Club Menulis STAIN Pontianak
2 Tahun Berjalan, 18 Buku Diterbitkan
Oleh Ubay KPI
Mengatasnamakan “Club Menulis”. Komunitas yang mencetak mahasiswa bukan hanya piawai dalam berbicara namun juga handal dalam merangkai kata. Club Menulis adalah sebuah komunitas profesional di STAIN Pontianak yang keanggotaannya berasal dari mahasiswa semua jurusan.
Lahirnya komunitas Club Menulis ini tak lepas dari kesungguhan Dr. Hermansyah yang dipercayakan sebagai Pembantu Ketua III STAIN Pontianak. Tak lama berselang sejak dilantiknya Dr. Hermansyah pada bulan Juli 2010 lalu, salah satu programnya dalam kemahasiswaan ialah membentuk club-club. Termasuk di dalamnya Club Menulis.
Dalam menjalankan program ini, khususnya untuk Club Menulis, Dr. Hermansyah mempercayakan kepada Dr. Yusriadi sebagai pembina utama. Target pertama yang ingin dicapai dari club ini menurut Dr. Hermansyah ialah mahasiswa peka terhadap gagasan sendiri yang kemudian menuangkan gagasan atau ide tersebut ke dalam tulisan.
“Dari awal saya komitmen dan yakin bila ada sebuah club yang fokus. Program ini diharapkan berkelanjutan meski saya tidak lagi di Puket III STAIN Pontianak,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Sejak awal dibentuknya Club Menulis, pasalnya Dr. Hermansyah yang merupakan sosok penulis, salah satu karyanya ialah buku Ilmu Ghaib diterbitkan Grasindo menekankan dalam waktu satu tahun harus bisa menerbitkan buku.
Dengan ketekunan sang pembina, Dr. Yusriadi yang sehari-hari mengampu mata kuliah Bahasa Indonesia, Penulisan Karya Ilmiah, dan rumpun kuliah jurnalistik, serta wartawan senior di Kota Pontianak ini dalam menggembleng anggota Club Menulis, bukan hanya mencapai target, namun jauh melampaui target. Baru beberapa bulan berjalan, Club Menulis sudah bisa meluncurkan lima buku, murni hasil karya anggota Club Menulis. Launching buku pertama Club Menulis yang berjumlah lima buku tersebut bertepatan pada tanggal 24 Desember 2010 lalu.
Lima buku tersebut ialah Cinta Sekufu, Sambas dan Jakarta, Kisah Pelarian 97, Untuk Sebuah Mimpi, Pendidik di Kalimantan Barat, dan Bugis Perantauan. Semua buku diterbitkan oleh STAIN Press.
Club Menulis STAIN Pontianak dalam membangun anggotanya berpacu lebih dalam untuk menggenggam sebuah teknik kepenulisan yang baik juga tidak menutup diri. Pembina Club Menulis, Dr. Yusriadi melalui Sekretaris Club, Farninda Aditia mengatakan, pertemuan anggota yang dilakukan setiap hari Sabtu pagi tersebut juga kerap kali mendatangkan penulis dan peneliti dari luar STAIN Pontianak untuk berbagi ilmu dan berbagi wawasan kepada anggota.
Seperti Zainudin Isman, peneliti dan mantan jurnalis, Dedy Ari Asfar, penulis dan peneliti dari Balai Bahasa Pontianak, Wisnu Pamungkas, penulis dan sastrawan Kalbar. Dan Nano L Basuki, guru dan penulis puisi.
Dua tahun sudah berjalan komunitas menulis ini, yang terjadi, betul-betul mencetak penulis profesional. Belum genap dua tahun perjalanannya, Club Menulis STAIN Pontianak kembali meluncurkan sebuah buku. Tak tanggung-tanggung, bersamaan dengan momen hari Sumpah Pemuda beberapa waktu, bertempat di Gazebo (bundaran STAIN Pontianak), Sabtu (29/10) pagi lalu, Club Menulis STAIN Pontianak melansir 13 buku sekaligus.
“Sebuah momen yang sangat berarti, di mana Sumpah Pemuda bukan hanya diartikan dengan pergerakan dalam membangun politik dan semacamnya, namun bisa dilakukan juga dengan membangkitkan semangat generasi muda seperti yang kita lakukan saat ini,” tutur salah satu anggota, Bambang Eko Priyanto.
Mahmud Alfikri, yang selalu aktif dalam penerbitan buku juga mengungkapkan, sangat mempercayai kalau menulis adalah sebuah pekerjaan untuk keabadian. Dan ia terbangun untuk menulis kala bergabung dengan Club Menulis STAIN Pontianak.
Sampai dengan tahun ini yang sebentar lagi akan melakukan perekrutan anggota baru, Club Menulis STAIN Pontianak memiliki sebanyak 124 orang anggota.
No comments:
Post a Comment