Bupati se-Madura Dukung Karapan Sapi Tanpa Kekerasan
Penulis :
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman
Jumat, 27 September 2013 | 16:32 WIB
PAMEKASAN, KOMPAS.com -
Tarik ulur antara karapan sapi sistem kekerasan (rekeng)
dengan karapan sapi sistem tanpa kekerasan (pakopak)
pada kejuaraan Piala Presiden tahun ini, mulai menemui titik terang. Gubernur
Jawa Timur bersama Bupati se-Madura sudah sepakat bahwa pelaksanaan karapan
sapi Piala Presiden tahun dilaksanakan tanpa kekerasan (pakopak).
Bupati Pamekasan, Achmad Syafii mengatakan, pelaksanaan karapan sapi memang selayaknya tanpa kekerasan. Hal itu sudah menjadi kesepakatan bersama bupati se-Madura. Namun pelaksanaan karapan sapi pakopak harus mendapat dukungan dari semua pihak, meskipun ada sebagian aspirasi dari pemilik sapi karapan (pangerap) yang masih menginginkan sistemrekeng.
"Butuh komunikasi dan waktu untuk menerapkan secara utuh karapan sapi pakopak agar tidak terjadi pertentangan dari masyarakat, utamanya yang masih menginginkan karapan sapi sistemrekeng," kata Syafii, Jumat (27/9/2013).
Bupati Sampang, Fannan Hasib saat dihubungi Kompas.com mengaku, juga sudah menyepakati karapan sapi pakopak. Bahkan dirinya sudah diminta untuk mengirimkan enam pasang sapi karapan untuk diadu di kejuaraan Piala Presiden Oktober mendatang.
"Tidak ada pembekuan karapan sapi tahun ini, sebab semua bupati se-Madura sepakat karapan sapi sistem pakopak dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur," ungkap Fannan.
Sampai berita ini ditulis, Kompas.com belum mendapatkan konfirmasi dari Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) IV Pamekasan, selaku penyelengggaran karapan sapi Piala Presiden, tentang tanggal pelaksanaan karapan sapi sistem pakopak. Sekretaris Bakorwil IV Pamekasan Budiono mengaku, tidak tahu terkait kesepakatan bupati se-Madura dengan Gubernur Jawa Timur, tentang pelaksanaan karapan sapi Piala Presiden menggunakan sistem pakopak.
Sementara itu, empat kabupaten di Madura sudah selesai menyelenggarakan seleksi karapan sapi sistem rekeng. Bahkan menurut rencana, seleksi tingkat Kabupaten Pamekasan akan dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober mendatang di Stadion R Soenarto Hadiwidjojo, Pamekasan. Untuk seleksi karapan sapi sistem pakopak, belum ada tanda-tanda pelaksanaan.
Namun, berdasarkan penyelenggaraan karapan sapi sistem pakopak tahun 2012 lalu, pesertanya hanya utusan per kabupaten di Madura. Tidak ada seleksi ketat mulai dari tingkat kecamatan, tingkat kabupaten hingga pada puncaknya memperebutkan piala Presiden Republik Indonesia, seperti yang dilaksanakan dalam karapan sapi sistem rekeng.
Bupati Pamekasan, Achmad Syafii mengatakan, pelaksanaan karapan sapi memang selayaknya tanpa kekerasan. Hal itu sudah menjadi kesepakatan bersama bupati se-Madura. Namun pelaksanaan karapan sapi pakopak harus mendapat dukungan dari semua pihak, meskipun ada sebagian aspirasi dari pemilik sapi karapan (pangerap) yang masih menginginkan sistemrekeng.
"Butuh komunikasi dan waktu untuk menerapkan secara utuh karapan sapi pakopak agar tidak terjadi pertentangan dari masyarakat, utamanya yang masih menginginkan karapan sapi sistemrekeng," kata Syafii, Jumat (27/9/2013).
Bupati Sampang, Fannan Hasib saat dihubungi Kompas.com mengaku, juga sudah menyepakati karapan sapi pakopak. Bahkan dirinya sudah diminta untuk mengirimkan enam pasang sapi karapan untuk diadu di kejuaraan Piala Presiden Oktober mendatang.
"Tidak ada pembekuan karapan sapi tahun ini, sebab semua bupati se-Madura sepakat karapan sapi sistem pakopak dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur," ungkap Fannan.
Sampai berita ini ditulis, Kompas.com belum mendapatkan konfirmasi dari Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) IV Pamekasan, selaku penyelengggaran karapan sapi Piala Presiden, tentang tanggal pelaksanaan karapan sapi sistem pakopak. Sekretaris Bakorwil IV Pamekasan Budiono mengaku, tidak tahu terkait kesepakatan bupati se-Madura dengan Gubernur Jawa Timur, tentang pelaksanaan karapan sapi Piala Presiden menggunakan sistem pakopak.
Sementara itu, empat kabupaten di Madura sudah selesai menyelenggarakan seleksi karapan sapi sistem rekeng. Bahkan menurut rencana, seleksi tingkat Kabupaten Pamekasan akan dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober mendatang di Stadion R Soenarto Hadiwidjojo, Pamekasan. Untuk seleksi karapan sapi sistem pakopak, belum ada tanda-tanda pelaksanaan.
Namun, berdasarkan penyelenggaraan karapan sapi sistem pakopak tahun 2012 lalu, pesertanya hanya utusan per kabupaten di Madura. Tidak ada seleksi ketat mulai dari tingkat kecamatan, tingkat kabupaten hingga pada puncaknya memperebutkan piala Presiden Republik Indonesia, seperti yang dilaksanakan dalam karapan sapi sistem rekeng.
Editor : Farid Assifa
semoga karapan sapi tetap bertahan dan semakin baik dengan perubahan-perubahan positifnya,
ReplyDeletekunjungi balik ya untuk mengetahui bagaimana serunya balapan sapi ala sumatera barat.
terimakasih