Tuesday 8 November 2011

Lanceng Praben Publikasi Pariwisata

Lanceng Praben Publikasi Pariwisata
Oleh Ubay KPI 
Festival Pemilihan Lanceng Praben perdana, pada peringatan hari jadi Kota Pontianak ke-240 ini, diikuti 15 pasang Lanceng Praben dan 30 pasang Cong dan Ne’ yang tampil pada malam puncak Festival Pemilihan Lanceng Praben di Gedung PCC, Minggu (30/10) tadi malam.
“Alhamdulillah peminatnya sangat banyak meskipun persiapannya sangat singkat. Bahkan, kami telah membatasi jumlah peserta. Kalau tidak dibatasi kemungkinan peserta akan melebihi dari yang ditetapkan saat ini,” kata David, pemuda Madura yang duduk di kursi Anggota DPRD Kota Pontianak.
Pada malam puncak grand final, selain menampilkan kreasi seni Madura, pihaknya juga mengundang seluruh etnis, seperti Dayak, Tionghoa, Melayu, dan lainnya.
Puluhan fotografer baik perorangan atau komunitas mengarahkan lensanya pada objek yang diperankan Lanceng dan Praben pada lomba fotografi Festival Pemilihan Lanceng Praben Kota Pontianak di Taman Alun-alun Kapuas.
Puluhan fotografer tersebut silih berganti mengambil objek (Lanceng Praben) untuk mengambil foto terbaik sebelum dikompetisikan pada malam puncak Festival Pemilihan Lanceng Praben Kota Pontianak yang kali pertama diadakan ini.
Panitia Pelaksana memberikan kebebasan kepada peserta fotografi untuk mengambil objek dan tempat manapun. “Asalkan lokasinya masih di kawasan Alun-alun Kapuas,” ujarnya.
Ia menerangkan, fotografi dan Pemilihan Lanceng Praben berkaitan erat dengan entertain, yakni untuk publikasi serta duta pariwisata.
Salah satu peserta yang mengikuti lomba fotografi, Afwan mengatakan, lomba fotografi merupakan bentuk perhatian panitia pada insan fotografi. Ia menyambut baik, selain untuk menumbuhkan semangat fotografi juga sebagai wadah untuk saling bertukar ilmu dengan fotografer lainnya.
“Istimewanya dari event ini ialah sangat jarang dilakukan, dan  ini dapat menjadi wadah belajar bagi para pemula,” kata peserta yang baru beberapa bulan menekuni dunia fotografi.
Sambutan ini juga datang dari fotografer perempuan, Inayah. Ia mengatakan fotografi merupakan dunia yang asyik, dan kompetisi ini menjadi penyemangat serta tempat menambah pengalaman dan wawasan. “Tentunya banyak mengenal fotografer lainnya,” ujarnya.

No comments:

Post a Comment