Monday, 17 September 2012

Akhir Perjuangan Angkat Berat


Akhir Perjuangan Angkat Berat
2 Emas dan 2 Perunggu

Oleh Ubay KPI

Usai sudah perjuangan atlet angkat berat. Dari beberapa kelas yang diikuti. Pengprov PABBSI Kalbar menjawab predikat atasnya yang masuk dalam cabang olahraga andalan. Angkat berat menyumbang empat medali. 2 medali emas dan 2 medali perak.

TIKA ANGGRAINI di peringkat kedua menggigit medali yang diperolehnya. Medali yang ditorehkan Tika menjadi medali terakhir dari angkat berat. Torehan medali ini menjadikan Kalbar memperoleh 5 medali emas, empat perak, dan 11 perunggu di PON XVIII Riau 2012. FOTO: Ubay KPI
Medali terakhir yang disumbang dari cabang ini melalui Tika Anggraini yang turun di kelas 84 kilo gram. Tika menyumbang medali perak setelah kalah dari peraih emas atlet tuan rumah, Sri Rahayu. Tika hanya mampu mengumpulkan total angkatan 582.5 kilo gram. Sedangkan Sri Rahayu mampu 620 kilo gram.
Total angkatan Tika Anggraini dikumpulkan dari tiga jenis angkatan. Yakni squat 242 kilo gram, beach press 120 kilo gram, dan deat lift 220 kilo gram.
Di hari terakhir kemarin, selain Tika, Kalbar juga diwakilkan satu lifter putrinya, yakni Tiya Khairunisa di kelas 72 kilo gram. Namun Tiya gagal memperoleh medali dan hanya menempati peringkat ke empat. Total angkatan Tiya hanya 497 kilo gram. Sedangkan peraih perunggu di kelas ini direbut atlet asal Jawa Barat Cahya Megasari dengan total angkatan 505 kilo gram.
Sumbangan medali perak lainnya dari cabang ini sebelumnya ditorehkan oleh Nanik Suprayati yang bertanding dua hari lalu. Dan dua emas disumbang oleh Eka Komalasari dan Evi Erlinayani.
Wakil Ketua Pengprov PABSSI Kalbar, Achmadin Umar ditemui di arena angkat berat, di Duta Mayang Garden Hotel, Pekanbaru, Riau kemarin menuturkan bangga atas prestasi anak asuhnya. Meskipun sebenarnya PABBSI menginginkan lebih. “Tapi, atlet sudah berjuang keras. Memenuhi target KONI dan menyumbang medali untuk Kalbar,” tuturnya.
Meski kemarin Tika hanya mampu memperoleh medali perak, namun prestasi itu disambut bahagia oleh sejumlah rekan-rekan Tika dan official. Pasalnya, di kelas 84 telah diprediksi akan bersaing dengan atlet tuan rumah. “Kami telah memprediksi, untuk emas sangat berat. Atlet tuan rumah memang masih di atas Tika,” ungkapnya.
Tika saat ditemui kemarin hanya melempar syukur. “Syukur bang masih bisa perak. Dan ini memang target paling rendah sejak saya berangkat,” ungkapnya dengan senyum lepas.


No comments:

Post a Comment