Friday 12 October 2012

IKBM Kota Pontianak Adakan Ramah Tamah

Suasana saat pelaksanaan Ramah Tamah IKBM Kota Pontianak di Pontianak Convention Center, Kamis (10/10) malam. FOTO: Ubay KPI/Borneo Tribune


IKBM Kota Pontianak Adakan Ramah Tamah
“Madura Kawan Semua Suku”

Oleh Ubay KPI

Ikatan Keluarga Besar Madura Kota Pontianak akan menggelar ramah tamah bersama warga Madura yang ada di Kota Pontianak. Acara ini akan dilaksanakan di Pontianak Convention Center, Rabu (10/10) malam.
Acara tamah tamah selalu digelar setiap tahun, khususnya setelah perayaan Idulfitri. Pada kali ini, ramah tamah IKBM Kota Pontianak mengangkat tema “Madura Kawan Semua Suku”.
Ketua IKBM Kota Pontianak, M. Fauzie saat dihubungi kemarin menuturkan mengenai tema tersebut. Menurutnya, Madura selalu berprinsip “Di mana bumi dipijak, di situ langit di junjung”. Artinya. Di manapun orang Madura ada, akan selalu berbuat untuk daerahnya. Mengabdi dan melakukan hal yang bisa mengunguntungkan.
Terlebih lagi, Madura dikenal sebagai orang yang pekerja keras. Tak mau berpangku tangan meskipun dalam keadaan apapun.
Fauzie mencontohkan, menjadi petani Madura bisa, menjadi buruh bangunan bisa, menjadi pegawai kantoran bisa, duduk di birokrasi bisa, di legislative juga sudah banyak.
Ramah tamah kali ini menurut Fauzie hanya mengundang sekitar 400 tokoh. Termasuk kepala daerah Kota Pontianak, tokoh etnis lain. Dan tokoh-tokoh Madura yang ada di Kota Pontianak.
“Saya telah hubungi Walikota Pontianak, Sutarmidji katanya akan hadir dalam ramah tamah ini,” ungkapnya kemarin.
Meksi undangan yang disebar hanya 400 buah. Fauzie mengatakan ramah tamah ini bersifat terbuku untuk seluruh warga Madura di Kota Pontianak. Ia yakin, ramah tamah kali ini akan semarak dan ramai seperti pada tahun sebelumnya.
“Bahkan, bisa jadi akan lebih ramai,” kata Fauzie.
Ramah tamah nanti selain akan diisi dengan beberapa penyampaian kata sambutan termasuk dari Walikota Pontianak. Acara juga didesain dengan beberapa hiburan. Yakni tarian khas Madura. Music Madura (sandur), dan pencak silat.

Jakarta Tourism Expo 2012


Jakarta Tourism Expo 2012
Bujang Dare – Abang None Sharing Pariwisata Daerah

Oleh Ubay KPI

Jakarta Tourism Expo 2012 yang digelar 12-14 Oktober di Ayani Mega Mall, Pontianak merupakan pamungkas dari perjalan keliling Indonesia kali ini. Selain menghadirkan beberapa bisnis yang meliputi perhotelan dan maskapai penerbangan dalam promosi pariwisata Jakarta, JTE 2012 juga menghadirkan Abang dan None Jakarta 2012.
Abang dan None bukan hanya pemancing dan pemberdayaan dalam meningkatkan wisata Jakarta untuk warga Pontianak. Namun kehadirannya juga dimanfaatkan oleh Bujang Dare Pontianak yang baru terpilih beberapa waktu untuk belajar kepada mereka.


JAKARTA DAN PONTIANAK menampilkan dua duta daerahnya. Jakarta membawa Abang dan None, Nanda Barizki dan Andin Dwitasari (dua dan tiga dari kiri). Pontianak menghadirkan Bujang dan Dare, Zemi Prabowo dan Reni Karina (ke empat dan lima dari kanan). Keduanya hadir pada pelaksanaan JTE 2012 di Ayani Mega Mall Pontianak, Jumat (12/10) hari pertama kemarin. FOTO: Ubay KPI
Pada hari pertama kemarin, duta dua putra daerah tersebut bertemu di panggung JTE 2012. Abang Rezzi Nanda Barizki dan None Andin Dwitasari terlebih dulu memaparkan beberapa pariwisata yang bisa dinikmati di ibukota Jakarta. Serta menyampaikan informasi terbaru tentang Jakarta baik mengenai infrastruktur dan sejumlah lokasi pariwisata unggulan.

Pemaparan tentang pariwisata Jakarta kemudian diikuti oleh Bujang Zemi Prabowo dan Dare Reni Karina. Zemi memaparkan tentang bagaimana suatu keramahan warga Pontianak. Reni menyampaikan beberapa pariwisata di Pontianak, serta sejumlah kuliner khas Pontianak yang dinikmati oleh tamu kehormatannya.
Pemaparan singkat di panggung tersebut tak memuaskan bagi Bujang Dare Pontianak. Keduanya kemudian melakukan pertemuan khusus di salah satu lokasi minuman di Ayani Mega Mall dengan Abang None Jakarta.
Tak ada lain, tujuannya ialah belajar bagaimana mempromosikan pariwisata. “Setidaknya kami belajar kepada mereka bagaimana mempromosikan sebuah pariwisata. Tentunya, mereka lebih banyak memiliki trik dan inovasi mengingat Jakarta punya ragam pariwisata,” ujar Zemi Prabowo didampingi M, Rizal Edwin.
Sharing tentang kepariwisataan kemarin dilakukan tak hanya mereka berempat. Namun pihak yang bertanggungjawab terhadap empat duta daerah tersebut juga ikut mendampingi. “Dari sharing ini, beberapa akan kami lakukan dalam waktu dekat,” ujar Reni Karina.
Hadir pula dalam kesempatan siang kemarin Putri Pariwisata Kalbarr 2012, Ulvi Loly Amanda.
Jakarta Tourism Expo 2012 di Ayani Pontianak masih akan berlangsung hingga 14 Oktober besok. Di hari pertama kemarin, design expo yang dibentuk bundar sesak dengan stand sederhana yang menawarkan berbagai jenis produk. Akan tetapi, produk yang ditawarkan bukanlah produk sederhana. Perhotelan berbintang dan perumahan dengan design yang inovatif dan minimalis.
Hasil pantauan di hari pertama kemarin, warga Pontianak yang hadir pada JTE 2012 lebih banyak memilih stand di bagian tengah. Yakni promo tiket maskapai penerbangan tujuan Jakarta dengan harga yang sangat terjangkau.
Promo tiket penerbangan tersebut bergandeng dengan salahsatu penginapan. “Harganya jauh dari biasanya, kami memesan empat tiket untuk keluarga untuk berlibur di Jakarta beberapa hari ke depan,” ujar Irma, salahsatu pengunjung JTE 2012 kemarin.
Di loket yang menyediakan promo wisata ke Jakarta tersebut, pada hari kemarin nyaris tak pernah lengang oleh pengunjung. Bahkan sekitar pukul 14.00 kemarin, antrean panjang sempat terjadi di stand tersebut.
“Ini kesempatan langka bagi warga Pontianak. Andai ini terjadi di masa libur sekolah, saya yakin pengunjung akan lebih ramai dari sekarang ini,” ujar Bambang yang ikut mengantre di stand penjualan tiket.
JTE 2012 yang merupakan kali pertama di Pontianak ini dalam menawarkan perjalanan wisata ke Jakarta menggandeng maskapai penerbangan Sriwijaya Air sebagai partner. Serta menggandeng salah satu hotel sebagai tempat penginapan bagi wisatawan.
JTE 2012 yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayan DKI Jakarta pada konferensi pers yang dilaksanakan di Hotel mercure, Kamis (11/10) lalu menghadirkan Wakil Kadisparbud, Dr. Tinia Budiati. Dalam konferensi persnya, Tinia mengatakan Provinsi Kalbar dan Kota Pontianak merupakan pasar yang besar sehingga menjadi tujuan JTE 2012.  
Dijelaskan Tinia Budiati, JTE 2012 menggandeng 30 pelaku bisnis pariwisata akan melakukan promosi berbagai destinasi wisata menarik di Jakarta yang kualitasnya tidak kalah dengan destinasi wisata di luar negeri. Diantaranya, Sriwijaya Air,  PT Sea World Indonesia,dan Kidzania.
Budiati juga membeberkan, berdasarkan survei, saat ini sebagian besar masyarakat Pontianak dan sekitarnya masih lebih memilih tempat wisata di luar negeri sebagai tujuan mereka berlibur. Sekitar 58 % masyarakat Pontianak lebih memilih berwisata di luar negeri sebagai tempat liburan. Hanya sekitar 42% yang berwisata di dalam negeri, terutama Jakarta. 
Tinia melanjutkan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebagai wakil Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta terus melakukan inovasi kegiatan promosi dengan mengedepankan keterpaduan antara pemerintah dan pihak swasta. JTE dilaksanakan sejak tahun 2008 di berbagai kota di Indonesia.

