Saturday, 9 March 2013

Industri Kalbar Masih Bertumpu pada Karet dan Sawit


Industri Kalbar Masih Bertumpu pada Karet dan Sawit

Oleh Ubay KPI

Hasil alam dari sawit dan karet menjadi pemasok dana yang besar bagi Kalbar. Dua komponen tersebut masih menjadi andalan perdagangan di Kalbar. Melihat besarnya pendapatan dari dua sector tersebut, Disperindag Kalbar terus mengupayakan terbentuknya industry untuk dua komponen tersebut.
Dicanangkan, untuk dua komponen tersebut Kalbar akan memiliki industry baru yang akan ditempatkan di Tayan dan Mandor. Industry tersebut direncanakan tak hanya akan mengolah dari bahan mentah menjadi bahan setengah jadi. Akan tetapi, diharapkan mampu memproduksi hingga barang jadi.
Hal itu disampaikan Plt. Disperindag Kalbar Aminuddin saat memberi sambutan pada acara Rapat Teknis Bidang Industri, Logam, Mesin, Elektronik, dan Aneka se-Kalbar dengan Kepala Dinas di bidang tersebut di Hotel Orchadz Gajah Mada, Pontianak. Senin (4/3) siang kemarin.
Dua industry besar besar tersebut menurut Aminuddin saat ini tengah dalam komunikasi dengan pihak investor. Dalam dalam waktu dekat, Bupati Landak akan mempresentasikan langsung rencana dan lahan yang akan dimanfaatkan kepada investor.
“Kita menyambut baik rencana tersebut, sebab akan mempengaruhi ekonomi di Kalbar. Pastinya, dengan adanya industry baru akan terbuka lapangan kerja yang akan memanfaat masyarakat Kalbar,” ujarnya.
Aminuddin menyadari, ekonomi Kalbar saat ini masih di bawah standar nasional. Akan tetapi, dengan upaya yang kuat dan kerja nyata. Aminuddin yakin ekonomi Kalbar akan membaik dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
“Bauksit juga kita punya. Akan tetapi itu masih dalam jangka panjang. Perlu persiapan matang dan fasilitas yang baik untuk mengolah bauksit sendiri,” ungkapnya.
Pada acara rapat teknis yang menghadirkan dari bidang yang sama pada masing-masing daerah se-Kalbar. Akan merumuskan program bersama untuk perencanaan. Menurut Aminuddin,  dalam rapat teknis akan mensinkronkan kegiatan di daerah dengan pemerintah provinsi, serta pusat. Sehingga ada sebuah sinergi dan arah yang sama. Yang nantinya tercapai sebuah tujuan yang sama pula.
Dalam rapat teknis tersebut lebih menekankan pada industry kecil dan menangah. Melalui kelas tersebut diharapkan mampu tercipta sebuah industry yang berjalan aktif dan menghasilkan.
Rapat kerja tak hanya dihadiri dari Disperindag saja, akan tetapi juga dihadiri perwakilan dari pemerintah pusat, serta diikuti oleh instansi terkait.
Ditanya soal program beberapa tahun lalu tengan satu daerah satu produk. Aminuddin menjelaskan program tersebut masih terus dilanjutkan hingga akhirnya setiap daerah di Kalbar punya produk yang khas dan laku di pasaran.
Akan hal ini, Aminuddin mencontohkan Pontianak dengan lidah buayanya yang telah dikenal hingga mancanegara. “Bagaimanapun, bicara soal lidah buaya maka Pontianak akan disebut. Nah, daerah lain harus ikut. Seperti Sanggau bisa dengan rebung kelapa dan lainnya,” tuturnya.



No comments:

Post a Comment