Eksportir Diuntungkan
karena Dollar Naik
Oleh Ubay KPI
Nilai tukar rupiah
terhadap Dollar Amerika Serikat masih lemah. Hingga Kamis dua hari lalu, rupiah
di pasar spot berada pada posisi Rp 11.000 per US Dollar. Turunnya nilai tukar
rupiah, menurut sebagian orang akan berdampak kerugian pada masyarakat, namun akan
terjadi sebaliknya, naiknya harga dolar akan menguntungkan pihak eksportir.
Jika terjadi, maka
beberapa komiditi andalan Kalbar seperti karet, dan minyak sawit mentah akan
mengalami keuntungan besar lantaran kurs dollar tinggi, sebab dua barang andalan
Kalbar tersebut selalu menjadi bahan ekspor terbesar dari Kalbar.
Ketua Asosiasi Pengusaha
Indonesia (Apindo) Kalbar Andreas Acui Simanjaya mengatakan, melemahnya rupiah
akan sangat merugikan masyarakat. Lantaran nilai beli dari masyarakat rendah,
sedangkan pihak eksporting menjual dengan harga tinggi. “Yang paling
diuntungkan tentunya pihak yang mengekspor barang ke luar. karena nilai beli
menjadi tetap tapi nilai jual tinggi. Secara keseluruhan seluruh masyarakat
sebenarnya rugi dalam jangka panjang,” paparnya.
Acui menyebutkan,
melemahnya nilai rupiah berpotensi menimbulkan kepanikan. Keadaan seperti ini
sangat membahayakan pondasi ekonomi. Secara real nilai uang kecil.
Karenanya, Acui berharap Bank
Indonesia segera mengambil langkah untuk menstabilkan nilai Rupiah. Yang paling
penting adalah meyakinkan masyarakat untuk tidak panic menghadapi kondisi ini.
No comments:
Post a Comment