Tinia melanjutkan, JTE 2012 di Pontianak lebih menitikberatkan pada dua kegiatan bisnis. Business to Business (B2B) atau Table Top dan Business to Consumer (B2C) .
Business to Business (B2B) atau Table Top adalah mempertemukan 30 pelaku industri dari jakarta yang meliputi hotel, obyek wisata, pusat belanja, BPW dan Maskapai penerbangan Sriwijaya Air, yang akan dipertemukan dengan kurang lebih 50 Biro Perjalanan Wisata dari Kota Pontianak dan sekitarnya. Sedangkan Business to Consumer adalah bentuk pameran penjualan paket-paket wisata khusus yang hanya dijual selama tiga hari pada pelaksanaan pameran. 

Reni Karina

Reni Karina

Reni Karina
Modeling Jadi Dare Pontianak

Oleh Ubay KPI

Mencoba dan ingin berbuat bagi daerah juga bagian dari kontribusi, inilah yang dibuktikan Reni Karina, mengikuti kontes pemilihan Dare Pontianak 2012. Alhasil, ia terpilih menjadi Dare Pontiank 2012 untuk satu tahun ke depan.
Perempuan yang akrab disapa Reni ini tak berpuas diri hanya dengan menjadi juara. Mahasiswi Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Untan Pontianak ini sejak ditetapkan menjadi pemegang estafet tonggak Dare Pontianak yang mengemban tugas mempromosikan wisata Pontianak sudah siap dan akan terus berbuat untuk wisata Pontianak agar lebih maju.
Ditanya soal program yang akan dilakukan pertama kali, gadis kelahiran Pontianak, 8 Februari 1991 silam ini mengatakan pertama akan memanfaatkan teknologi yang sudah merata. Melalui website yang telah dilounching pemerintah kota. Dan mempromosikan wisata Pontianak melalui jejaring sosial, twitter dan facebook.
“Langkah awal, kami akan mendobrak melalui twitter. Dan selanjutnya mengkampanyekan secarra langsung ke dunia. Sebab Pontianak memiliki monument dunia, yakni Tugu Khatulistiwa,” ujarnya.
Bercerita tentang kemenangannya menjadi yang terbaik dari 19 Dare yang tampil di final Pemilihan Bujang Dare Pontianak Tahun 2012, Minggu (30/9) malam lalu. Buah hati pasangan ir. Moch. Redha Ridwan dan Heni Susanto ini meluapkan kegembiraannya dengan kerap kali melepas senyum kepada seluruh yang hadir di Rumah Melayu Kalbar. Tak hanya saat puluhan lensa membidiknya, namun saat berjumpa dengan lainnya, gadis alumni SMP 1 dan SMA 2 Pontianak ini melepas senyum.
“Bersyukur banget. Tak menyangka menjadi yang terbaik. Meskipun akhirnya saya akan mengabdi untuk daerah. Tapi itu adalah cita-cita saya mengikuti kontes ini,” ujarnya.
Keistimewaan lain bagi Reni Karina, selain menjadi terbaik pilihan dewan juri, ternyata ia juga mendapat perhatian khusus dari Walikota Pontianak. “Pilihan saya memang telah menduga, Reni akan menjadi juara. Dan itu sesuai dengan pilihan dewan juri,” ujar Midji kepada awak media.
Sisi lain Reni, selain mampu menguasai pengetahuan kewisataan di Pontianak. sosok alumni SD Mujahidin Pontianak juga pintar menyanyi dan menari. Dan yang menjadi keahlian laiinya, Reni juga seorang modeling.
“Saya tetap akan menjalankan hobi dan bakat, namun amanah baru ini akan menjadi prioritas utama selain pendidikan saya saat ini,” pungkas mahasiswi yang masih semester tujuh ini. 

Zemy dan Reni Dinobatkan Sebagai Bujang Dare Pontianak


Zemy dan Reni Dinobatkan Sebagai Bujang Dare Pontianak

Oleh Ubay KPI

Bertempat di Rumah Melayu Kalimantan Barat, Minggu (30/9) malam. 19 pasang Bujang dan Dare Pontianak unjuk kebolehan berbagai bidang. Khususnya pengetahuan tentang kewisataan di Pontianak dan penampilan mulai berbusana, fashion, serta pengetahuan. Mereka sama-sama ingin memukau dewan juri untuk menjadi yang terbaik di pemilihan Bujang Dare Pontianak 2012.
Alhasil, setelah melewati beberapa seleksi dan karantina. Terpilihlah, Zemy Prabowo dan Reni Karina sebagai Bujang Dare Pontianak 2012. Keduanya, menyisihkan 36 pesaingnya yang maju ke babak final.

BUJANG DARE Pontianak 2012, Zemy dan Reni (tengah) didampingi Bujang Dare tahun 2011. Zemy dan Reni terpilih melanjutkan estafet pengabdian Bujang Dare untuk Pontianak satun ke depan. Keduanya siap melakukan terobosan baru untuk meningkat sector wisata di Kota Pontianak. FOTO: Ubay KPI
Penobatan langsung dilaksanakan pada puncak final Bujang Dare Minggu malam lalu. Keduanya akan melanjutkan estafet pemberdayaan wisata di Kota Pontianak. Mulai dari kampanye hingga promosi wisata yang ada di Kota Pontianak.

