Soekrawardi Dahlan dan Armyn Alianyang disambut dengan tarian gelombang. Sebuah tarian khas Sumatera Barat yang mengartikan sebuah ucapan selamat datang kepada tamu. FOTO: Istimewa |
Dima Bumi Dipijak, di Sinan Langik Dijunjuang
Oleh Ubay KPI
Sebuah semboyan yang selalu dibawa ketika berada di suatu daerah lain. Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung atau dalam bahasa Sumatera Baratnya, “Dima Bumi Dipijak, Di Sinan Langik di Junjuang”. Semboyan itu selalu melekat dalam diri suatu golongan.
Dalam upaya mewujudkan suatu jalinan yang harmonis dan tetap menyatu meski berada di daerah perantauan, masyarakat Sumatera Barat yang ada dan menetap di Kalimantan Barat menggelar halal bihalal yang dilaksanakan di Auditorium Untan, Jumat (30/9) malam kemarin.
Sebanyak 1200 undangan ditebar dan melalui binner undangan umum terpampang di berbagai sudut Kota Pontianak. Hadir pada malam halal bihalal tersebut, Kapolda Kalimantan Barat yang juga berdarah Sumatera Barat, Soekrawardi Dahlan, Wakil Pangliman TNI Kodam XII Tanjungpura, Armyn Alianyang. Perwakilan dari Gubernur Kalimantan Barat, serta Sekda Kota Pontianak mewakili pemerintah Kota Pontianak.
Auditorium Untan penuh sesak. Penyambutan tamu pada kedatangan Kapolda Kalbar disambut dengan sebuah tarian tradisi Sumatera Barat, yakni dengan tarian gelombang. Beberapa pentas seni khas Sumatera Barat juga ditampilkan pada acara halal bihalal tersebut. Mulai dari tarian, sampai musik tradisional Sumatera Barat.
Suasana semakin berkhas Sumatera Barat ketika pembawa acara secara langsung menggunakan bahasa Padang, dan semakin gemerlap kala nyanyian Sumatera Barat dilantunkan oleh artis Sumatera Barat yang diundang Ikatan Keluarga Sumatera Barat (IKSB) Kota Pontianak, ialah Nidi Gampo. Tak dilepaskan kesempatan untuk berdaerah tersebut oleh Kapolda Kalbar, Soekrawardi Dahlan ikut menyanyikan beberapa lagu sehingga suasana semakin terenyah.
Acara yang dimulai sekitar pukul tujuh malam tersebut juga dibumbui dengan ceramah agama. Acara baru selesai jam sebelas lewat.
Ketua Panitia Halal Bihalal IKSB, H. Martias dikonfirmasi setelah acara mengatakan, suatu kebanggaan dan kebahagian tak terkira ketika saudara asal daerah berkumpul. Dia menjelaskan, acara halal bihalal tahun ini lebih penuh perlonjakan. “Baik dari acara atau undangan yang hadir, dan antusias masyarakat Sumatera Barat yang ada di Kalimantan Barat sangat tinggi untuk hadir pada halal bihalal ini,” tuturnya.
Ketua IKSB Kota Pontianak, H. Vivaldi juga menyampaikan, halal bihalal Jumat malam lalu dihadiri seluruh kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Barat.
Mengenai pelestarian budaya, Vivaldi mengatakan IKSB memiliki suatu sanggar yang dikelola oleh generasi muda Sumatera Barat, ialah sanggar Bougenvil yang eksis bukan hanya di Kota Pontianak namun juga nasional. “Melalui sanggar itu kita bersama-sama melestarikan budaya dan seni,” ungkapnya.
Soekrawardi Dahlan diwawancara sebelum meninggalkan Audit Untan berharap, ke depan pelaksanaan halal bihalal harus terus dilakukan dan dikemas lebih baik. “Alhamdulillah semua berjalan lancar, dan semoga ini tetap dilestarikan dan terus dilaksanakan oleh masyarakat Sumatera Barat yang ada di Kalimantan Barat,” tuturnya.
Sebuah semboyan yang selalu dibawa ketika berada di suatu daerah lain. Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung atau dalam bahasa Sumatera Baratnya, “Dima Bumi Dipijak, Di Sinan Langik di Junjuang”. Semboyan itu selalu melekat dalam diri suatu golongan.
Dalam upaya mewujudkan suatu jalinan yang harmonis dan tetap menyatu meski berada di daerah perantauan, masyarakat Sumatera Barat yang ada dan menetap di Kalimantan Barat menggelar halal bihalal yang dilaksanakan di Auditorium Untan, Jumat (30/9) malam kemarin.
Sebanyak 1200 undangan ditebar dan melalui binner undangan umum terpampang di berbagai sudut Kota Pontianak. Hadir pada malam halal bihalal tersebut, Kapolda Kalimantan Barat yang juga berdarah Sumatera Barat, Soekrawardi Dahlan, Wakil Pangliman TNI Kodam XII Tanjungpura, Armyn Alianyang. Perwakilan dari Gubernur Kalimantan Barat, serta Sekda Kota Pontianak mewakili pemerintah Kota Pontianak.
Auditorium Untan penuh sesak. Penyambutan tamu pada kedatangan Kapolda Kalbar disambut dengan sebuah tarian tradisi Sumatera Barat, yakni dengan tarian gelombang. Beberapa pentas seni khas Sumatera Barat juga ditampilkan pada acara halal bihalal tersebut. Mulai dari tarian, sampai musik tradisional Sumatera Barat.
Suasana semakin berkhas Sumatera Barat ketika pembawa acara secara langsung menggunakan bahasa Padang, dan semakin gemerlap kala nyanyian Sumatera Barat dilantunkan oleh artis Sumatera Barat yang diundang Ikatan Keluarga Sumatera Barat (IKSB) Kota Pontianak, ialah Nidi Gampo. Tak dilepaskan kesempatan untuk berdaerah tersebut oleh Kapolda Kalbar, Soekrawardi Dahlan ikut menyanyikan beberapa lagu sehingga suasana semakin terenyah.
Acara yang dimulai sekitar pukul tujuh malam tersebut juga dibumbui dengan ceramah agama. Acara baru selesai jam sebelas lewat.
Ketua Panitia Halal Bihalal IKSB, H. Martias dikonfirmasi setelah acara mengatakan, suatu kebanggaan dan kebahagian tak terkira ketika saudara asal daerah berkumpul. Dia menjelaskan, acara halal bihalal tahun ini lebih penuh perlonjakan. “Baik dari acara atau undangan yang hadir, dan antusias masyarakat Sumatera Barat yang ada di Kalimantan Barat sangat tinggi untuk hadir pada halal bihalal ini,” tuturnya.
Ketua IKSB Kota Pontianak, H. Vivaldi juga menyampaikan, halal bihalal Jumat malam lalu dihadiri seluruh kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Barat.
Mengenai pelestarian budaya, Vivaldi mengatakan IKSB memiliki suatu sanggar yang dikelola oleh generasi muda Sumatera Barat, ialah sanggar Bougenvil yang eksis bukan hanya di Kota Pontianak namun juga nasional. “Melalui sanggar itu kita bersama-sama melestarikan budaya dan seni,” ungkapnya.
Soekrawardi Dahlan diwawancara sebelum meninggalkan Audit Untan berharap, ke depan pelaksanaan halal bihalal harus terus dilakukan dan dikemas lebih baik. “Alhamdulillah semua berjalan lancar, dan semoga ini tetap dilestarikan dan terus dilaksanakan oleh masyarakat Sumatera Barat yang ada di Kalimantan Barat,” tuturnya.
No comments:
Post a Comment