Saturday 9 March 2013

Jalan 28 Oktober 3 Kali Berubah Status

Jalan 28 Oktober 3 Kali Berubah Status

Oleh Ubay KPI

Jalan 28 Oktober yang berada di Pontianak Utara dan melingkar tembus ke Jalan Khatulistiwa, kerap kali berubah status kepemilikannya. Jalan yang memiliki lebar kurang lebih delapan meter tersebut sampai saat ini telah tiga kali berubah status.
Status dimaksud adalah penentuan jalan Negara, provinsi atau, kota. Pada mulanya jalan yang banyak digunakan oleh kendaraan bermuatan berat tersebut statusnya merupakan jalan Negara, seiring dengan berjalannya waktu, kemudian jalan tersebut masuk di kepemilikan atau perhatian pihak provinsi. Tak selang beberapa lama. Kemudian, jalan 28 Oktober ada tanpa status.
Bukan jalan Negara yang menghubungkan antara provinsi, bukan juga jalan provinsi penghubung antar-daerah. Malah, Jalan Gusti Machmud yang kini menjadi jalan Negara yang perawatan dan perbaikannya menggunakan APBN.
Baru sejak tahun 2004, pemerintah Kota Pontianak melihat tanpa ada perhatian. Jalan tersebut kemudian diambil alih oleh pemerintah Kota Pontianak hingga kini.
“Sempat tak berstatus, makanya kami dulu berinisiatif mengambil alih, sebab jalan tersebut dipergunakan oleh warga Pontianak, dan amat disayangkan bila tidak diperhatikan,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Edi Rusdi Kamtono beberapa waktu lalu.
Edi menambahkan, ada kendala besar dalam melakukan perbaikan di sepanjang Jalan 28 Oktober, yakni lebarnya jalan tak sesuai dengan tingginya anggaran untuk perbaikan.
Di tahun 2013 ini, Dinas PU hanya mendapat jatah anggaran Rp 110 miliar rupiah dari APBD Kota Pontianak. jumlah tersebut jauh dari cukup mengingat jalan di Pontianak banyak dan cukup panjang. “Kita baru akan leluasa membangun jalan kalau anggaran sudah mencapai triliun. Jalan kota saja panjangnya mencapai 246 kilo meter. Dan anggaran tersebut juga termasuk untuk drainase,” jelas Edi.
Hanya saja, untuk mendapat perhatian pula ke Jalan 28 Oktober, pemerintah Kota Pontianak secara bertahap mengalokasikan dana dengan melakukan rabat beton di Jalan 28 Oktober. “Kita bangun sedikit-sedikit, sebab kita menyesuaikan dengan anggaran juga,” kata Edi Rusdi Kamtono.

No comments:

Post a Comment