Walikota Pontianak, Sutarmidji hadir hingga acara usai. Meski telah dini hari, namun beberapa pejabat pemerintah Kota Pontianak tetap mengikuti acara hingga usai. Sutarmidji juga menobatkan secara langsung Bujang Dare Pontianak terpilih dengan menyelempangkan kain Bujang dan istrinya menyelempangkan kain Dare kepada pemenang terpilih.
Kepada wartawan, Midji mengatakan keduanya nanti akan membantu pemerintah dalam menata wisata dan mencari solusi dan promosi wisata Kota Pontianak.
“Mereka sudah ada wadah, mereka nanti akan bergerak dengan berbagai program terkait kewisataan,” ujarnya.
Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak, Helfira Hamid kepada awak media juga mangatakan, akan memanfaatkan duta terpilih serta alumni untuk sama-sama bekerja agar wisata di Kota Pontianak lebih baik.
Zemy usai prosesi foto bersama ditemui oleh awak media menuturkan kebahagiannya dari usaha yang ia lakukan menjadi yang terbaik pada pemilihan Bujang Dare Pontianak 2012. “Sangat bahagia, namun beberapa PR sudah menanti saya. Akan saya lakukan dengan penuh ikhlas untuk daerah saya tercinta, Pontianak,” ujarnya.
Begitu juga Reni Karina, ia mengucap syukur dari rahmat yang diberikan Allah karena telah menjadi yang terbaik dari 19 Dare yang ikut serta. Meski demikian, sebagai juara menurutnya akan menambah beban. Akan tetapi, beban itu akan menjadi semangat bagi dirinya agar bisa berbuat bagi Pontianak.
“Saya bersama kawan-kawan akan langsung bekerja. Salah satunya akan melakukan terobosan kampanye pariwisata melalui promosi online dan langsung,” tuturnya.
Malam puncak Pemilihan Bujang Dare Pontianak 2012 berbeda dengan tahun sebelumnya. Itu diakui oleh banyak pihak termaasuk juga Sutarmidji yang mengatakan design yang baik.
Panggung yang penuh khas ke-Melayu-an, serta perkenalan yang diawali dengan bahasa Melayu khas Pontianak.
Ketua Panitia, Muhammada Rizal Edwin usai malam puncak Minggu malam lalu mengatakan, selaku panitia ia sangat puas. Karena design yang dilakukan tim berjalan baik dan mendapat sambutan yang bagus dari masyarakat.
“Itu tak lepas dari kerjasama tim, selanjutnya bagaimana acara ini lebih meriah dan menghasilkan juara yang lebih baik,” tuturnya.

Indonesia School Debating Championship

Indonesia School Debating Championship
3 Siswa Pontianak Jadi Juara

Oleh Ubay KPI

Indonesia School Debating Championship tingkat provinsi Kalimantan Barat yang digelar Dinas Pendidikan Kalbar, 10-12 Oktober berhasil menemukan tiga juara yang penuh kualitas untuk menjadi wakil Kalbar di tingkat nasional yang akan digelar beberapa bukan ke depan.


TRIO JUARA, Bella, Virzy, dan Vivy dengan tropi juaranya usai menjadi best speker pada Indonesia School Debating Championship tingkat Provinsi Kalbar, Jumat (12/10) kemarin. Ketiganya nanti akan menjadi wakil Kalbar di tingkat nasional. FOTO: Ubay KPI

Pada babak final yang dilaksanakan di Bilik Barage, Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar. Jumat (12/10) siang kemarin. Panitia seleksi menetapkan tiga siswa terbaik. Ketiga semua berasal dari Kota Pontianak.
Tiga nama yang ditetapkan sebagai yang terbaik dan bakal mewakili Kalbar di tingkat nasional Indonesia School Debating Championship nanti ialah siswa yang dinilai memiliki kemampuan terbaik dari sisi speaking.
Yakni Bella Cangiani dari SMA Santu Petrus, Vivy Muslimah dan Virzy Aliyyah dari SMAN 3 Pontianak.
Sedangkan sebagai juara best team secara berurutan team dari Kota Pontianak, Kubu Raya, dan Kapuas Hulu.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Umum Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar, Marjono usai menyerahkan piala kepada sang juara kemarin menuturkan, selektifitas yang dilakukan dewan juri dalam memberikan penilaian kepada seluruh peserta tak ada lain, tujuanya ialah untuk mencari yang terbaik menuju tingkat yang lebih tinggi.
Dikatakan Marjono. Juara-juara tersebut nantinya akan dibina kembali melalui sekolah sebelum mengikuti Indonesia School Debating Championship tingkat nasional. “Kami telah menemukan yang terbaik. Kita sama-sama berharap nantinya mereka akan mengharumkan nama Kalbar di Indonesia School Debating Championship tingkat nasional,” ujarnya.
Keikutsertaan 14 kabupaten dan kota pada Indonesia School Debating Championship tingkat provinsi tahun ini disambut baik oleh Marjono. Pasalnya, keterlibatan daerah menunjukkan perhatiannya terhadap kebutuhan bahasa Inggris saat ini dan yang akan datang.
Bella Cangiani dari SMA Santu Petrus usai penutupan kemarin mengatakan, akhir dari seleksi tingkat provinsi adalah awal baginya untuk menatap prestasi yang lebih tinggi. “Secara pribadi, saya tak akan henti untuk berbuat yang terbaik untuk Kalbar, terlebih lagi ini kali pertama saya membawa nama Kalbar,” ujarnya.
Akan bertanya tentang pengalaman soal-soal yang biasa dibahas di tingkat nasional kepada seniornya yang telah mengikuti event yang sama adalah hal penting baginya.
Begitu juga  Vivy Muslimah dan Virzy Aliyyah dari SMAN 3 Pontianak. Vivy mengatakan salah satu ekskul yang konsen di dibadang debat bahasa Inggris mengantarnya jadi terbaik kedua. Akan tetapi, ia mengakui untuk sebuah sukses di tingkat selanjutnya tak bisa dilakukan sendiri. “Kerjasama tim dan percaya diri menghadapi lawan nanti adalah bagian penting untuk dilakukan,” ungkap Vivy.
Demikian pula Virzy, meski begitu kaget dengan hasil keputusan juri yang menampatkan dirinya sebagau terbaik ketiga. Namun dirinya percaya dan yakin bisa bekerjasama dan terus belajar dna belajar untuk membawa nama Kalbar di tingkat nasional. “Hal yang berkaitan tentang politik menjadi kesukaan saya. Saya berharap di tingkat nasional akan membahas tentang itu,” ungkapnya polos.

