Sunday, 8 May 2011

Dua Kali Tak Lolos PON, PBVSI Akan “Naturalisasi Pemain Lokal”

Yaman Noeriman
Dua Kali Tak Lolos PON, PBVSI Akan “Naturalisasi Pemain Lokal”
Oleh Ubay KPI

Harapan lolos ke PON XVIII di Riau tahun 2012 masih menjadi pekerjaan utama bagi Pengprov PBVSI Kalimantan Barat. Pasca PON di Surabaya yang telah dua kali dilaksanakannya PON yakni di Palembang dan Kaltim, voli Kalbar tak pernah lagi tampil di ajang PON. Itu sebabnya pada Pra PON nanti PBVSI Kalbar akan melakukan naturalisasi lokal pemain. Maksudnya, menjadikan pemain dari luar Kalbar sebagai pemain yang mewakili Kalbar.
Hal itu disampaikan oleh Binpres PBVSI Kalbar, Yaman Nuriman saat dihubungi sore kemarin. Ia juga menyampaikan masalah naturalisasi lokal pemain PBVSI Kalbar telah mengkordinasikan dengan seluruh Pengcab se-Kalbar sejak tahun 2009 lalu. Dan pada umumnya Pengcab setuju dengan rencana itu. Begitu juga dengan KONI yang memberikan angin segar terkait rencana ini sebagaimana yang disampaikan Binpres KONI Kalbar, Erwin Anwar pada rapat konsolidasi KONI di hotel Mercure Pontianak akhir tahun lalu.
Yaman Nuriman juga menyampaikan, Kalbar ingin mengulang PON Surabaya.  Maka, segala upaya dilakukan untuk dapat tampil lagi di PON khusus cabang voli indoor. Ia menjelaskan, saat ini sudah bukan lagi rahasia dan bahkan sudah menjadi irama dalam ajang PON, daerah yang tidak memiliki pemain berbakat selalu membeli pemain ke daerah lain khususnya jawa. Seperti pada PON Kaltim lalu, banyak sekali daerah yang membeli pemain dari Jawa, bahkan ada yang membeli dengan pelatihnya.
“Berdasarkan pengalaman yang lalu banyak biaya kita keluarkan, kita ikut  latihan di Bandung Tektona dengan biaya yang begitu besar, lebih dari dua bulan latihan di sana. Tapi setelah kita sampai di Pra PON, lawan yang kita hadapi bukan anak asli daerah tersebut, tapi hampir seluruhnya pemain Jawa,” ujar Yaman.
Rencana naturalisasi lokal pemain tersebut menurut Yaman tidak akan keseluruhan pemain dalam satu tim. PBVSI kemungkinan hanya akan merekrut 3 atau 4 pemain dari Jawa untuk menambah kekuatan. “Target kita lolos PON, kita tidak ingin sejarah dua kali PON sebelumnya terulang lagi pada PON kali ini,” tegas Yaman.
“Untuk naturalisasi lokal ini mungkin kita hanya akan gunakan pada saat Pra PON saja, sedangkan saat PON kita akan gunakan pemain murni Kalbar, jadi intinya kita merebut tiket ke PON saja,” tambah Yaman.
Ia menceritakan, irama menggunakan pemain luar sekarang sudah lumrah. Pada saat PON di Surabaya saat itu daerah masih belum tahu dalam retrutmen pemain luar, maka Kalbar meski menggunakan pemain asli daerah masih bisa lolos sebab lawannya yang dihadapi sama-sama asli daerah tersebut, namun provinsi lain semakin pintar yakni dengan membeli pemain Jawa.

No comments:

Post a Comment