SILATURAHMI TOKOH MADURA
KALIMANTAN BARAT
“Madura Sahabat Semua Suku”
Oleh SUBRO
Minggu, 30
September 2012 bertempat di kediaman H. Rudi Mahalli Ilyas, Pontianak Timur Kota
Pontianak diselenggarakan acara SILATURAHMI TOKOH MADURA KALIMANTAN BARAT.
Acara dimulai pukul 09.00 WIB.
Sejak pukul
08.00 para undangan mulai berdatangan.
Tampak hadir
para tokoh Madura lintas generasi dan lintas profesi.
Dari kalangan
ulama hadir diantaranya, KH. Abdul Muthollib, Pengasuh Ponpes Al-Jihad Kota
Pontianak, Drs. KH. Abdus Syukur, SK, H. Kurdi Kholil, H. Abdussalam, M.Si,
Ust. Zuhdi, S.Pd.I.
Dari kalangan
pejabat hadir Kombes Pol. Rudi Hartono, SH, SIK, Direktur Reserse Kriminal Umum
POLDA Kalbar, Ahmad Subaidi, SH, MH, Hakim Pengadilan Tinggi Kalimantan Barat,
Paryadi, S.Hut, MM, Wakil Walikota Pontianak, H. Abdul Muthollib, SE, ME, Wakil
Walikota terpilih Kota Singkawang, Drs. M. Shaleh, Kabag Pemerintahan Pemda
Kabupaten Pontianak.
Sementara dari
kalangan pengusaha hadir, HM. Sulaiman, HM. Mahalli Ilyas, H. Marsub, H. Rokib,
H. Nasan, H. Marhayat, Drs. H. Sukiryanto, Syamsudin, Sarijan, S.Ag, Muniri,
S.Sos, H. Pungkel, H. Nauwer, dan H. Rudi Mahalli Ilyas, pengusaha muda sukses
yang sekaligus menjadi tuan rumah acara ini.
Dari kalangan
cendekiawan hadir Rasiam, MA, dosen STAIN Pontianak dan Syahri, SH, pengacara.
Dari kalangan politisi
tampak hadir, HM. Fauzi, S.Sos, anggota DPRD Kota Pontianak (PKNU), Alfian
Aminardi, SH, anggota DPRD Kota Pontianak (Ketua PKB Kota Pontianak), H. Irsan,
S.Ag, MH, anggota DPRD Kab. Kubu Raya (PBR), HM. Tohir, anggota DPRD Kab. Kubu
Raya (Ketua PKNU Kab. Kubu Raya), Jauhari Ja’far, anggota DPRD Kab. Kubu Raya
(PKB), Umar Bani, SE, anggota DPRD Kab. Kubu Raya (PAN), Drs. H. Zainal Abidin,
anggota DPRD Kota Singkawang (PPP).
Hadir pula
Romawi Marthin, SE, ketua Pimpinan Pusat GP. Ansor, Nagian Imawan, S,Sos, ketua
Pimpinan Wilayah Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa NU Kalbar, Mohammad, SH, ketua
GP. Ansor Kota Pontianak, Junaidi, S.EI, sekretaris GP. Ansor Kab. Kubu Raya,
Rajuini, S.Pd.I, mantan ketua PC. PMII Kota Pontianak, Qomaruzzaman Nasir,
mantan ketua HIMMA Kalbar
Acara ini juga
dihadiri oleh para pengurus Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Kalbar, IKBM
Kota Pontianak, IKBM Kab. Pontianak, IKBM Kota Singkawang, IKBM Kab. Kubu Raya,
IKBM Kab. Landak, dan IKBM Kab. Sanggau.
Tampak pula para
kepala desa, seperti Cak Sumardi, Kades Sungai Asam Sungai Raya Kubu Raya,
Muzakki, Kades Simpang Kanan Sungai Ambawang Kubu Raya.
Acara juga
dihadiri oleh undangan dari Sampang Madura, Jawa Timur, Kerawang, Jawa Barat,
dan DKI Jakarta.
Acara diawali
dengan do’a pembuka yang dipimpin oleh KH. Abdul Muthollib.