International Borneo Sumpit Tournament (IBoST)


International Borneo Sumpit Tournament (IBoST)

Filosofi Sumpit Media Pendidikan Karakter


Berbagai daerah dan negara dengan pakaian tradisional khas dayak berbaur di halaman Museum Negeri. Mereka ada yang berasal dari daerah se-Kalimantan, DI Yogyakarta, Malaysia dan Brunei, untuk berkompetisi pada International Borneo Sumpit Tournament (IBoST). IBoST yang digelar mulai tanggal 5 – 7 Oktober 2012 ini atas inisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf), bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalbar dan Disbudpar Kota Pontianak sebagai tuan rumah, bertujuan meningkatkan promosi destinasi pariwisata Kalimantan Barat serta melestarikan tradisi budaya sumpit sebagai salah satu olahraga tradisional. IBoST ini dirangkaikan dengan Hari Jadi Kota Pontianak ke 241 yang jatuh pada tanggal 23 Oktober mendatang.
Momentum ini telah menginspirasi Walikota Pontianak, Sutarmidji untuk mengembangkan olahraga sumpit di kalangan pelajar dengan memasukkannya ke dalam program Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Pontianak. “Makanya kita mengambil momentum ini untuk dijadikan sebagai awal kita membuat olahraga sumpit ini tumbuh dan berkembang dan disenangi oleh para pelajar,” ujar Sutarmidji, Jumat (5/10) pada konfrensi pers di Museum Negeri usai membuka secara resmi IBoST.
Menurutnya, filosofi yang terkandung dalam olahraga sumpit ini sangat bermanfaat membentuk karakater seseorang agar menjadi lebih sabar. “Selain itu, olahraga sumpit ini juga bermanfaat bagi kesehatan terutama pada pernafasan karena untuk meniup sumpit diperlukan trik-trik khusus mengatur pernafasan,” jelasnya.
Tidak hanya memasukkan program ini pada Dispora saja, Dinas Pendidikan pun juga akan menerapkan pendidikan karakter dengan menggunakan media sumpit ini. Bahkan, Sutarmidji berencana menggagas ide untuk mendirikan Sumpit Centre sebagai tempat mempelajari filosofi terkait olahraga sumpit. “Sehingga kalau kita berhasil menjadikan filosofi sumpit ini sebagai media pendidikan karakter anak, bukan mustahil Kota Pontianak menjadi tujuan daerah-daerah lainnya untuk belajar dari kita,” terangnya.
Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kemparekraf, M Faried mengatakan, IBoST ini sebagai salah satu even untuk mempromosikan perpaduan olahraga dan pariwisata. “Lomba sumpitnya itu sendiri bukan utamanya, tetapi sebagai atraksi makanya persyaratan untuk mengikuti lomba sumpit ini adalah performance peserta dalam kemampuannya menampilkan budaya lokal khususnya dayak sebagai kebudayaan berkembangnya sumpit,” papar Faried.
Selain itu, sebagai even promosi ia berharap imbasnya tidak hanya pada satu wilayah tetapi juga berdampak pada daerah lainnya khususnya di Kalimantan tempat berkembangnya olahraga sumpit ini.
IBoST digelar kedua kalinya di Kalimantan Barat, tahun ini Pontianak terpilih sebagai tuan rumah. Faried menilai, IBoST tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya karena lebih meriah dan cukup banyak mengundang minat orang menyaksikannya.
Faried memuji kiprah Sutarmidji sebagai orang nomor satu Kota Pontianak yang membuat terobosan-terobosan yang memberi warna bagi pengembangan pariwisata di Kota Pontianak. “Antara lain, kebersihan Kota Pontianak yang menjadi perhatian beliau sebagai salah satu upaya menjadikan Kota Pontianak sebagai destinasi yang nyaman dan indah,” pungkasnya. (Jemi Ibrahim/Humas Pemkot Pontianak)

Iwan dan Firman Coba Jegal Midji Jilid II


Iwan dan Firman Coba Jegal Midji Jilid II

Oleh Ubay KPI

Pilwako Pontianak masih satu tahun lagi. Namun gaung pencalonan sudah mulai. Beberapa nama muncul yang akan tampil sebagai kandidat calon Walikota Pontianak. Mantan Ketua BPD Hipmi Kalbar, Iwan Gunawan dan Ketua Forum Pemuda Melayu Kalbar, Firman Muntaco akan menjadi penjegal Sang Incumbent, Sutarmidji jilid II.
Dari beberapa kesempatan, Walikota Pontianak saat ini Sutarmidji masih mengutarakan akan kembali maju untuk melanjutkan abdi dirinya pada Pontianak. Meskipun ia belum menuturkan dengan siapa akan berpasangan.
Iwan Gunawan, saat dikonfirmasi desas-desus rencana keikutsertaannya pada Pilwako Pontianak tahun 2013 mendatang. Iwan kemarin saat dihubungi dengan tanpa terbata-bata menjawab “ia” akan informasi yang tersebar.
“Ada banyak permintaan dari rekan-rekan. Serta dukungan yang datang kepada saya untuk maju sebagai Walikota tahun 2013,” ujarnya kemarin.
Dikatakan Iwan, dukungan yang datang khususnya dari kalangan pemuda yang menginginkan pemuda tak hanya menjadi penonton dan pelaksana, akan tetapi juga harus bisa menjadi pemimpin untuk kemajuan daerahnya.
Satu nama lagi yang muncul. Bahkan telah menebar pesona dengan spanduk loreng di berbagai sudut Kota Pontianak, yakni Firman Muntaco. Beberapa waktu yang lalu. Ia mengatakan kebulatannya maju dalam Pilwako Pontianak 2013 mendatang.
Sosok yang kini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Melawi ini tak hanya rencana. Secara politik, ia besar kemungkinan akan diusung oleh “Beringin Kuning”.
“Saya menunggu tanggal mainnya. Saya sudah siap bersaing untuk menjadi nomor satu di Kota Pontianak,” ujarnya kepada wartawan Borneo Tribune di Sekretariat Pemuda Pancasila beberapa waktu lalu.
Firman menambahkan, rencana maju sebagai kandidat Walikota Pontianak tak hanya keinginan dirinya. Namun juga banyak tokoh di Pontianak yang menginginkan hal itu. “Saya asli penduduk Kota Pontianak. secara hati, saya memiliki keinginan mengabdi untuk tanah kelahiran saya,” ungkapnya.
Sedangkan Sutarmidji, masih tetap melaksanakan tugasnya sebagai Walikota Pontianak. Belum ada tanda-tanda memulai sosialisasi mengenai rencana maju kembali sebagai Walikota Pontianak.
“Masih lama, saya masih punya kewajiban menjalankan tuags sebagai Walikota. Jadi, saya mau fokus dulu pada beberapa program kerja Walikota,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Milton Beri Bantuan Rp 20 Juta


