Sunday, 3 June 2012

Nilai Kelulusan SMP Meningkat 0.58 Persen


Nilai Kelulusan SMP Meningkat 0.58 Persen
Oleh Ubay KPI

Ada kemajuan dan ada pembaharuan dalam pendidikan di Kota Pontianak. Itu dibuktikan dengan meningkatnya nilai kelulusan tingkat sekolah menengah pertama di Kota Pontianak. Keputusan yang telah ditetapkan panitia UN menunjukkan kelulusan tingkat SMP di Kota Pontianak meningkat 0.58 persen pada tahun ini.
Yakni dengan nilai 99.05 meningkat sedikit dari tahun 2011 yang hanya 18.47 persen. Tak hanya itu, prestasi siswa Kota Pontianak cukup membanggakan di tingkat Kalimantan Barat. Kota Pontianak menduduki peringkat pertama dengan rata UN dan nilai akhir sekolah 29.49 persen.
Nilai ujian tertinggi yang diperoleh siswa Kota Pontianak ialah 39.15 atas nama Maybelline dari SMP santu Petrus. Disusul siswa SMPN 3 Pontianak dengan nilai 38.95 atas nama Abdillah yasir Wicaksono.
Tak hanya itu, ada 107 siswa Kota Pontianak yang berhasil mencapai nilai UN 10 yang terdiri dari 1 siswa di mata pelajaran bahasa Indonesia, 97 siswa pelajaran matematika, dan 9 siswa pelajaran IPA. Dalam rangking 30 besar peraih nilai tertinggi di Kalimantan Barat, ada sebanyak 27 siswa asal Kota Pontianak yang masuk di dalamnya. Tiga siswa lainnya diisi oleh siswa SMP Tunas Bangsa Sungai Raya, Kubu Raya.
Walikota Pontianak usai memberikan sambutan pada lomba guru sekolah di Gedung Terpadu Pontianak kemarin menyampaikan, tingkat kelulusan sudah baik meski belum mampu menempatkan siswa masuk dalam sepuluh besar nilai tertinggi nasional.
Upaya yang akan dilakukan pemerintah ke depan selain memperbaiki kinerja guru serta melakukan koordinasi dengan pihak orang tua, Sutarmidji kembali menegaskan akan melibatkan pakar pendidikan dalam menopang kemajuan pendidikan di Kota Pontianak.
“Tahun depan harus ada yang masuk 10 besar nasional,” kata Midji.
Terkait nilai, Sutarmidji juga mencemaskan guru-guru di sekolah yang takut memberikan nilai tinggi kepada siswanya. Pasalnya, hasil ujian nasional beberapa waktu lalu, banyak anak yang memperoleh nilai bagus (10) namun pada nilai sekolah cukup rendah. “Ini menunjukkan guru tidak berani memberi nilai bagus ke siswa, padahal sebenarnya mereka punya kemampuan dan layak mendapat nilai bagus,” tuturnya Midji.
Angka ketidaklulusan tingkat SMP pada tahun ini di Kota Pontianak hampir menjejaki tiga angka. Yakni 94 anak gagal lulus. Yang terdiri dari 14 siswa dari sekolah negeri dan 80 siswa dari sekolah swasta.

No comments:

Post a Comment