ILP2MI Kembali Menguak Perbatasan
Oleh Ubay KPI
Isu perbatasan masih tetap menjadi perbincangan, bukan hanya
di kalangan masyarakat bawah, politisi, atau birokrasi, namun juga bagi
kalangan generasi muda. Upaya mengarahkan untuk memperhatikan lebih serius
terhadapa perbatasan terus digiring, seperti yang akan yang dilakukan oleh
Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Indonesia, pada Kongres III
yang akan digelar di Pontianak awal bulan depan, ILP2MI menyisipkan satu
rangkaian kegiatan, yakni seminar nasional perbatasan, sekaligus memutar ulang
film Batas garapan Marcella Zalianty.
Dari berbagai tulisan baik oleh jurnalis dan lainnya, banyak
memeparkan kondisi sesungguhnya yang terjadi di perbatasan, khususnya di
kawasan Kalimantan Barat-Kucing. Hanya saja, sejauh ini upaya pemerintah banyak
terganjal berbagai rintangan untuk memberikan perhatian lebih.
Karenanya, melalui temu nasional tersebut, panitia
memasukkan isu perbatasan ke dalam salah satu agenda kongres. Dwi Purwani
kepada koran ini mengatakan, perbatasan menjadi pintu utama bagi Negara lain
untuk masuk Indonesia. Hanya saja, sejauh ini masyarakat perbatasan
kemakmurannya jauh dair harapan. Bahkan, sebagian daerah menggantungkan hidup
dari negeri Jiran Malaysia.
Oleh karenanya, ILP2MI menggelar seminar perbatasan dengan
suatu tujuan mampu menciptakan suatu ide, gagasan serta karya kreatif untuk
masyarakat perbatasan. “Kita sepakat bahwa untuk membangun perbatasan tak bisa
hanya diserahkan ke Kalbar, namun perlu juga peran serta pemerintah pusat.
Tapi, sejauh ini sampai dimana perjuangan pemerintah pusat, dan wakil rakyat
dalam menyampaikan aspirasi,” tuturnya.
Dwi menambahkan, dari berbagai sumber yang telah terhimpun,
kondisi perbatasan sebagai garda depan Negara memang sangat jauh dari sentuhan
tangan pemerintah pusat. Meskipun ada sangatlah minim. Terlebih lagi, ada
beberapa DPR yang datang ke perbatasan hanya sebatas melintas, sebab hingga
saat ini masih belum ada sikap, wujud nyata perhatiannya.
Kongres III ILP2MI yang rencananya akan dilaksanakan di dua
kampus, yakni STAIN Pontianak dan Universitas Tanjungpura. Kongres sebagai
agenda nasional selain mengagendakan mengenai organisasi juga menyertakan
agenda lain, seperti seminar serta kunjungan wisata.
No comments:
Post a Comment