Hamdan ATT Hibur Warga Mariana
Milton Beri Bantuan Rp 20 Juta

Oleh Ubay KPI

Artis kondang ibukota, Hamdan ATT memenuhi undangan panitia lomba dangdut suka-suka yang digelar di Kelurahan Mariana, Pontianak. Acara yang digelar atas dukungan MPW Pemuda Pancasila tersebut ramai dikunjungi warga pada malam puncak, Sabtu (29/9) malam kemarin.
Decak kagum juga disampaikan oleh Hamdan ATT. Tidak menyangka meski digelar di gang sempit, namun antusias warga sangatlah tinggi terhadap dirinya.
Pada malam puncak tersebut, selain pemberian hadiah kepada pemenang. Juga diiringi dengan bantuan sosial dari tokoh Melayu Kalbar, Firman Muntaco kepada warga sekitar melalui panitia. Uang tunai senilai Rp 20 juta diserahkan melalui Wakil Ketua I MPW Pemuda Pancasila Kalbar, Uti Dzulkifli mewakili Firman Muntaco yang berhalangan hadir.
Kepada Borneo Tribune, Uti mengatakan Ketua MPW Pemuda Kalbar, Firman Muntaco murni memberikan bantuan tersebut tanpa embel-embel lain. Menurutnya, bantuan tersebut diberikan untuk keperluan masyarakat sekitar.
“Ini murni bantuan dari beliau (Firman Muntaco.red),” ujar Uti.
Wakil Ketua III MPW Pemuda Pancasila Kalbar, Raymand yang mewakili Firman Muntaco dalam sambutannya menegaskan, bantuan terhadap masyarakat tersebut jangan sampai disalahartikan. Bantuan tersebut untuk pembinaan masyarakat sekitar. “Pesan bapak (Firman Muntaco), mengajak masyarakat untuk merapatkan barisan dan menjaga kebersamaan, itu saja”.
Ratusan warga memenuhi lokasi puncak Dangdut Suka-Suka Sabtu malam lalu. Terlebih lagi, saat Hamdan ATT mendengdangkan lagu andalannya “Termiskin di Dunia”. Seluruh warga yang hadir merapat mendekat ke panggung. Ada juga sebagian ikut berjoged bersama Hamdan ATT.
Belasan lagu dibawakan oleh pedangdut senior Indonesia itu. Goyang-goyang kaki dan badan berjoged meski di tepi jalan pun terlihat jelas malam itu. “Yang tak suka dangdut, susah untuk dijelaskanlah,” ungkap Evi salah satu warga Mariana.
Ia juga mengungkapkan terima kasih kepada Firman Muntaco yang sudi memberikan dukungan dalam menghadirkan Hamdan ATT ke tengah-tengah masyarakat Kelurahan Mariana.
Hamdan ATT selain melantunkan lagu, juga memberikan sedikit pengetahuan kepada warga. Salah satunya ia menjelaskan asal muasal lagu dangdut. Menurut Hamdan, asal mula dangdut adalah dari lagu Melayu.
“Ini jelas, dan tak bisa dibantah. Sebab ini sudah sejarahnya. Penyanyi dangdut Indonesia mengakui ini,” ujarnya sembari menggenggam tangan dengan berteriak “Hidup Melayu”.

Hari Anak Nasional Kalbar


Hari Anak Nasional Kalbar
Dari 23 Juli Pending ke 27 September

Oleh Ubay KPI

Meski terlewat jauh, peringatan Hari Anak Nasional yang seyogyanya digelar 23 Juli. Namun Kalbar masih tetap menggelar peringatan moment itu dengan penuh semangat. Sesuai imbauan dari pemerintah pusat, secara serentak, HAN baru dilaksanakan 27 September kemarin. Kalbar menggelar perayaan ini di Rumah Adat Melayu Kalbar, Jalan Sutan Syahrir, Kota Baru, Pontianak.
Ratusan siswa dari berbagai tingkatan pada Hari Anak Nasional yang digelar kemarin hadir memenuhi ruang utama Rumah Melayu Kalbar. Mulai dari SD, SMP, SMA, ibtidaiyah, tsnawiyah, aliyah, SMK, TK, hingga sekolah luar biasa dan siswa autis.
Beberapa penampilan kreasi seni ditampilkan oleh siswa yang hadir diperayaan kemarin. Baca puisi, menyanyi, dan seni lainnya.
Kepala Badang Pemberdayaan perempuan, Anak, dan Keluarga Berencana Kalbar, Alexander menuturkan, perlindungan terhadap anak serta memberi kesempatan menunjukkan apresiasi supaya menjadi anak yang cerdas dan bisa mempersiapkan diri di masa yang akan datang. Menjadi perhatian utama pemerintah.
Soal perlindungan, tak hanya ditangguhkan kepada pemerintan semata, namun sekolah, keluarga juga punya peran penting.
“Pemerintah, sekolah, dan orang tua harus sama bersinergi untuk membangun SDM yang baik. Anak-anak inilah yang menjadi cikal bakal masa yang akan datang,” ujarnya.
Sedangkan Kabid Mapenda Kanwil kemenag Kalbar, Ridwansyah mengutarakan, perhatian terhadap anak saat ini sangat penting mengingat pengaruh global yang nyaris tanpa batas. “Perhatian yang baik terhadap anak lebih penting. Bukan berarti memanjakan. Namun perhatian yang mendidik,” ujarnya.
Dalam membentengi generasi muda supaya tidak terkontaminasi dengan virus yang dapat menjerumuskan pada gagalnya pembibitan. Ridwansyah mengisyaratkan agar orang tua mampu menanamkan pendidikan agama sejak dini terhadap anak. Sebab, pendidikan agama akan menjadi pondasi besar dalam membangun karakter diri anak. Baik dalam kehidupan maupun cita-cita.
Di acara puncak peringatan HAN kemarin, sedikitnya 400 siswa hadir mengikuti. Begitu juga unsure organisasi lainnya. KPAID, PKK, dan kepemudaan. Ikut serta meramaikan puncak HAN. Ridwansyah saat ditanya soal keterlambatan perayan HAN, hanya mengatakan semua itu sesuai perintah pusat. “Hari ini bukan Cuma di Kalbar, tapi se-Indonesia. Kita melaksanakan arahan pusat. Alasan pasti tentu kami tidak bisa menjelaskan,” ucapnya.
Meski terlambat, design puncak HAN kemarin terbilang penuh semangat. Tak ada yang kendor mengikuti acara kemarin. Seakan HAN jatuh pada tanggal 27 September meskipun sebenarnya tanggal 23 Juli. Anak-anak yang tampil penuh semangat. Begitu juga dengan yang hadir memenuhi undangan.

