Tuesday, 8 November 2011

Madura Keindahan nan Menawan

Madura Keindahan nan Menawan
Oleh Ubay KPI
 
Gemuruh suara sandur, musik khas Madura menggema diselarasi dengan pakaian Gagak Hitam atau Sakera yang dikenakan pengunjung di Gedung PCC pada malam grand final Festival Pemilihan Lanceng Praben 2011, Minggu (30/10) malam lalu.
Ratusan kursi yang disediakan panitia di gedung bundar itu tak mampu menampung membludaknya warga Kota Pontianak yang hadir.
Meski kegiatan ini lebih khusus kepada warga Madura, namun banyak pengunjung yang hadir dari kalangan etnis lainnya. Walikota Pontianak, Sutarmidji hadir lebih awal sebelum acara dimulai.
Malam grand final dan penobatan Lanceng Praben Kota Pontianak yang berakhir hingga pukul 12 malam tersebut semakin meriah dengan hadirnya sosok H. Sakli, Pimpinan Sandur Madura Kota Pontianak yang mendendangkan pantun Madura serta sejarah Indonesia dalam bentuk syair. Hal itu merupakan sebuah tradisi dalam kebudayan Madura yang juga sekaligus penyematan sawer.
Malam puncak yang sebelumnya diawali dengan lomba photographer dan pemilihan Cong dan Ne’ Kota Pontianak tersebut semakin gemuruh ketika dimulai fashion show Lanceng Praben dengan diiringi sesi interview seputar budaya Madura dan wisata Kota Pontianak.
Dari 28 peserta Lanceng dan Praben, terpilih Mustofa dan Devi sebagai juara. Selain penghargaan kepada Lanceng Praben, juga kepada runner up I Vico Alhadi dan Reni, runner up II Bahrudin dan Lilik, Lanceng dan Praben Favorit Romy dan Rina, serta fotogenik Micky dan Husnul Fauziah.
Juara lomba photographer diraih Andre Adhie, Yusuf Irvan Maulana juara kedua, dan ketiga, Hengki Kusuma Wardana.
Acara yang dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Barat, Yusri Zainudin mewakili Gubernur Kalbar yang tidak hadir dalam sambutannya menyampaikan, memberikan apresiasi digelarnya pemilihan Lanceng Praben dalam menumbuhkan budaya Madura di Kota Pontianak agar Kalimantan Barat semakin kaya akan budaya dan seni sebagai modal untuk menarik wisatawan.
Walikota Pontianak, Sutarmidji dalam sambutannya turut mengapresiasi kegiatan tersebut. Kota Pontianak yang sangat multi etnis diharapkan membawa kedamaian melalui budaya. Bahkan, Walikota Pontianak memberikan jalan kepada seluruh etnis yang ada di Kota Pontianak menggelar pemilihan seperti yang dilakukan etnis Madura, yang nantinya bisa duduk serumpun membangun wisata dan budaya Kota Pontianak. “Silahkan etnis lainnya melakukan pemilihan, bukan hanya Melayu, Madura, Dayak, Tionghoa, kami sangat mendukung dan akan memberikan perhatian,” ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak, Utin Khadijah mengatakan, langkah baru yang dilakukan masyarakat Madura di Kota Pontianak. Sebab pemilihan Lanceng Praben merupakan yang pertama.
“Selanjutnya, silahkan berkarya, dan mari membangun Kota Pontianak,” ujarnya.
Ketua Pelaksana Umum, David Maryansyah kepada wartawan mengatakan, Madura tak seperti yang banyak orang kenal dengan kekejaman dan kekasarannya. Madura memiliki budaya yang santun, lemah lembut, dan baik sama halnya dengan etnis lainnya. David juga menyampaikan arti dari Madura itu sendiri, yang berarti keindahan nan menawan. “Ini yang pertama, selanjutnya kami akan melakukan kembali dengan yang lebih baik serta siap mendukung program Kota Pontianak,” tuturnya.

No comments:

Post a Comment