Wednesday 6 March 2013

Sutarmidji Salahkan Wartawan


Kesbangpol di Posisi Buntut
Midji: Wartawan yang Salah

Oleh Ubay KPI

Kesbangpol Kota Pontianak masih tercatan di posisi buntut alias paling bawah dari 34 SKPD yang ada di Kota Pontianak. Kesbangpol secara prestasi administrasi mendapat nilai kurang. Nyaris sama dengan Kecamatan Pontianak Tenggara yang lebih mendapat nilai sedikit lebih bagus, yakni cukup.
Penilaian tersebut dibeberkan Walikota Pontianak Sutarmidji usai Penandatanganan Dokumen Penetapan Kinerja Pemkot dan SKPD di Lingkungan Pemkot Pontianak, di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Walikota. Senin (4/3) siang kemarin.
Terhadap prestasi kesbangpol yang masih terpuruk dibanding dengan SKPD lainnya tersebut, Sutarmidji terus menekan Kesbangpol untuk bekerja lebih. Baik dalam administrasi yang menjadi muara segala urusan sampai pada pelaksanaan.
“Selaku pimpinan harus tegas, disiplin dalam melaksanakan aturan. Adminitrasi itu muara untuk out put. Kalau itu salah, bisa ikut salah,” ujarnya kepada awak media.
Akan tetapi, Midji tak memungkiri di Kesbangpol saat ini sedikit sudah ada perbaikan dibanding sebelumnya. “Mungkin karena ngurus politik,” ujar Midji dengan sedikit tertawa.
Terkait penandatanganan dokumen penetapan kinerja, Midji menjelaskan merupakan suatu langkah untuk menghindari adanya korupsi. Hal ini sesuai dengan cita-cita Pemkot yang telah dikomitmenkan bersama menjadi Kota Bebas Korupsi.
Menurut Midji, Semua daerah bercita-cita bebas korupsi. Karenanya, Midji berjanji pemerintah Kota Pontianak akan terus melihat dan mengupayakan semaksimal mungkin tidak ada pengelolaan anggaran yang tidak transparan.
“Saya pastikan, di kota (Pontianak) tidak ada yang fiktif. Saya pastikan itu. Dan semuanya kite laksanakan sesuai ketentuan. Pelatihan perlu, penyusunan dan lainnya sebagai pedoman,” tuturnya.
Sutarmidji kemarin juga menjawab pertanyaan wartawan, soal predikat Kota Pontianak yang berhasil menggondol prestasi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang sempat menjadi sorotan banyak kalangan hingga ke dewan. Dalam hal ini, Sutarmidji sempat mengeluarkan kata-kata menyalahkan wartawan. “Yang salah wartawan ini kan, yang bingung kite. WTP yang disoroti. Apapun hasilnya WTP itu jauh lebih baik dibandingkan dengan yang belum WTP. Itu tak bisa dibantah. Lucunya kan ada anggota dewan misalnya. Yang disorot yang WTP. Die itu harus memberikan pembelajaran kepada masyarakat. Tidak semua hal harus dicurigai. Dan kami tertib,” ungkapnya.

No comments:

Post a Comment