Guru Besar Tercepat dalam Usia Muda
Kamis, 03 2009/ 14:52:08
Sumber: www.mahfudmd.com
Pada masa itu. karier seorang akademisi atau dosen dimulai dari jabatan Asisten Ahli Madya, kemudian Asisten Ahli, Lektor Muda, Lektor Madya dan terakhir Guru Besar. Begitu juga Mahfud, yang mengawali karier sebagai dosen di Fakultas Hukum UII Yogyakarta dengan jabatan Asisten Ahli Madya pada tahun 1984. Tetapi urutan itu tidak berlaku bagi Mahfud MD, sebab usai meraih gelar Doktor pada tahun 1993, langsung menduduki jabatan Lektor Madya. Artinya Mahfud melompati jabatan Asisten Ahli dan Lektor Muda. Lompatan itu dimungkinkan dan bukan sesuatu yang direkayasa. Kemampuan berprestasi dan menghimpun kum (Comulative Credit Poin) sangat menentukan kemungkinan terjadinya lompatan. Mahfud berhasil menghimpin kum dari aktivitasnya mengajar, meneliti, menjadi narasumber seminar, menulis jurnal ilmiah dan buku, terlibat berbagai organisasi kemasyarakatan dan lain-lain.
Didukung oleh karya tulisnya yang sangat banyak dan bervariasi, baik dalam bentuk buku teks ilmiah, jurnal maupun makalah ilmiah, artikel dan kolom di berbagai media massa, sampai academic appraisal, maka dari Lektor Madya, Mahfud melompat lagi, langsung menjadi Guru Besar. Jika dihitung dari awal menjadi dosen sampai meraih gelar guru besar, Mahfud hanya membutuhkan waktu 12 tahun. Hal itu menjadi sesuatu yang cukup berkesan baginya. Sebab umumnya seseorang bisa merengkuh gelar Guru Besar minimal membutuhkan waktu 20 tahun sejak awal kariernya. Dengan rentang waktu tersebut, Mahfud memegang rekor tercepat dalam sejarah pencapaian gelar Guru Besar. Pencapain itu diraih Mahfud saat usianya baru menginjak 41 tahun. Tidak heran jika pada waktu itu, Mahfud tergolong sebagai Guru Besar termuda di zamannya. Satu nama yang dapat disejajarkan adalah Yusril Ihza Mahendra, yang juga meraih gelar Guru Besar pada usia muda.
No comments:
Post a Comment