Pencetus Teori 5W+1H
Oleh UBAY KPI
Tahun 2006 silam, satu tahun setelah saya lulus sekolah
madrasah aliyah. Saya pernah ikut pelatihan jurnalistik yang dilaksanakan oleh
Lembaga Pers Mahasiswa STAIN Pontianak. Tak tahu apa alasannya saya mengikuti
kegiatan itu. Padahal yang tak pernah berpikir akan menjadi wartawan. Hanya
saja, kakak saya, Nursiti Yinwana yang sudah kuliah mengajak saya ikut pada
pelatihan itu.
Tiga hari lamanya pelatihan itu berlangsung. pemberian materi
dan juga praktik. Tapi saya seakan tak ada yang saya dari pelatihan itu
melainkan sebuah pengalaman dan teman baru.
Yang saya ingat dari pelatihan itu, adalah rumus berita 5W
+ 1H dan bagaimana memegang kamera agar tidak goyang. Yang lain nol besar
meski sampai praktik wawancara dan membuat berita saat itu.
Yang paling saya ingat dari pelatihan itu adalah 5W + 1H.
Mungkin karena mudah menyebutnya. Rumus ini kembali saya temukan saat saya
masih di semester pertama tahun 2009 lalu. Saat mengikuti tes menjadi anggota
LPM STAIN Pontianak. Satu-satunya organisasi bidikan saya saat itu. Sebab saya
niat kuliah untuk mendalami ilmu kewartawanan, makanya saya pilih KPI di STAIN
Pontianak.
Pada pelatihan itu saya bertemu kembali 5W + 1H. Ini
lagi, ini-lagi pikir saya. Apa sih pentingnya rumus itu dalam membuat berita?
Benak saya bertanya pada diri sendiri. Jangankan maksud dan artinya.
Kepanjangannya saja saya tidak tahu. Maklum, saat aliyah ketika mata pelajaran
bahasa Inggris selalu molor, tapi UAN tahun 2005 nilai bahasa Inggris saya
dapat 5 (lulus dong). Sebab, dapat suntikan jawaban dari guru yang mengisi di
luar. Weleh weleh weleh, buka rahasia.
Setelah mendapat penjelasan kembali dari mentor saya saat
itu, Hanisa Agustin. Baru saya saya sadar kalau rumus itu adalah kunci utama
sebuah berita. Yah, 5W + 1H itu adalah singkatan dari What, Where,
When, Why, Who, dan How. (sampai sekarang saya belepotan menyebutkan
kosa kata itu. Hehehehe). Dan pada tes menjadi anggota baru LPM STAIN Pontianak
tersebut saya tidak lulus.
Dua tahun lebih sudah saya menjadi wartawan sejak akhir
semester awal dulu tahun 2010. Saya masih penasaran dengan rumus itu. Penasaran
siapa yang membuat rumus itu?
Penasaran itu ternyata berbuah hasil dari sekian lama
pencarian saya terhadap pencipta konsep itu. Saya menemukan di buku Jurnalistik
Teori dan Praktik. Pada pendahuluan buku tersebut, Hikmat Kusumaningrat dan
Purnama Kusumaningrat menuliskan, bahwa teori penulisan berita yang berpedoman
pada rumus tersebut diciptakan oleh Rudyard
Kipling yang disajikan sesuai bentuk aslinya dalam bentuk puisi yang
tujuannya agar mudah diingat.
I have six honest serving-men
[They’ve taught me all I knew]
Their nama are what and Where and When
And How and Why and Who
Mengenai Rudyard Kipling, siapa dan dari mana? Saya masih belum
mendapatkan keterangan dalam buku tersebut. Atau mungkin saya belum sampai
membacanya yang menjelaskan tentang tokoh tersebut. Namun, saya berkayikan Rudyard Kipling juga jurnalis.
Di Gubuk Kelahiran
Rabu, 20 Juni 2012 setelah Subuh
No comments:
Post a Comment