Nagian Imawan,
S.Sos, sekretaris panitia dalam sambutannya menjelaskan bahwa tujuan dari
silaturahim ini adalah untuk mempererat hubungan persaudaraan lintas generasi,
lintas profesi, dan lintas kepentingan. “Orang Madura punya tradisi Remoh,
yaitu berkumpul untuk bermusyawarah membicarakan kiprah orang Madura dalam
pembangunan di Kalimantan Barat. Remoh, awalnya serupa dengan
arisan. Karena Remoh sebagai media berkumpul maka perkumpulan ini pun
kita format sesuai dengan konteks kekinian. Kita jadikan ajang curah pendapat,
saling memberi masukan dan saran yang membangun demi perbaikan di masa kini dan
masa depan”.
Kombes Pol. Rudi
Hartono, SH, SIK, mengharapkan kepada warga Madura di Kalimantan Barat untuk
terus menjalin hubungan baik dengan semua elemen anak bangsa, lintas suku,
lintas budaya, dan lintas agama. “Karenanya tema pertemuan kita hari ini, Madura
Sahabat Semua Suku. Sepanjang tujuan kita baik, jangan pernah takut
melangkah. Secara sosial kemasyarakatan kita harus terus berbuat baik kepada
lingkungan sekitar, jika ada persoalan hukum, serahkan kepada pihak berwajib, hormati
peraturan yang berlaku. Mari kita terus melangkah dan menggapai masa depan yang
lebih baik”, tegasnya.
Ahmad Subaidi,
SH, MH berharap agar generasi Madura Kalimantan Barat terus meningkatkan
pendidikannya agar ke depan mampu bersaing dalam berbagai sektor kehidupan.
Senada dengan
itu , KH. Abdul Muthollib menegaskan bahwa orang Madura wajib menghormati Bhuppa’,
Bhabu’, Ghuru, Rato.
“Bhuppa’,
Bhabu’, itu artinya Bapak dan Ibu kita. Ghuru itu artinya
Guru. Dan Rato itu artinya Ratu, penguasa, atau pemerintah”.
Drs. H.
Sukiryanto, Wakil Ketua Umum IKBM Kalbar yang juga Ketua REI Kalbar menyambut
baik gagasan dan pelaksanaan acara silaturahmi ini, harapannya agar bisa menjadi
forum berbagi cerita, informasi, dan pengalaman bagi para tokoh dan masyarakat
Madura Kalimantan Barat.
Menurut Subro,
pemandu acara, Orang Madura harus menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat. Ini
tertuang dalam ungkapan Abhantal ombak asapok angin, berbantal ombak
berselimut angin, yang berarti berjuang sungguh-sungguh sampai mengarungi
samudera demi kehidupan yang layak. Begitu pula dalam kehidupan akhiratnya ada
ungkapan Abhantal Syahadat asapok iman apajung rahmata Allah SWT, berbantal
syahadat berselimut iman dan berpayung rahmat Allah SWT.
Sejatinya orang
Madura itu terbuka, inklusif. Ini bisa dilihat dari ungkapan Bila cempa
palotan, Bila kancah taretan. Yang berarti, berteman berarti bersaudara.
Ini berlaku dengan siapa pun, dari suku dan latar belakang mana pun.
Paryadi, S.Hut,
MM, Wakil Walikota Pontianak menyampaikan apresiasinya atas silaturahmi ini
dengan harapan hendaknya berkelanjutan dan diperluas, sehingga orang Madura
semakin banyak yang mengenal budayanya yang sesungguhnya. Demikian pula H.
Abdul Muthollib, SE, ME, menyatakan kesediaannya menjadi tuan rumah untuk
pelaksanaan Remoh selanjutnya di Kota Singkawang, sesuai dengan
keberadaan Kota Singkawang sebagai Kota tujuan pariwisata di Indonesia.
Acara berakhir
jam 12.00 WIB ditutup dengan pantun klasik Madura;
Obu’
pande’ jhe’ minnya’in
Malle
tak rosak ka samperrah
Mun
selambe’ jhe’ kenga’in
Malle
tak rosak ka pekkerrah
(Rambut pendek
jangan diberi minyak
Agar tidak
merusak sampirnya
Masa lalu yang
jelek jangan selalu diingat
Agar tidak
merusak pikirannya).
Acara dihibur
oleh penampilan Sandur Madura “Putra Family” pimpinan H. Sahli, Tanjung Hilir Pontianak.
No comments:
Post a Comment