Panggul Sempit Sebabkan Operasi
Catatan Buah Hati
Tak hanya operasi yang menjadi kekhawatiran saya. Namun, soal
suburnya kandungan turut menjadi kekhawatiran sejak awal.
Pada awalnya, saya khawatir. Mamanya Weisha tak bisa
memberikan buah hati bagi papa. Sebab, sejak masih gadis, mama mengalami
kelainan dalam haid. Terutama, tidak teraturnya darah haid setiap bulannya.
Karena alasan itulah, kadang saya khawatir istri tidak bisa memberikan
kebahagian di tengah kami.
Namun kekhawatiran itu sirna, setelah enam minggu pernikahan.
Melalui tes sederhana menggunakan air kencing, ternyata mama positif hamil.
Informasi itu disampaikan mama ke papa dari klinik, saat itu papa sedang berada
di kamar bersiap-siap untuk salat Jumat.
Satu kekhawatiran hilang. Mama mengandung Weisha.
Kekhawatiran lain, yakni soal persalinan. Papa sejak awal pula khawatir, mama
tidak bisa bersalin dengan normal. Nah, kekhawatiran ini ternyata benar. Weisha
lahir harus dengan operasi. Weisha tak bisa tercipta ke dunia melalui proses
normal. Meskipun proses persalinan sudah melewati setengah jalan, yakni sudah
bukaan ke tujuh dalam istilah persalinan.
Namun, untuk Weisha. Papa dan Mama terus kuat. Mama berusaha
dapat melakukan dengan normal. Namun upaya tersebut gagal. Menurut dokter,
panggul sempit menjadi alaan. Sehingga Weisha harus lahir dengan operasi.
Weisha sayang, ingatlah perjuangan mama dalam proses
persalinan. Papa berharap, Weisha tidak menyakiti hati mama. I Love You sayang.
Selamat datang di tengah antara Mama dan Papa.
Di Teras Rumah
Rabu, 19 Februari 2014
No comments:
Post a Comment