Hari Anak Nasional Kalbar
Dari 23 Juli Pending ke 27 September
Oleh Ubay KPI
Meski terlewat jauh, peringatan Hari Anak Nasional yang
seyogyanya digelar 23 Juli. Namun Kalbar masih tetap menggelar peringatan
moment itu dengan penuh semangat. Sesuai imbauan dari pemerintah pusat, secara
serentak, HAN baru dilaksanakan 27 September kemarin. Kalbar menggelar perayaan
ini di Rumah Adat Melayu Kalbar, Jalan Sutan Syahrir, Kota Baru, Pontianak.
Ratusan siswa dari berbagai tingkatan pada Hari Anak
Nasional yang digelar kemarin hadir memenuhi ruang utama Rumah Melayu Kalbar.
Mulai dari SD, SMP, SMA, ibtidaiyah, tsnawiyah, aliyah, SMK, TK, hingga sekolah
luar biasa dan siswa autis.
Beberapa penampilan kreasi seni ditampilkan oleh siswa yang
hadir diperayaan kemarin. Baca puisi, menyanyi, dan seni lainnya.
Kepala Badang Pemberdayaan perempuan, Anak, dan Keluarga
Berencana Kalbar, Alexander menuturkan, perlindungan terhadap anak serta memberi
kesempatan menunjukkan apresiasi supaya menjadi anak yang cerdas dan bisa
mempersiapkan diri di masa yang akan datang. Menjadi perhatian utama
pemerintah.
Soal perlindungan, tak hanya ditangguhkan kepada pemerintan
semata, namun sekolah, keluarga juga punya peran penting.
“Pemerintah, sekolah, dan orang tua harus sama bersinergi
untuk membangun SDM yang baik. Anak-anak inilah yang menjadi cikal bakal masa
yang akan datang,” ujarnya.
Sedangkan Kabid Mapenda Kanwil kemenag Kalbar, Ridwansyah
mengutarakan, perhatian terhadap anak saat ini sangat penting mengingat
pengaruh global yang nyaris tanpa batas. “Perhatian yang baik terhadap anak
lebih penting. Bukan berarti memanjakan. Namun perhatian yang mendidik,”
ujarnya.
Dalam membentengi generasi muda supaya tidak terkontaminasi
dengan virus yang dapat menjerumuskan pada gagalnya pembibitan. Ridwansyah
mengisyaratkan agar orang tua mampu menanamkan pendidikan agama sejak dini
terhadap anak. Sebab, pendidikan agama akan menjadi pondasi besar dalam membangun
karakter diri anak. Baik dalam kehidupan maupun cita-cita.
Di acara puncak peringatan HAN kemarin, sedikitnya 400 siswa
hadir mengikuti. Begitu juga unsure organisasi lainnya. KPAID, PKK, dan
kepemudaan. Ikut serta meramaikan puncak HAN. Ridwansyah saat ditanya soal
keterlambatan perayan HAN, hanya mengatakan semua itu sesuai perintah pusat.
“Hari ini bukan Cuma di Kalbar, tapi se-Indonesia. Kita melaksanakan arahan
pusat. Alasan pasti tentu kami tidak bisa menjelaskan,” ucapnya.
Meski terlambat, design puncak HAN kemarin terbilang penuh
semangat. Tak ada yang kendor mengikuti acara kemarin. Seakan HAN jatuh pada
tanggal 27 September meskipun sebenarnya tanggal 23 Juli. Anak-anak yang tampil
penuh semangat. Begitu juga dengan yang hadir memenuhi undangan.
No comments:
Post a Comment