Tuesday, 2 October 2012

"MADURA SAHABAT SEMUA SUKU"


SILATURAHMI TOKOH MADURA KALIMANTAN BARAT
“Madura Sahabat Semua Suku”

Oleh SUBRO

Minggu, 30 September 2012 bertempat di kediaman H. Rudi Mahalli Ilyas, Pontianak Timur Kota Pontianak diselenggarakan acara SILATURAHMI TOKOH MADURA KALIMANTAN BARAT. Acara dimulai pukul 09.00 WIB.
Sejak pukul 08.00 para undangan mulai berdatangan.
Tampak hadir para tokoh Madura lintas generasi dan lintas profesi.
Dari kalangan ulama hadir diantaranya, KH. Abdul Muthollib, Pengasuh Ponpes Al-Jihad Kota Pontianak, Drs. KH. Abdus Syukur, SK, H. Kurdi Kholil, H. Abdussalam, M.Si, Ust. Zuhdi, S.Pd.I.
Dari kalangan pejabat hadir Kombes Pol. Rudi Hartono, SH, SIK, Direktur Reserse Kriminal Umum POLDA Kalbar, Ahmad Subaidi, SH, MH, Hakim Pengadilan Tinggi Kalimantan Barat, Paryadi, S.Hut, MM, Wakil Walikota Pontianak, H. Abdul Muthollib, SE, ME, Wakil Walikota terpilih Kota Singkawang, Drs. M. Shaleh, Kabag Pemerintahan Pemda Kabupaten Pontianak.
Sementara dari kalangan pengusaha hadir, HM. Sulaiman, HM. Mahalli Ilyas, H. Marsub, H. Rokib, H. Nasan, H. Marhayat, Drs. H. Sukiryanto, Syamsudin, Sarijan, S.Ag, Muniri, S.Sos, H. Pungkel, H. Nauwer, dan H. Rudi Mahalli Ilyas, pengusaha muda sukses yang sekaligus menjadi tuan rumah acara ini.
Dari kalangan cendekiawan hadir Rasiam, MA, dosen STAIN Pontianak dan Syahri, SH, pengacara.
Dari kalangan politisi tampak hadir, HM. Fauzi, S.Sos, anggota DPRD Kota Pontianak (PKNU), Alfian Aminardi, SH, anggota DPRD Kota Pontianak (Ketua PKB Kota Pontianak), H. Irsan, S.Ag, MH, anggota DPRD Kab. Kubu Raya (PBR), HM. Tohir, anggota DPRD Kab. Kubu Raya (Ketua PKNU Kab. Kubu Raya), Jauhari Ja’far, anggota DPRD Kab. Kubu Raya (PKB), Umar Bani, SE, anggota DPRD Kab. Kubu Raya (PAN), Drs. H. Zainal Abidin, anggota DPRD Kota Singkawang (PPP).
Hadir pula Romawi Marthin, SE, ketua Pimpinan Pusat GP. Ansor, Nagian Imawan, S,Sos, ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa NU Kalbar, Mohammad, SH, ketua GP. Ansor Kota Pontianak, Junaidi, S.EI, sekretaris GP. Ansor Kab. Kubu Raya, Rajuini, S.Pd.I, mantan ketua PC. PMII Kota Pontianak, Qomaruzzaman Nasir, mantan ketua HIMMA Kalbar
Acara ini juga dihadiri oleh para pengurus Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Kalbar, IKBM Kota Pontianak, IKBM Kab. Pontianak, IKBM Kota Singkawang, IKBM Kab. Kubu Raya, IKBM Kab. Landak, dan IKBM Kab. Sanggau.
Tampak pula para kepala desa, seperti Cak Sumardi, Kades Sungai Asam Sungai Raya Kubu Raya, Muzakki, Kades Simpang Kanan Sungai Ambawang Kubu Raya.
Acara juga dihadiri oleh undangan dari Sampang Madura, Jawa Timur, Kerawang, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.
Acara diawali dengan do’a pembuka yang dipimpin oleh KH. Abdul Muthollib.
Nagian Imawan, S.Sos, sekretaris panitia dalam sambutannya menjelaskan bahwa tujuan dari silaturahim ini adalah untuk mempererat hubungan persaudaraan lintas generasi, lintas profesi, dan lintas kepentingan. “Orang Madura punya tradisi Remoh, yaitu berkumpul untuk bermusyawarah membicarakan kiprah orang Madura dalam pembangunan di Kalimantan Barat. Remoh, awalnya serupa dengan arisan. Karena Remoh sebagai media berkumpul maka perkumpulan ini pun kita format sesuai dengan konteks kekinian. Kita jadikan ajang curah pendapat, saling memberi masukan dan saran yang membangun demi perbaikan di masa kini dan masa depan”.
