Industri Kalbar Masih Bertumpu
pada Karet dan Sawit
Oleh Ubay KPI
Hasil alam dari sawit dan karet
menjadi pemasok dana yang besar bagi Kalbar. Dua komponen tersebut masih
menjadi andalan perdagangan di Kalbar. Melihat besarnya pendapatan dari dua
sector tersebut, Disperindag Kalbar terus mengupayakan terbentuknya industry
untuk dua komponen tersebut.
Dicanangkan, untuk dua komponen
tersebut Kalbar akan memiliki industry baru yang akan ditempatkan di Tayan dan
Mandor. Industry tersebut direncanakan tak hanya akan mengolah dari bahan
mentah menjadi bahan setengah jadi. Akan tetapi, diharapkan mampu memproduksi
hingga barang jadi.
Hal itu disampaikan Plt.
Disperindag Kalbar Aminuddin saat memberi sambutan pada acara Rapat Teknis
Bidang Industri, Logam, Mesin, Elektronik, dan Aneka se-Kalbar dengan Kepala
Dinas di bidang tersebut di Hotel Orchadz Gajah Mada, Pontianak. Senin (4/3)
siang kemarin.
Dua industry besar besar tersebut
menurut Aminuddin saat ini tengah dalam komunikasi dengan pihak investor. Dalam
dalam waktu dekat, Bupati Landak akan mempresentasikan langsung rencana dan
lahan yang akan dimanfaatkan kepada investor.
“Kita menyambut baik rencana
tersebut, sebab akan mempengaruhi ekonomi di Kalbar. Pastinya, dengan adanya
industry baru akan terbuka lapangan kerja yang akan memanfaat masyarakat
Kalbar,” ujarnya.
Aminuddin menyadari, ekonomi
Kalbar saat ini masih di bawah standar nasional. Akan tetapi, dengan upaya yang
kuat dan kerja nyata. Aminuddin yakin ekonomi Kalbar akan membaik dengan
memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
“Bauksit juga kita punya. Akan
tetapi itu masih dalam jangka panjang. Perlu persiapan matang dan fasilitas
yang baik untuk mengolah bauksit sendiri,” ungkapnya.
Pada acara rapat teknis yang
menghadirkan dari bidang yang sama pada masing-masing daerah se-Kalbar. Akan
merumuskan program bersama untuk perencanaan. Menurut Aminuddin, dalam rapat teknis akan mensinkronkan kegiatan
di daerah dengan pemerintah provinsi, serta pusat. Sehingga ada sebuah sinergi
dan arah yang sama. Yang nantinya tercapai sebuah tujuan yang sama pula.
Dalam rapat teknis tersebut lebih
menekankan pada industry kecil dan menangah. Melalui kelas tersebut diharapkan
mampu tercipta sebuah industry yang berjalan aktif dan menghasilkan.
Rapat kerja tak hanya dihadiri
dari Disperindag saja, akan tetapi juga dihadiri perwakilan dari pemerintah
pusat, serta diikuti oleh instansi terkait.
Ditanya soal program beberapa
tahun lalu tengan satu daerah satu produk. Aminuddin menjelaskan program
tersebut masih terus dilanjutkan hingga akhirnya setiap daerah di Kalbar punya
produk yang khas dan laku di pasaran.
Akan hal ini, Aminuddin
mencontohkan Pontianak dengan lidah buayanya yang telah dikenal hingga
mancanegara. “Bagaimanapun, bicara soal lidah buaya maka Pontianak akan
disebut. Nah, daerah lain harus ikut. Seperti Sanggau bisa dengan rebung kelapa
dan lainnya,” tuturnya.
No comments:
Post a Comment