Wednesday 20 June 2012

Pencetus Teori 5W + 1H


Pencetus Teori 5W+1H
Oleh UBAY KPI

Tahun 2006 silam, satu tahun setelah saya lulus sekolah madrasah aliyah. Saya pernah ikut pelatihan jurnalistik yang dilaksanakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa STAIN Pontianak. Tak tahu apa alasannya saya mengikuti kegiatan itu. Padahal yang tak pernah berpikir akan menjadi wartawan. Hanya saja, kakak saya, Nursiti Yinwana yang sudah kuliah mengajak saya ikut pada pelatihan itu.
Tiga hari lamanya pelatihan itu berlangsung. pemberian materi dan juga praktik. Tapi saya seakan tak ada yang saya dari pelatihan itu melainkan sebuah pengalaman dan teman baru.
Yang saya ingat dari pelatihan itu, adalah rumus berita 5W + 1H dan bagaimana memegang kamera agar tidak goyang. Yang lain nol besar meski sampai praktik wawancara dan membuat berita saat itu.
Yang paling saya ingat dari pelatihan itu adalah 5W + 1H. Mungkin karena mudah menyebutnya. Rumus ini kembali saya temukan saat saya masih di semester pertama tahun 2009 lalu. Saat mengikuti tes menjadi anggota LPM STAIN Pontianak. Satu-satunya organisasi bidikan saya saat itu. Sebab saya niat kuliah untuk mendalami ilmu kewartawanan, makanya saya pilih KPI di STAIN Pontianak.
Pada pelatihan itu saya bertemu kembali 5W + 1H. Ini lagi, ini-lagi pikir saya. Apa sih pentingnya rumus itu dalam membuat berita? Benak saya bertanya pada diri sendiri. Jangankan maksud dan artinya. Kepanjangannya saja saya tidak tahu. Maklum, saat aliyah ketika mata pelajaran bahasa Inggris selalu molor, tapi UAN tahun 2005 nilai bahasa Inggris saya dapat 5 (lulus dong). Sebab, dapat suntikan jawaban dari guru yang mengisi di luar. Weleh weleh weleh, buka rahasia.
Setelah mendapat penjelasan kembali dari mentor saya saat itu, Hanisa Agustin. Baru saya saya sadar kalau rumus itu adalah kunci utama sebuah berita. Yah, 5W + 1H itu adalah singkatan dari What, Where, When, Why, Who, dan How. (sampai sekarang saya belepotan menyebutkan kosa kata itu. Hehehehe). Dan pada tes menjadi anggota baru LPM STAIN Pontianak tersebut saya tidak lulus.
Dua tahun lebih sudah saya menjadi wartawan sejak akhir semester awal dulu tahun 2010. Saya masih penasaran dengan rumus itu. Penasaran siapa yang membuat rumus itu?
Penasaran itu ternyata berbuah hasil dari sekian lama pencarian saya terhadap pencipta konsep itu. Saya menemukan di buku Jurnalistik Teori dan Praktik. Pada pendahuluan buku tersebut, Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat menuliskan, bahwa teori penulisan berita yang berpedoman pada rumus tersebut diciptakan oleh Rudyard  Kipling yang disajikan sesuai bentuk aslinya dalam bentuk puisi yang tujuannya agar mudah diingat.
I have six honest serving-men
[They’ve taught me all I knew]
Their nama are what and Where and When
And How and Why and Who
Mengenai Rudyard  Kipling, siapa dan dari mana? Saya masih belum mendapatkan keterangan dalam buku tersebut. Atau mungkin saya belum sampai membacanya yang menjelaskan tentang tokoh tersebut. Namun, saya berkayikan Rudyard  Kipling juga jurnalis.

Di Gubuk Kelahiran
Rabu, 20 Juni 2012 setelah Subuh

No comments:

Post a Comment