Kombes Pol. Rudi Hartono, SH, SIK, mengharapkan kepada warga Madura di Kalimantan Barat untuk terus menjalin hubungan baik dengan semua elemen anak bangsa, lintas suku, lintas budaya, dan lintas agama. “Karenanya tema pertemuan kita hari ini, Madura Sahabat Semua Suku. Sepanjang tujuan kita baik, jangan pernah takut melangkah. Secara sosial kemasyarakatan kita harus terus berbuat baik kepada lingkungan sekitar, jika ada persoalan hukum, serahkan kepada pihak berwajib, hormati peraturan yang berlaku. Mari kita terus melangkah dan menggapai masa depan yang lebih baik”, tegasnya.
Ahmad Subaidi, SH, MH berharap agar generasi Madura Kalimantan Barat terus meningkatkan pendidikannya agar ke depan mampu bersaing dalam berbagai sektor kehidupan.
Senada dengan itu , KH. Abdul Muthollib menegaskan bahwa orang Madura wajib menghormati Bhuppa’, Bhabu’, Ghuru, Rato.
“Bhuppa’, Bhabu’, itu artinya Bapak dan Ibu kita. Ghuru itu artinya Guru. Dan Rato itu artinya Ratu, penguasa, atau pemerintah”.
Drs. H. Sukiryanto, Wakil Ketua Umum IKBM Kalbar yang juga Ketua REI Kalbar menyambut baik gagasan dan pelaksanaan acara silaturahmi ini, harapannya agar bisa menjadi forum berbagi cerita, informasi, dan pengalaman bagi para tokoh dan masyarakat Madura Kalimantan Barat.
Menurut Subro, pemandu acara, Orang Madura harus menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat. Ini tertuang dalam ungkapan Abhantal ombak asapok angin, berbantal ombak berselimut angin, yang berarti berjuang sungguh-sungguh sampai mengarungi samudera demi kehidupan yang layak. Begitu pula dalam kehidupan akhiratnya ada ungkapan Abhantal Syahadat asapok iman apajung rahmata Allah SWT, berbantal syahadat berselimut iman dan berpayung rahmat Allah SWT.
Sejatinya orang Madura itu terbuka, inklusif. Ini bisa dilihat dari ungkapan Bila cempa palotan, Bila kancah taretan. Yang berarti, berteman berarti bersaudara. Ini berlaku dengan siapa pun, dari suku dan latar belakang mana pun.
Paryadi, S.Hut, MM, Wakil Walikota Pontianak menyampaikan apresiasinya atas silaturahmi ini dengan harapan hendaknya berkelanjutan dan diperluas, sehingga orang Madura semakin banyak yang mengenal budayanya yang sesungguhnya. Demikian pula H. Abdul Muthollib, SE, ME, menyatakan kesediaannya menjadi tuan rumah untuk pelaksanaan Remoh selanjutnya di Kota Singkawang, sesuai dengan keberadaan Kota Singkawang sebagai Kota tujuan pariwisata di Indonesia.
Acara berakhir jam 12.00 WIB ditutup dengan pantun klasik Madura;
Obu’ pande’ jhe’ minnya’in
Malle tak rosak ka samperrah
Mun selambe’ jhe’ kenga’in
Malle tak rosak ka pekkerrah
(Rambut pendek jangan diberi minyak
Agar tidak merusak sampirnya
Masa lalu yang jelek jangan selalu diingat
Agar tidak merusak pikirannya).

Acara dihibur oleh penampilan Sandur Madura “Putra Family” pimpinan H. Sahli, Tanjung Hilir Pontianak.

No comments:

Post a Comment