Monday, 27 August 2012

Hj. Aisyah MS, SE. MM


Hj. Aisyah MS, SE. MM

Disiplin 


“Klik”. Saya mendengar suara itu di hadapan. Adalah bunyi kunci ruang Purek II Universitas Tanjungpura yang berada di depan ruang tunggu ruangan Rektor Untan lantai II Rektorat Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Oleh UBAY KPI

Pintu itu dibuka dari dalam. Tak lama kemudian, salah seorang staf Purek II menjumpai saya dan memberitahu kalau Ibu Aisyah sudah ada di ruangannya.
Jam sudah menunjukkan hampir pukul 12.30. Saya masuk ke ruangan itu dan melihat ibu Aisyah berada di meja kerjanya.
Dengan wajah senyum Ibu Aisyah menyapa. Tak terlihat sekali wajah letih dari raut wajahnya. Padahal. Sejak pukul 08.00 pagi itu, Kamis (23/8) ia keliling melihat staf di seluruh rektorat Untan. Ia masuk ke setiap ruangan melihat stafnya. Maklum saja, hari itu merupakan hari pertama masuk pasca libur Idulfitri.
Ibu bernama lengkap Hj. Aisyah MS, SE. MM ini menjabat sebagai Purek II sejak akhir 2012 lalu. Meski pendidikannya masih S2, namun ia diberi kepercayaan oleh Rektor untuk melaksanakan tugas di Purek II. “Saya dipercayakan, jadi saya lakukan apa yang menjadi tugas saya. Asalkan jangan menghalangi saya untuk mengajar,” katanya.
Sejak 1980-an, Ibu Aisyah mengajar di Fakultas Ekonomi. Spesialinya ialah pendidikan di awal semester. Dari dulu hingga sekarang. Bahkan, menurut Aisyah pihak fakultas pernah menanyakan apakah masih mau mengajar di Fakultas Ekonomi.
Pertanyaan itu disampaikan pihak fakultas karena mengingat Ibu Aisyah menjabat sebagai Purek II yang pastinya sibuk dengan urusan akademik. Namun tugas ini tak membuat Aisyah menyelesaikan profesi utamanya sebagai dosen. “Saya bilang, saya masih mau ngajar. Saya mau pegang dua kelas, itu kewajiban utama saya, kalau Purek hanya pendukung,” ujarnya kepada saya.
Di Fakultas Ekonomi, Aisyah MS hanya mengajar untuk semester awal yakni pertama dan semester kedua.
Sudah menjadi kebiasaan bagi sosok ini adalah disiplin. Dalam kampus, mahasiswa tidak boleh masuk kelas mata kuliahnya walau hanya terlambat satu menit.
“Ya saya buat kesepakatan seperti itu. Begitu juga saya, kalau saya terlambat 1 menit dari waktunya, tanpa ada pemberitahuan. Maka saya sudah pasti tidak masuk. Namun biasanya saya selalu memberi tahu mahasiswa kalau saya telat dan tidak masuk,” ujarnya.
Disiplin. Itulah yang diterapkan oleh sosok satu ini terhadap mahasiswanya. Meskipun hanya disiplin masuk kuliah. Menurutnya, disiplin mempunyai peran penting dalam kehidupan dan kesuksesan. Terlebih lagi menurur Aisyah, mahasiswa semester awal harus diberi pembinaan yang maksimal. Sebab mereka baru saja selesai dari masa SMA yang penuh ueforia.
“Saya selalu tekankan kepada mahasiswa baru untuk disiplin, disiplin, disiplin. Tanpa disiplin, kita akan kurang maksimal. Akan membuat enteng suatu hal. Dan dalam konteks kuliah, bila mahasiswa diberi kelonggaran terlambat, maka itu memberi peluang untuk berbanyak alasan yang bisa jadi berbohong,” tutur Aisyah.
Perbincangan tentang kedisplinan siang itu cukup menguras waktu. Banyak penjelasan yang disampaikan ibu Aisyah. Waktu yang sudah menunjukkan jam 1 lewat memaksa kami harus mengakhiri perbincangan siang itu. Ibu Aisyah akan segera menunaikan salat Dzuhur yang kemudian katanya mau menghadap ke Rektor untuk laporan dari sidak hari pertama pasca lebaran. 

No comments:

Post a Comment