Putus Beberapa ruas jalan di Desa Mega Timur Dusun Mega Sempurna menjadi langganan banjir. FOTO: Ubay KPI |
Pontianak Siaga Satu
Oleh Ubay KPI
Beberapa hari terakhir, secara terus menerus hujan mengguyur. Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota dan Dinas Sosial Kota Pontianak menyiapkan satu speed untuk mengevakuasi warga yang rumahnya terendam.
Sekretaris Tagana Kota Pontianak Rahmat, mengatakan telah menyiapkan satu unit speed yang akan ditambatkan di Jalan Martapura.
"Dari Pontianak Utara informasinya sudah sampai ke kita, untuk bersiaga mengantisipasi serta mengungsikan warga ke tempat yang lebih tinggi. Ini bercermin dari tahun-tahun sebelumnya, dan yang jelas tetap bersiaga," ujarnya.
Dikatakannya, informasi ini didapati dari Camat Pontianat Utara, diketahui terdapat warga yang bermukim di wilayah rendah dan siap mengungsi. “Jika malam ini hujan, maka bisa dipastikan daerah Bentasan yang tidak jauh dari Parit Nenas akan tenggelam,” ujarnya.
Kawasan Parit Nenas selalu menjadi ancaman pertama tumpahan air dari hulu. Sebab, selain arus air yang tidak kuat mengalir ke Sungai Landak. Kawasan ini juga sangat rendah.
Tagana juga menempatkan speet 40 PK di Jalan Martapura samping Ramayana, seraya berkoordinasi dengan instansi terkait terutama syahbandar.
Jika semua warga diungsikan, maka pihaknya akan meminta bantuan Tagana Kalbar mengeluarkan speed milik Dinas Sosial Provinsi Kalbar.
"Untuk Tim Tagana sendiri, ada 253 orang yang menyebar di Kota Pontianak," pungkasnya.
Hasil pantauan di lapangan sejak tiga hari lalu. Kawasan Parit Nenas yang berpotensi banjir lebih mulai tampak. Tiga hari yang lalu, air sudah mencapai gelegar rumah warga. Dan beberapa ruas jalan sudah tergenang air. Dua hari lalu, air sudah masuk ke dalam rumah dengan ketinggian 10 centimeter.
Genangan air berpotensi akan lebih tinggi dari kemarin. Hujan sore kemarin menjadi penyebab meningkatnya tinggi air di kawasan Parit Nenas.
Sedangkan di daerah tertangga yang hanya berjarak satu kilometer dari Parit Nenas, Desa Mega Timur bagian utara beberapa rumah sudah tergenang, bahkan ada beberapa kepala keluarga yang mengungsi.
Bukan hanya itu, banjir di kawasan ini juga merusak beberapa ruas jalan yang masih ditimbun tanah merah. Salah satu warga, Masyhur mengatakan, air sudah meluber ke bagian jalan sejak tiga hari yang lalu. Puncak keparahan sampai dengan saat ini terjadi pada dua hari yang lalu.
Sekretaris Tagana Kota Pontianak Rahmat, mengatakan telah menyiapkan satu unit speed yang akan ditambatkan di Jalan Martapura.
"Dari Pontianak Utara informasinya sudah sampai ke kita, untuk bersiaga mengantisipasi serta mengungsikan warga ke tempat yang lebih tinggi. Ini bercermin dari tahun-tahun sebelumnya, dan yang jelas tetap bersiaga," ujarnya.
Dikatakannya, informasi ini didapati dari Camat Pontianat Utara, diketahui terdapat warga yang bermukim di wilayah rendah dan siap mengungsi. “Jika malam ini hujan, maka bisa dipastikan daerah Bentasan yang tidak jauh dari Parit Nenas akan tenggelam,” ujarnya.
Kawasan Parit Nenas selalu menjadi ancaman pertama tumpahan air dari hulu. Sebab, selain arus air yang tidak kuat mengalir ke Sungai Landak. Kawasan ini juga sangat rendah.
Tagana juga menempatkan speet 40 PK di Jalan Martapura samping Ramayana, seraya berkoordinasi dengan instansi terkait terutama syahbandar.
Jika semua warga diungsikan, maka pihaknya akan meminta bantuan Tagana Kalbar mengeluarkan speed milik Dinas Sosial Provinsi Kalbar.
"Untuk Tim Tagana sendiri, ada 253 orang yang menyebar di Kota Pontianak," pungkasnya.
Hasil pantauan di lapangan sejak tiga hari lalu. Kawasan Parit Nenas yang berpotensi banjir lebih mulai tampak. Tiga hari yang lalu, air sudah mencapai gelegar rumah warga. Dan beberapa ruas jalan sudah tergenang air. Dua hari lalu, air sudah masuk ke dalam rumah dengan ketinggian 10 centimeter.
Genangan air berpotensi akan lebih tinggi dari kemarin. Hujan sore kemarin menjadi penyebab meningkatnya tinggi air di kawasan Parit Nenas.
Sedangkan di daerah tertangga yang hanya berjarak satu kilometer dari Parit Nenas, Desa Mega Timur bagian utara beberapa rumah sudah tergenang, bahkan ada beberapa kepala keluarga yang mengungsi.
Bukan hanya itu, banjir di kawasan ini juga merusak beberapa ruas jalan yang masih ditimbun tanah merah. Salah satu warga, Masyhur mengatakan, air sudah meluber ke bagian jalan sejak tiga hari yang lalu. Puncak keparahan sampai dengan saat ini terjadi pada dua hari yang lalu.
No comments:
Post a Comment