Midji Bertekad Hapus Kapur dan Spidol
Oleh Ubay KPI
Peningkatan pembelajaran dengan
memanfaatkan tenologi dalam proses belajar mengara perlu dilakukan. Hal itu
merupakan salah satu cara dalam mengembangkan pendidikan agar lebih baik.
Serta, meninggalkan proses belajar mengajar dengan menggunakan kapur dan spidol.
Demikian disampaikan Walikota Pontianak,
Sutarmidji di hadapan mahasiswa baru STKIP PGRI Pontianak pada acara Pengenalan
Etika Kampus (petik), Senin (8/10) pagi kemarin, di lapangan sepakbola STKIP
PGRI Pontianak, Jalan Ampera.
System teknologi yang ada. Serta
televise local Pontianak yang siap dengan menanyangkan bahan ajar menurut Midji
dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
“Tidak lagi guru pegang kapur,
tidak lagi guru pegang spidol,” pinta Midji.
Selain itu. Midji juga menyampaikan rencana Pemkot Pontianak yang akan
mengembangkan pusat kursus. Yakni perpustakaan elektronik dan pusat pelatihan
Test of English as Foreign Language (TOEFL) bekerja sama dengan beberapa
perguruan tinggi.
Dua program itu akan ditempatkan di gedung Pontianak Convention Center
lantai 2 dan tiga dengan fasilitas 20 ruangan.
Midji juga menekankan kepada mahasiswa baru STKIP PGRI Pontianak, supaya
menjadi guru yang kehadirannya dinantikan siswa di depan kelas. Dan nantinya
bisa menjadi guru yang selalu menjaga marwah sebagai guru. “Kalau itu tidak
bisa kalian jaga maka kalian tidak akan mampu jadi guru yang baik,” katanya.
No comments:
Post a Comment