KONI Evaluasi Total Kegagalan Cabang Unggulan


KONI Evaluasi Total Kegagalan Cabang Unggulan

Oleh Ubay KPI

KONI Kalimantan Barat memastikan akan mengevaluasi secara total terhadap beberapa cabang andalan yang gagal menyumbang medali emas pada PON XVIII Riau beberapa waktu lalu. Meski Kalbar mampu mencapai target memperbaiki peringkat, namun Kalbar gagal memenuhi target perolehan medali emas yang dicanangkan minimal 10 medali emas.
Yang diraih, hanya emas medali emas. Itu semua disumbang dari cabang andalan. Sedangkan cabang unggulan dan partisipan belum mampu unjuk gigi menggigit kerasnya medali PON.
“Kami tetap akan mengevaluasi kegagalan, khususnya terhadap cabang andalan yang diproyeksikan menyumbang medali,” ujar Ketua KONI Kalbar, Syarif Machmud Alkadrie.
Enam medali emas PON XVIII disumbang dari empat cabang, yakni anggar dan angkat berat masing-masing dua medali emas, biliar dan tarung derajat masing-masing satu medali emas. Sedang lima cabang andalan lainnya, aeromodeling, tinju, wushu, atletik, dan balap sepeda gagal.
Evaluasi yang akan dilakukan KONI bukan hanya untuk meminta pertanggungjawaban atas kesanggupan sebelum keberangkatan ke Riau. Akan tetapi juga akan mengevaluasi pembinaan dan serta jadwal latihan.
“Satu sisi kita sukses, tapi sisi lain kita gagal. Dari kegagalan itu kita akan mencari apa yang terkendala. Apa itu kesalahan tim atau karena lawan yang memang lebih siap dari kita,” ungkapnya.
Jumat lalu kontingen PON Kalbar telah berada di Kalbar. Sebagian cabang ada yang langsung melanjutkan latihan seperti angkat berat, renang, dan tarung derajat. Namun sebagian masih ada yang memilih istirahat.

Midji Beberkan Rapor Biru SKPD


Midji Beberkan Rapor Biru SKPD

Oleh Ubay KPI 
 
Prestasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Pontianak melonjak drastis. Pada tahun 2010 tak SKPD yang mendapat prestasi sangat baik. Namun di tahun 2012 ini sebanyak 29 SKPD dari 33 SKPD mendapat predikat sangat baik.
Demikian dibeberakan Walikota Pontianak, Sutarmidji di hadapan 15 pejabat eselon III dan IV yang dilantik di Aula SSA, Kamis (11/10) sore kemarin.
"Tidak ada SKPD yang mendapat nilai cukup dan tidak ada nilai yang kurang," ujarnya.
Meksi ada peningkatan luar biasa dalam penilaian akuntabilitas kinerja Pemkot. Namun ada juga SKPD yang merosot prestasinya. Seperti Kesbangpol. Pada SKPD ini, Midji sepertinya gerah dan menegur langsung. Bukan hanya karena akuntabilitasnya yang tak memuaskan, namun secara berturut 2 tahun ini, Kesbangpol menempati SKPD paling buruk alias buntut.
“Masa’ dari tahun lalu sampai tahun ini nilainya paling bawah,” tegurnya.

Jamaah Haji Kalbar Minus 12 Orang


Jamaah Haji Kalbar Minus 12 Orang
Calhaj Tertua Usia 89 Tahun

Oleh Ubay KPI

Sebanyak 12 calon jamaah haji Kalimantan Barat tahun 2012 urung berangkat ke tanah suci. 12 calon jamaah haji tersebut disebabkan berhalangan meski telah melunasi pembayaran dan telah ditetapkan oleh panitia haji Kalbar.
Diantaranya, dari 12 haji yang batal berangkat tersebut. 5 orang meninggal dunia, 1 orang sakit, dan 6 orang tunda keberangkatan.
Adanya beberapa calon haji yang batal tersebut, mengurangi jumlah calon haji pada tahun 2012. Dari sebelumnya calon jamaah haji yang telah melunasi sebanyak 2.326 menjadi 2.314 dikurangi 12 jamaah yang urung berangkat.
Pada press conference di Kanwil Depag Kalbar, Selasa (2/9) siang kemarin. Kakanwil Depag Kalbar, M. Husain D. Mahmud menyampaikanm secara rinci tentang persiapan keberangkatan jamaah haji asal Kalbar.
Di hadapan awak media. Husain D. Mahmud menuturkan, persiapan panitia sudah matang dan tinggal menunggu keberangkatan yang sedianya akan dimulai pada tanggal 5 Oktober mendatang hingga 10 Oktober.
“Yang riil berangkat itu sebenarnya 2.315. Namun informasi terakhir dari laporan panitia, ada satu meninggal. Sehingga yang pasti dari jumlah tersebut minus satu lagi,” ujarnya kemarin ditemui di kantornya.
Pada press release Kanwil Depag Kalbar, kuota haji paling tinggi adalah Kota Pontianak dengan jumlah 729 orang, disusul Kabupaten Sambas 266 dan Kabupaten Ketapang dengan kuota 225. Sedangkan yang paling rendah kuota haji untuk daerah di Kalbar yakni Kabupaten Landak dan Bengkayang dengan kuota 49 calon haji.
Presentase sesuai jenis kelamin. Calon jamaah haji Kalbar tahun ini diikuit oleh 1.122 laki-laki dan 1.204 perempuan.
Dari total keseluruhan calon jamaah haji. Ada sebanyak 41 jamaah yang telah melakukan ibadah haji sebelumnya. Selebihnya merupakan ibadah haji pertama kali dengan persentase  98,23 persen.
Selain itu. Panitia Haji Kalbar mencatat, dari jumlah keseluruhan calon jamaah haji Kalbar, satu orang yang paling tua ikut dalam rombongan jamaah haji tahun ini ialah Mat Saag bin Sai dengan usia 89 tahun. Jamaah ini berasal dari Kabupaten Kayong Utara. Sedangkan yang paling muda berusia 18 tahun asal Kabupaten Pontianak atas nama Rahman bin M. Tahir Mukti.
Calon jamaah haji Kalbar terbagi menjadi 6 kelompok terbang. Yakni17, 18, 19, 20, 21, dan 22. Keberangkatan jamaah haji Kalbar sama dengan tahun sebelumnya. Yakni melalui Bandar udara Batam.
Husain D Mahmud mengatakan, tahun ini jamaah haji Kalbar berada dekat dengan wilayah Masjidil Haram Makkah. Seluruh jamaah haji Kalbar terbagi di enam daerah yang meliputi Jiad, Jumaizah, Jarwal, Aziziyah, Hafair, dan Bahutmah. Daerah tersebut berada sekitar 2.500 meter dari Masjidil Haram.
Salah satu jamaah haji yang akan berangkat tahun ini yakni Wakil Walikota Pontianak, Paryadi bersama istri. Begitu juga Kepada Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Pontianak, Suparman.
Paryadi, menjelang keberangkatannya ke tanah suci, beberapa waktu lalu melaksanakan walimatul haj di kediaman dinasnya.
“Alhamdulillah, tahun ini mendapat panggilan ke tanah suci. Tak ada lain harapan setiap jamaah haji, adalah hajinya mabrur. Dan saya berharap, ini terwujud bersama seluruh jamaah haji Kalbar,” ujarnya.

