Nilai Kelulusan SMP Meningkat 0.58 Persen
Oleh Ubay KPI
Ada kemajuan dan ada pembaharuan dalam pendidikan di Kota
Pontianak. Itu dibuktikan dengan meningkatnya nilai kelulusan tingkat sekolah
menengah pertama di Kota Pontianak. Keputusan yang telah ditetapkan panitia UN
menunjukkan kelulusan tingkat SMP di Kota Pontianak meningkat 0.58 persen pada
tahun ini.
Yakni dengan nilai 99.05 meningkat sedikit dari tahun 2011
yang hanya 18.47 persen. Tak hanya itu, prestasi siswa Kota Pontianak cukup
membanggakan di tingkat Kalimantan Barat. Kota Pontianak menduduki peringkat
pertama dengan rata UN dan nilai akhir sekolah 29.49 persen.
Nilai ujian tertinggi yang diperoleh siswa Kota Pontianak
ialah 39.15 atas nama Maybelline dari SMP santu Petrus. Disusul siswa SMPN 3
Pontianak dengan nilai 38.95 atas nama Abdillah yasir Wicaksono.
Tak hanya itu, ada 107 siswa Kota Pontianak yang berhasil
mencapai nilai UN 10 yang terdiri dari 1 siswa di mata pelajaran bahasa
Indonesia, 97 siswa pelajaran matematika, dan 9 siswa pelajaran IPA. Dalam
rangking 30 besar peraih nilai tertinggi di Kalimantan Barat, ada sebanyak 27
siswa asal Kota Pontianak yang masuk di dalamnya. Tiga siswa lainnya diisi oleh
siswa SMP Tunas Bangsa Sungai Raya, Kubu Raya.
Walikota Pontianak usai memberikan sambutan pada lomba guru
sekolah di Gedung Terpadu Pontianak kemarin menyampaikan, tingkat kelulusan
sudah baik meski belum mampu menempatkan siswa masuk dalam sepuluh besar nilai
tertinggi nasional.
Upaya yang akan dilakukan pemerintah ke depan selain
memperbaiki kinerja guru serta melakukan koordinasi dengan pihak orang tua,
Sutarmidji kembali menegaskan akan melibatkan pakar pendidikan dalam menopang
kemajuan pendidikan di Kota Pontianak.
“Tahun depan harus ada yang masuk 10 besar nasional,” kata
Midji.
Terkait nilai, Sutarmidji juga mencemaskan guru-guru di
sekolah yang takut memberikan nilai tinggi kepada siswanya. Pasalnya, hasil
ujian nasional beberapa waktu lalu, banyak anak yang memperoleh nilai bagus
(10) namun pada nilai sekolah cukup rendah. “Ini menunjukkan guru tidak berani
memberi nilai bagus ke siswa, padahal sebenarnya mereka punya kemampuan dan
layak mendapat nilai bagus,” tuturnya Midji.
Angka ketidaklulusan tingkat SMP pada tahun ini di Kota
Pontianak hampir menjejaki tiga angka. Yakni 94 anak gagal lulus. Yang terdiri
dari 14 siswa dari sekolah negeri dan 80 siswa dari sekolah swasta.
No comments:
Post a Comment