Friday, 29 April 2011

Hindari Ancaman Konflik

Hindari Ancaman Konflik
Bangkitkan Nilai Empat Pilar di Tengah Masyarakat
Oleh Yulan Mirza/Ubay KPI
Mengimplementasikan agar terhindar ancaman konflik sekaligus memasyarakat empat pilar bangsa yaitu, Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, Pemerintah Propinsi Kalbar menggelar acara sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara di lingkungan Organisasi Keagamaan, di Meranti Ball Room, Hotel Mercure, Minggu (24/4) malam.

Acara tersebut dibuka secara resmi dengan pemukulan gong oleh Wakil Ketua MPR RI, Lukman Hakim Saefuddin dan dihadiri oleh Staf Ahli Gubernur Kalbar, Bidang Hukum, dan Politik, Togi L Tobing yang mewakili Gubernur Kalbar, Cornelis dan 75 peserta Training Of Trainer (TOT) yang merupakan guru.
 
Dalam sambutan itu Gubernur Kalbar, Cornelis yang dibacakan Togi L Tobing mengatakan disadari akan luas wilayah serta sebaran penduduk tiap-tiap daerah berbeda-beda dan memiliki tingkat kesulitan masing-masing sehingga menjadi tantangan bersama dalam rangka membangun pemahaman dan pengertian tentang nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara tersebut.

Sosialisasi ini memilki peran dan posisi yang sangat strategis dalam tranformasi nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,”kata Gubernut Kalbar.
 
Provinsi Kalbar, lanjutnya memiliki wilayah berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia. Dengan kondisi masyarakat yang hetrogen dan berbeda, baik adat istiadat, budaya, dan agama, telah menciptakan kehidupan sosial masyarakat Kalbar yang multikultur, dan perbedaan ini menjadi kekayaan daerah serta sekaligus sebagai tantangan bersama.

Kita harus dapat mengantisipasi dan disikapi dengan arif dan bijaksana mengingat kuatnya pengaruh dan perubahan yang terjadi. Dan apabila tidak, pluralisme yang muncul sebagai konsekuensi dari multikulturalisme ini akan menjadi kekuatan. Tetapi juga dapat berubah sebaliknya. Sehingga dapat menjadi pemicu konflik-konflik kepentingan. Dan hal ini jelas sangat merugikan kita semua,” paparnya.

Pancasila, lanjut Cornelis, sebagai pemersatu dan menjadi dasar negara yang berdiri diatas ragam budaya, etnis, dan golongan, dan tersebar di seluruh wilayah nusantara, dan menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.

Sementara Wakil Ketua MPR RI, Lukman Hakim Saefuddin menjelaskan Negara beberapa hari terakhir ini Negara ini kerap mendapat multidimensi. Baik itu dari dalam maupun luar. Dan hal itu juga dipengaruhi era globalisasi yang semakin kompleks dan dinamis.

“Masih segar di dalam ingatan kita mengenai permasalahan yang baru-baru ini terjadi. Seperti kasus terror bom maupun bom bunuh diri secara langsung maupun tidak langsung yang berdampak negative kepada seluruh sendi kehidupan terkait dengan stabilitas nasional di bidang social, politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan nasional,”jelas pria yang juga Ketua DPP PPP.

Apabila stabilitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara terganggu, lanjutnya, tentu saja pada akhirnya akan bermuara terancamnya keutuhan NKRI.

“Untuk itu perlu ada upaya langkah nyata untuk memperkokoh NKRI melalui pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai yang terkandung di dalam empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara ini,”terang Lukman.

No comments:

Post a Comment