Beasiswa Luar Negeri Bagi Peringkat Satu Nasional


Beasiswa Luar Negeri Bagi Peringkat Satu Nasional

Oleh Ubay KPI

Walikota Pontianak, Sutarmidji menjanjikan akan memberikan beasiswa kuliah di luar negeri, dan negara manapun bagi siswa yang mampu menjadi peringkat pertama nasional.
“Silakan kalau ada anak Pontianak yang berhasil menjadi juara pertama lulusan terbaik se Indonesia, dia boleh melanjutkan pendidikan ke mana saja dia mau, ke Amerika, Mesir, Inggris atau ke negara lainnya, Pemkot akan menanggung berapa pun biayanya,” ujar Midji saat memberi materi seminar TIK di Asrama Haji Pontianak, Kamis (27/9) kemarin.
Hanya saja, mungkinkah Pontianak akan memiliki siswa yang mampu bersaing dengan siswa lain di Indonesia? Sejauh ini, Pontianak sebagai barometer pendidikan Kalbar masih belum mampu menembus peringkat papan atas nasional. Bahkan, sector pendidikan belum ada pemerataan dari pihak pemerintah.
Pemkot dalam segi pembangunan masih menganaktirikan sekolah swasta. Konsentrasi pemerintah kota masih banyak keliling di sekolah negeri.
Dalam mewujudkan hal itu. Rencananya Pontianak akan memonitor proses belajar mengajar seluruh sekolah negeri dengan CCTV. Tujuannya, memantau lebih jelas aktifitas persekolahan.
Saat ini, Pemkot baru melakukan uji coba CCTV di satu sekolah negeri. “Ke depan, pemkot melalui dinas pendidikan akan memantau seluruh sekolah negeri yang ada di Pontianak,” ungkapnya.
Selain langkah tersebut, Sutarmidji juga terobsesi dengan media televise sebagai tempat menayangkan materi ajar.
Televise akan diberdayakan sebagai bahan siar pembelajaran secata seragama mata pelajaran sehingga dapat diikuti dengan langsung oleh siswa. Dan guru hanya sebagai fasilitator dalam proses belajar mengajar. Alasannya, agar pembelajaran efektif dan efisien.

Bicara televise, pemkot Pontianak memang telah memiliki satu stasiun televise hasil bantuan dari Komisi Penyiaran Indonesia. Televise tersebut ditempatkan di SMKN 2 Pontianak. Hanya saja, sampai saat ini televise tersebut masih terkendala frekuensi yang belum dikeluarkan oleh badan terkait. “Bila sudah ada izin siar, kita akan langsung bangun tower antenanya supaya jangkauan luas,” pungkasnya.

Midji Bertekad Hapus Kapur dan Spidol


Midji Bertekad Hapus Kapur dan Spidol

Oleh Ubay KPI

Peningkatan pembelajaran dengan memanfaatkan tenologi dalam proses belajar mengara perlu dilakukan. Hal itu merupakan salah satu cara dalam mengembangkan pendidikan agar lebih baik. Serta, meninggalkan proses belajar mengajar dengan menggunakan kapur dan spidol.
Demikian disampaikan Walikota Pontianak, Sutarmidji di hadapan mahasiswa baru STKIP PGRI Pontianak pada acara Pengenalan Etika Kampus (petik), Senin (8/10) pagi kemarin, di lapangan sepakbola STKIP PGRI Pontianak, Jalan Ampera.
System teknologi yang ada. Serta televise local Pontianak yang siap dengan menanyangkan bahan ajar menurut Midji dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
 “Tidak lagi guru pegang kapur, tidak lagi guru pegang spidol,” pinta Midji.
Selain itu. Midji juga menyampaikan rencana Pemkot Pontianak yang akan mengembangkan pusat kursus. Yakni perpustakaan elektronik dan pusat pelatihan Test of English as Foreign Language (TOEFL) bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi.
Dua program itu akan ditempatkan di gedung Pontianak Convention Center lantai 2 dan tiga dengan fasilitas 20 ruangan.
Midji juga menekankan kepada mahasiswa baru STKIP PGRI Pontianak, supaya menjadi guru yang kehadirannya dinantikan siswa di depan kelas. Dan nantinya bisa menjadi guru yang selalu menjaga marwah sebagai guru. “Kalau itu tidak bisa kalian jaga maka kalian tidak akan mampu jadi guru yang baik,” katanya.

Pemkot Buat Program Perbaikan 100 Gang


Pemkot Buat Program Perbaikan 100 Gang

Oleh Ubay KPI

Menjelang akhir jabatan kepala daerah Kota Pontianak, Sutarmidji dan Paryadi yang menyisakan satu tahun lagi. Pemerintah Kota Pontianak dalam kekuasaannya saat kembali membuat gebrakan baru dengan program perbaikan 100 gang.
Program tersebut ditujukan pada pada gang-gang sempit. Program ini akan direalisasikan mulai tahun depan. Dalihnya, memperingati hari gotong royong yang jatuh pada bulan Mei.
Sutarmidji di hadapan masyarakat Jalan Kesehatan beberaoa hari lalu menyampaikan, pertumbuhan pendudukan di Kota Pontianak saat ini mempengaruhi tingkat ketersedian jalan yang ada. Seiring pesatnya kendaraan, semakin mempersempit jalan-jalan yang ada. Karenanya, pemerintah Kota Pontianak terus melakukan pembangunan di sector sarana dan prasarana seperti infrastruktur.
Program perbaikan 100 gang menggunakan system daftar. Sesuai dengan agendanya. Memperingati Hari Gotong Royong. Program perbaikan 100 gang ini nantinya dalam pengerjaan akan dilakukan secara gotong royong.
 “Program ini akan diselesaikan selama satu bulan dan dilakukan secara bergotong royong. Pemkot hanya menyediakan semua material mulai dari semen, batu dan pasir serta biaya untuk gotong royong,” papar Midji.
Melalui APBD Kota Pontianak, program ini menggelontarkan dana Rp 3 miliar. Pelaksanaan dengan cara gotong royong menurut Midji lebih efektif dan terjamin kualitasnya ketimbang pembangunan melalui proyek. Serta, angka Rp 3 miliar bila dilakukan oleh proyek bisa jadi hanya untuk 20 gang saja.
pada kunjungan Sutarmidji ke Masjid Al-khairat Jalan Kesehatan Jumat (5/10) lalu, SUtarmidji juga memberikan bantuan untuk pembangunan masjid sebesar Rp 50 juta. Di hadapan masyarakat, Sutarmidji mengatakan di tahun 2013, Pemkot akan melebarkan Jalan Kesehatan. “Tolong, RT, RW, dan warga. Sosialisasikan rencana Pemkot ini. Kalau bisa, saat akan memulai pelebaran tidak ada lagi hambatan,” pintanya.
Pelebaran Jalan Kesehatan yang direncanakan dimulai tahun depan dikonsep tembus ke Jalan Harapan Jaya. Dana yang akan digelontorkan Pemkot pada proyek ini berkisar Rp 2-3 miliar.


