Nama : Jubeironi (Ubay KPI)
NIM : 9013110166
Kelas : Semester I/KPI
Makul : Ilmu Komunikasi
Dosen : Ria Hayatunnur Taqwa
1. Dalam hal ini saya kebih setuju dengan apa yang dikatakan oleh Claude E. Shannon dan Warren Weaver yang mengatakan bahwa unsur-unsur komunikasi itu ada lima yakni pengirim (sumber), Transmitter (pesan), signal (media), penerima, dan tujuan (efek).
Sedangkan apa yang dikatakan oleh Aristoteles yang menyatakan ada tiga unsur komunikasi yakni siapa yang bicara, apa yang didicarakan, dan siapa yang mendengarkan.
Tidak ada yang salah dari pendapat itu, namun bagi saya pribadi sebagai seorang jurnalis sangat pas dengan pendapat yang pertama, karena sangat lengkap mulai dari sumber sampai dengan reaksi dari masalah atau pesan itu. Kelemahan yang paling pokok dari pendapat Aristoteles yakni tidak adanya sumber yang jelas sebagai asal-muasal pesan tersebut, sebab sumber sangat merupakan peran penting karena tidak semua penyampai pesan orang yang jujur atau dipercaya. Bila apa yang disampaikan itu suatu fitnah maka efeknya akan lebih besar dan kemana akan mengembalikan persoalan itu sendiri. Seperti contoh, “kata anu kamu itu korupsi.”
Begitu pula dengan profesi saya, bila tak ada sumber yang jelas, maka akan memancing suatu masalah konflik yang besar, sehingga terjadilah suatu pelanggaran dalam etika jurnalistik.
2. Sebab komunikasi adalah sebagai alat pemuas. Mengapa saya katakan demikian? Sebab tanpa komunikasi atau simbol seseorang akan diam tanpa ia tahu apa yang selanjutnya akan kita perbuat? Apa yang harus kita lakukan, dan bagaimana kita harus bertindak?
Komunikasi adalah alat utama untuk mewujudkan suatu keinginan dalam segala hal, dengan kemunikasi kita bisa menata suatu kehidupan, dengan komunikasi kita bisa mengontrol, dengan komunikasi kita bisa dapat menghindar dari apa yang tidak kita inginkan, dan dengan komunikasi kita akan tahu banyak hal, baik secara cepat atau lambat.
Komunikasi memberikan kepuasan bagi pelakunya, baik kepuasaan dzahir ataupun bathin. Lebih-lebih dalam sebuah keluarga, tanpa komunikasi yang baik, bersiaplah menanti malapetaka perselisihan dan bahkan perceraian. Begitu pula antar suami istri, dalam tanda kutip menyangkut dzahir dan bathin.
3. Komunikasi bukanlah panesia atau obat ampuh untuk menyelesaikan suatu persoalan, prinsip ini sangatlah benar, meskipun komunikasi telah banyak membuktikan sebagai panesia seperti, kasus Gang 17 Jalan Gajah Mada, semula belum dikembalikannya mobil dinas oleh Wali Kota Singkawang peiode sebelumnya, dan banyak lagi lainnya.
Akan tetapi, dalam hal ini meski komunikasi bukanlah panesia, namun komunikasi tetap seiring sejalan dengan cara lain yang dilakukan. Komunikasi tidak bisa ditinggalkan berjalan sendiri, karena menempuh cara lain untuk menyelesaikan suatu masalah, tnpa adanya komunikasi maka selain persoalan itu lama untuk selesai, juga saya pribadi memvonis, cara tidak akan mampu menyelesaikannya. Sebab, saya berasumsi komunikasi merupakan kebutuhan primer selain makan dan minum.
4. Karena komunikasi itu penting, penting dalam setiap hal baik untuk dunia juga akhirat. Kita ketahui selain kita berkomunikasi dengan sesama, ada waktunya kita juga berkomunikasi dengan Tuhan.
Nah, mengapa kita harus belajar komunikasi? Karena tanpa komunikasi tidak akan muncul kebersamaan antara sesama. Sebab komunikasi merupakan alat untuk mengikat antar komunikan yang tentukan komunikasi yang beretika sesuai dengan budaya dan kebiasaan dalam situasi dan kondisi tertentu. Komunikasi juga dapat dikatakan transaksi antar sesama untuk bersikap dan bertingkah laku yang benar sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
Maka, berangkat dari sini, kita manusia yang hidup bermata rantai atau saling ketergantungan yang tidak lepas untuk berkomunikasi sangat penting bagaimana ber-komunikasi yang baik agar kita sebagai insan komunikan mampu menjaga keharmonisan dan kebersamaan.
Di atas adalah merupakan tujuan dari komunikasi langsung yang diperbuat oleh makhluk hidup seperti kita. Namun ada lagi satu komunikasi seperti komunikasi yang biasanya leawt seni. Hal ini kita juga dituntut untuk tahu komunikasi seni, karena bila kita tidak tahu tentang ilmu komunikasi seni, maka nantinya dari seni ini akan muncul efek yang kurang seperti ketersinggungan dan lainnya yang bisa dirasakan oleh komunikan.
No comments:
Post a Comment