianak akan mengikuti rapat.