Hj. Aisyah
MS, SE. MM
Disiplin
“Klik”. Saya
mendengar suara itu di hadapan. Adalah bunyi kunci ruang Purek II Universitas
Tanjungpura yang berada di depan ruang tunggu ruangan Rektor Untan lantai II
Rektorat Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Oleh UBAY KPI
Pintu itu
dibuka dari dalam. Tak lama kemudian, salah seorang staf Purek II menjumpai
saya dan memberitahu kalau Ibu Aisyah sudah ada di ruangannya.
Jam sudah
menunjukkan hampir pukul 12.30. Saya masuk ke ruangan itu dan melihat ibu
Aisyah berada di meja kerjanya.
Dengan wajah
senyum Ibu Aisyah menyapa. Tak terlihat sekali wajah letih dari raut wajahnya.
Padahal. Sejak pukul 08.00 pagi itu, Kamis (23/8) ia keliling melihat staf di
seluruh rektorat Untan. Ia masuk ke setiap ruangan melihat stafnya. Maklum
saja, hari itu merupakan hari pertama masuk pasca libur Idulfitri.
Ibu bernama
lengkap Hj. Aisyah MS, SE. MM ini menjabat sebagai Purek II sejak akhir 2012
lalu. Meski pendidikannya masih S2, namun ia diberi kepercayaan oleh Rektor
untuk melaksanakan tugas di Purek II. “Saya dipercayakan, jadi saya lakukan apa
yang menjadi tugas saya. Asalkan jangan menghalangi saya untuk mengajar,”
katanya.
Sejak
1980-an, Ibu Aisyah mengajar di Fakultas Ekonomi. Spesialinya ialah pendidikan
di awal semester. Dari dulu hingga sekarang. Bahkan, menurut Aisyah pihak
fakultas pernah menanyakan apakah masih mau mengajar di Fakultas Ekonomi.
Pertanyaan
itu disampaikan pihak fakultas karena mengingat Ibu Aisyah menjabat sebagai
Purek II yang pastinya sibuk dengan urusan akademik. Namun tugas ini tak
membuat Aisyah menyelesaikan profesi utamanya sebagai dosen. “Saya bilang, saya
masih mau ngajar. Saya mau pegang dua kelas, itu kewajiban utama saya, kalau
Purek hanya pendukung,” ujarnya kepada saya.
Di Fakultas
Ekonomi, Aisyah MS hanya mengajar untuk semester awal yakni pertama dan
semester kedua.
Sudah
menjadi kebiasaan bagi sosok ini adalah disiplin. Dalam kampus, mahasiswa tidak
boleh masuk kelas mata kuliahnya walau hanya terlambat satu menit.
“Ya saya
buat kesepakatan seperti itu. Begitu juga saya, kalau saya terlambat 1 menit
dari waktunya, tanpa ada pemberitahuan. Maka saya sudah pasti tidak masuk.
Namun biasanya saya selalu memberi tahu mahasiswa kalau saya telat dan tidak
masuk,” ujarnya.
Disiplin.
Itulah yang diterapkan oleh sosok satu ini terhadap mahasiswanya. Meskipun
hanya disiplin masuk kuliah. Menurutnya, disiplin mempunyai peran penting dalam
kehidupan dan kesuksesan. Terlebih lagi menurur Aisyah, mahasiswa semester awal
harus diberi pembinaan yang maksimal. Sebab mereka baru saja selesai dari masa
SMA yang penuh ueforia.
“Saya selalu
tekankan kepada mahasiswa baru untuk disiplin, disiplin, disiplin. Tanpa
disiplin, kita akan kurang maksimal. Akan membuat enteng suatu hal. Dan dalam
konteks kuliah, bila mahasiswa diberi kelonggaran terlambat, maka itu memberi
peluang untuk berbanyak alasan yang bisa jadi berbohong,” tutur Aisyah.
Perbincangan
tentang kedisplinan siang itu cukup menguras waktu. Banyak penjelasan yang
disampaikan ibu Aisyah. Waktu yang sudah menunjukkan jam 1 lewat memaksa kami
harus mengakhiri perbincangan siang itu. Ibu Aisyah akan segera menunaikan
salat Dzuhur yang kemudian katanya mau menghadap ke Rektor untuk laporan dari
sidak hari pertama pasca lebaran.
No comments:
Post a Comment