Monday 8 October 2012

Tas Kumal Sandal Jepit


Tas Kumal Sandal Jepit

Oleh Ubay KPI

Dengan tergopoh-gopoh, saya menyudahi aktifitas pagi saat itu. Sebagai penjual koran di perempatan Jalan Gusti Machmud-Selat Panjang. Atau biasa orang bilang lampu merah Siantan.
Jam sudah menunjukkan hampir pukul 09.00. Beberapa koran masih tersisa belum laku terjual. 60 eks biasa saya bawa untuk dijual kepada pengguna jalan di perempatan itu. Kadang habis kadang pula tersisa.
Pagi itu, ada belasan koran belum terjual. Saya bergegas menyudahi karena hari itu adalah terakhir registrasi pembayaran bagi mahasiswa baru STAIN Pontianak.
Dengan tas selempang Abri yang sudah kumal. Saya masukkan seluruh koran sisa ke dalam tas. Seluruh ikat saya pasang agar tak ada yang mengetahui kalau saya ada penjual koran. Sandal jepit merek swallow adalah sandal favorit yang setiap pagi menjadi teman melangkah ke perempatan jalan menawarkan koran. Masih tetap menggunakan pakaian itu. Jaket tebal penahan dingin dan celana kain. Saya bergegas menuju kampus. 
Uang dalam saku hanya ada sekitar 1 juta. Itu hasil tabungan selama menjual koran. Sebagian lagi pemberian bapak. Dengan segenggam cita-cita melanjutkan pendidikan, saya pacu motor butut merek KTM yang sudah kotal-katil. 
Di perjalanan, yang terpikir bisakah saya bayar 1 juta terlebih dahulu untuk pendaftaran ini. Padahal total untuk pembayaran mahasiswa baru sekitar 1.350 ribu. Kurang 350 rebu.
Dengan tetap membawa tas kumal itu, saya masuk ke ruangan Puket 2 STAIN Pontianak, mengutarakan keberadaanku yang belum bisa melunasi administrasi keuangan. 
Bukan mendapat belas kasih atas keinginan saya melanjutkan pendidikan. Namun yang didapat dari ruangan itu adalah penolakan tanpa alasan.
Seorang ibu berkerudung di balik meja itu mengatakan kepada saya. "Kamu niat kuliah tidak," katanya dengan nada tinggi.
Saya masih ingat betul ibu itu. Sampai sekarang saya masih sangat ingat. Saya jarang ketemu dengannya meski satu kampus. Namun di jejaring sosial saya kerap berjumpa. Bahkan, saya pernah adu argumen dengan dia di jejaring sosial. Sebut saja ibu itu berinisial "H". Dulu ia menjabat Puket 2 yang kemudian lengser seiring pergantian Ketua STAIN Pontianak.
Yah, dasar tak tahu aturan memang saya waktu itu. Sudahlah mau minta keringanan untuk pelunasan, waktu itu saya masuk ke ruangan ibu tersebut menggunakan sandal jepit. "Emang di sini WC ãą, pakai sandal sembarangan," katanya tetap dengan nada tinggi. Saya hanya bisa menjawab "Ma'af bu, saya baru pulang kerja jualan koran. Belum sempat pulang ke rumah," jawab saya merendah dan mengakui kesalahan.

Saya keluar dengan sebongkah kegelisahan. Dari mana saya dapat uang untuk mencukupi kekurangan. Saya tak memberi tahu kakak saya yang waktu juga ada di kampus. Saya keluar dari ruang akademik dengan muka penuh kebingungan.
Namun niat saya untuk kuliah masih bulat. "Saya harus kuliah. Saya harus bisa membayar adminstrasi keuangan itu," itu yang ada dalam benak saya.
350 ribu. Yah uang sejumlah itu yang saya cari. Meski tidak, cukuplah 300 ribu saja. 50 ribunya bisa menggunakan uang hasil penjualan pagi itu.
Saya betul-betul bingung di luasnya kampus saat itu. Pada siapa, pada siapa? Haruskah saya minta ke bapak lagi? Tidak mungkin. Saya sudah niat tak ingin memberatkan bapak dalam keputusan saya masuk kuliah ini.
Kenakalan pikiran saya bermuara pada rekan saya. Mursam. Rekan satu UN tahun 2005 lalu. Ia lebih dulu masuk di kampus itu dan menjadi juru kunci masjid Syahid STAIN Pontianak.
Dengan percaya diri, saya datangi dia bermaksud meminjam uang. Tapi dia juga lagi krismon. Mursam kemudian mengarahkan saya meminjam uang kepada rekan yang juga tinggal di asrama masjid itu. Hamdi namanya. Mursam membantu saya mencari Hamdi. Tak lama kemudian Hamdi datang ke masjid. Dan saya utarakan maksud saya. 
Wow, ternyata dia juga lagi kere. Tapi akal selalu jernih. Mungkin ini jalan yang ditunjukkan Allah kepada saya atas niat baik melanjutkan pendidikan dan merubah nasib yang saya inginkan dari balik deretan karet dulu.
"Ada uang, cuma itu uang kas masjid. Kalau bisa mengembalikan dalam waktu sebulan, bisa saya pinjamkan," kata Hamdi kepada saya.
Saya langsung meng-ia-kan. "Okee, saya pinjam dulu 300," kata saya.
Hamdi dengan segera mengambil uang kas itu. Bukan tiga lembar yang diberikan kepada saya. Namun berpuluh-puluh lembah. Mungkin uang itu mencapai ratusan lembar. Maklum saja, yang ia keluarkan adalah uang dari kotak amal masjid. Beraneka ragam. Ada yang ribuan, lima ribuan, dan sedikit sekali yang puluhan. Yang lima puluh ribu, tak ada sama sekali.
Tebal sekali uang 300 ribu itu. Menjadi tiga ikat. Ada yang sudah lusuh dan sangat sedikit yang masih bagus bentuk uang itu.
Dengan rasa senang karena mendapat hutangan meski uang kas masjid. Saya melenggang ke loket pembayaran. Malu sekali rasanya untuk menyerahkan uang itu kepada petugas akademik bagian keuangan.
Tapi, saya sudah lega. Kuliah di tahun itu terwujud.
Saya segera mengantre untuk melakukan pembayaran. Hari itu ramai sekali mahasiswa baru melakukan registrasi pembayaran. Sambil menunggu, saya bertemu dengan kawan kampung sebelah yang juga mau registrasi pembayaran adiknya. Ternyata ia tak sabar menunggu. Dan meminta saya untuk membayarkan. Ia menyerahkan uang sesuai nominal. uang dari kawan itulah, saya tukar dengan uang pecahan yang saya pegang. Kebetulan saat itu saya lebih dulu dipanggil.
Saya sudah menyelesaikan administrasi keuangan. Tinggal punya titipan kawan. 
Segeppok uang pecahan ribuan berjumlah 300 ribu itu ada dalam tas.
Sampai giliran adik kawan saya dipanggil, saya masuk loket pembayaran. Dengan enteng seakan tanpa berdosa menukar uang itu. Saya serahkan kepada panitia. 
Petugas di loket itu terkejut melihat segeppok uang itu. Tiga petugas menghitung uang ribuan itu. "Ini punya kawan saya pak," kata saya selemas lembayung.
Pas. Petugas yang menghitung uang itu tak selisih. 
Selesai sudah administrasi. Saya segera melenggang dengan tas kumal dan sandal jepit meninggalkan kampus. Tancap gas melanjutkan tugas yang belum selesai. Yakni mengantarkan koran langganan.

Dengan Selembar Sarung
Di Kamar Pribadi yang Berantakan
Minggu, 7 Oktober 2012, pukul. 19.22 Wib