Tuesday, 8 November 2011

Cerdas Cermat se-Kota Pontianak Raih Juara Baru

Cerdas Cermat se-Kota Pontianak Raih Juara Baru
Oleh Ratna Sari
 
Lomba Cerdas Cermat Tingkat SMA-SMK se-Kota Pontianak yang telah dilaksanakan pada tanggal 28-29 September 2010 mendapatkan juara baru yakni SMA Gembala Baik. Juara bertahan pada tahun-tahun sebelumnya, SMA Negeri 1 tidak bisa mempertahankan prestasi yang telah diraihnya.
Pemenang lomba cerdas cermat di antaranya, SMA Gembala Baik meraih juara pertama, SMA Santo Petrus juara kedua, SMA Negeri 7 juara ketiga, SMA Santo Paulus juara harapan satu, SMA Negeri 9 juara harapan dua, dan SMA Negeri 1 juara harapan tiga.
Ketua Panitia, Agustiah yang juga Kasi Bimbingan Edukasi dan Hubungan Kelembagaan Museum Kalbar ketika ditemui, Kamis (29/9) sore, mengatakan dalam lomba kali ini ada yang berbeda dibandingkan tahun 2010, yakni juara bertahan tahun lalu SMA Negeri 1, namun sekarang mendapat juara harapan tiga. Sementara untuk SMA Gembala Baik yang selama ini belum pernah mendapatkan juara, kini mendapat juara pertama.
Untuk para siswa sendiri, yang sebelumnya sangat hafal dengan undang-undang namun untuk sekarang kebanyakan mereka tidak hafal. Kemungkinan itu dikarenakan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya yang baru lebih banyak pasal-pasal di dalamnya. Banyak pertanyaan yang mengenai undang-undang para peserta tidak berani menjawabnya, apalagi jika ditanya terkait bab pasal. Namun jika tentang budaya sastra mereka lebih paham. Begitu juga dengan koleksi-koleksi museum, sudah ada yang sangat mengamati. Hanya saja yang menghadapi terkendala tentang Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tentang Pemeliharaan dan Pemanfaatan Benda Cagar Budaya yang ada di museum.
Agustiah mengungkapkan untuk tahun depan, diharapkan para pelajar lebih paham tentang soal-soal yang diberikan. Secara keseluruhan, cerdas cermat ini sukses dilaksanakan. Tidak ada kendala yang serius dihadapi. Acara ini pun tetap dilaksanakan setiap tahun, lantaran acara rutin dari Museum Kalbar. Pihak panitia pun berharap peserta untuk tahun depan bisa bertambah dan kualitas soal akan lebih berfariasi lagi serta para peserta mampu menjawabnya dengan baik.
“Sementara untuk guru pembimbing, guru sangat mempunyai peranaan, terutama bidang sejarah, budaya lokal, kita berharap agar guru pembimbing ini dapat memberikan informasi-informasi yang lebih tentang sejarah. Mereki bisa langsung ke Museum Kalbar atau menemui pakar-pakar sejarah untuk mengetahui lebih jauh tentang sejarah, karena dalam soal tersebut banyak pertanyaan tentang sejarah lokal,” ujar Agustiah.

1 comment:

  1. bisa dikasi tau ga apa aja kisi kisi soal yang sering keluar?

    ReplyDelete